44

546 61 7
                                    

Taehyung memukul meja setelah mendengar penjelasan hoseok mengenai yijeong yang merupakan tangan kanan musuhnya sendiri, ditambah mengetahui jika jihoon, si remaja mungil yang dibawa si manis masuk kedalam mansion adalah adik dari chanyeol dan jimin, sang musuh yang juga merupakan komplotan golden.

Ia menggeram rendah yang membuat seisi markas besar itu merinding. Safirnya menyala, dengan urat-urat muncul karena gertakan giginya.

"Aarrghhh bajingan!!" teriaknya

Mereka semua hanya bisa memandangi, tak berani mendekat atau pun menenangkan. Mereka hanya menjaga jarak, membiarkan sang master meluapkan emosinya.

Hoseok dan s.coups menghela nafas berat, rasa bersalah mulai datang karena mereka berfikir jika ini adalah kesalahan mereka yang tak becus menggali informasi lebih dalam.

"Maafkan aku" ucap hoseok

Taehyung tak menanggapi, ia hanya berdiri dengan sebelah tangan di pinggang sedangkan satu lainya mengusap wajah kasar.

Disaat suasana sedang genting, pintu markas terbuka dan munculah namjoon yang berjalan tergesa mendekatinya.

"Bahaya"

"Ada apa?" tanya taehyung yang melihat raut cemas sang kakak

"Cairan yang berada dalam suntikan itu ternyata di buat untuk menyiksa para narapidana di masa lalu, yang dimana tak akan menimbulkan kematian"

Alis taehyung terangkat satu, merasa bingung sekaligus penasaran akan penjelasan lebih lanjut dari sang kakak

"Jelaskan lebih detail" titahnya

Namjoon menghela nafas sejenak dengan lidah yang membasahi bibir, lalu menatap lurus pada sang adik.

"Cairan itu dibuat untuk memperkuat imun dalam diri seseorang, jinseok mengatakan jika di dalam cairan itu mengandung zat-zat yang dapat memperlambat kematian atau bahkan tak akan membuat seseorang mati. Cairan khusus yang di buat hanya untuk menyiksa"

Namjoon menjedanya sejenak, untuk melihat reaksi sang adik lalu melanjutkan ucapnnya

"Dan aku rasa, mereka melakukannya pada yoongi agar milikmu tidak mati ketika mereka siksa" lanjut namjoon, menundukkan kepalanya.

Taehyung menggeram, matanya memejam dengan tangan terkepal erat yang membuat seisi markas itu hening bahkan terasa sulit sekali untuk mengambil nafas karena tekanan dari dominasi sang master

"Cari dimana bonekaku berada, aku tak akan mentolelir siapapun yang gagal melakukannya" titahnya dengan nada rendah, menatap semua orang yang berada di sana dengan safir menyala tajam

"Mengerti?!"

"Yes master!" balas mereka kompak, lalu mulai berhamburan pergi dari markas memenuhi perintah sang master.

Taehyung menghela nafas panjang, lalu berjalan dan duduk di salah satu kursi besar yang membelakangi layar. Pria tan itu memijit pangkal hidungnya, merasa pusing dengan apa yang terjadi kali ini.

'Maafkan aku, kau menerima semua ini karenaku mine...'

Kepala taehyung jatuh pada tangannya yang tersimpan di meja, ia meremat jas bagian depan karena terasa sesak akan kekosongan.

'Maaf, tolong maafkan aku yoongi...'

Namjoon hanya bisa memandang taehyung dalam diam, ia dapat merasakan bagaimana kacaunya pria itu ketika orang yang dicintainya berada dalam bahaya seperti ini.

Lantas ia berjalan mendekat, menepuk pundak yang termuda untuk menenangkan.

"Kita pasti akan menemukannya, tae"

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang