68

475 56 6
                                    

PRANG!

Semua orang terlonjak di tempat masing-masing, terkejut sekali karena mendengar benda jatuh yang cukup nyaring menggema. Terutama yoongi, yang langsung berdiri saat frame foto besar dirinya dan sang ahjussi jatuh begitu saja ke bawah, padahal tidak ada angin atau apapun itu yang dapat menyebabkan foto nya terjatuh.

Ia segera berjongkok, membalik frame itu dengan hati-hati. Hatinya tak karuan, apalagi melihat kaca foto mereka jadi pecah dan rusak terutama dibagian taehyung.

"Akh!"

Yoongi meringis, memegangi jari telunjuknya yang terkena pecahan kaca, ia membiarkan darahnya menetes dan mengotori lantai.

"Young master!"

Si manis tak menoleh, atau bahkan protes ketika dirinya di tuntun duduk oleh mingyu. Kini fikirannya berkecamuk, perasaannya tiba-tiba cemas dengan debaran tak karuan.

"Biar kami yang membereskan ini"

Yoongi tak menjawab, pandangannya fokus pada foto taehyung di lantai dengan mata berkaca.

"A-apa tidak ada kabar dari master kalian?"

Bangchan menoleh, lalu menggeleng pelan. Jujur saja, mereka juga merasakan hal yang sama seperti yoongi...rasa cemas dan perasaan tidak enak.

Tak lama pintu terbuka, dan masuklah seokjin dengan beberapa maid dengan raut cemas yang begitu kentara.

"Apa yang terjadi?"

"Frame fotonya jatuh, tuan" jawab mingyu

Seokjin menghela nafas lega, bola matanya ia alihkan pada si manis yang menatap kosong kearah lantai. Ia segera mendekat, dan terbelalak saat melihat jari telunjuk adik iparnya itu terluka.

"Astaga, kenapa bisa seperti ini?"

"Young master mencoba membereskan pecahan nya, namun sepertinya tak sengaja tergores" ucap bangchan berusaha menjelaskan karena si manis yang hanya diam

Seokjin menghela nafas pelan, lalu menyuruh salah satu maid membawakan kotak p3k di ruangannya. Dan tentu saja hal itu langsung dilakukan, bahkan tak sampai 3 menit, maid itu sudah kembali dengan kotak yang diminta seokjin

"Terima kasih"

"Sudah tugas saya tuan"

Seokjin tersenyum kecil dengan anggukan kepalanya, pandangannya kembali jatuh pada si manis yang masih diam. Dengan perlahan ia ambil tangan putih itu, lalu mengobati lukanya

"Lain kali berhati-hatilah, yoon. Lihat, kau jadi terluka seperti ini"

Yoongi hanya diam, ia ingin menangis tapi tidak tau karena apa.

"Hyung..."

"Apa? katakan saja yoon"

"Kapan ahjussi pulang?"

Seokjin diam, karena ia pun tak tau kapan mereka semua pulang. Ia juga sempat mencoba menelpon pada namjoon, tapi pria berdimpel itu tak mengangkatnya yang membuatnya cemas.

"Aku tidak tau, yoon. Tapi yakinlah, mereka semua pasti pulang"

"P-perasaanku tidak enak" lirih yoongi, menunduk dengan setetes air mata yang meluruh

Seokjin yang melihat itu segera memeluk tubuh mungil yoongi, mengusap punggung sempitnya yang mulai bergetar dengan lembut.

"Jangan menangis, semua nya akan baik-baik saja yoongi-ah"

"A-aku takut hyung" yoongi berucap dalam kecemasannya, jemari kecilnya meremat kencang baju seokjin karena nafasnya mulai tak beraturan

Pria berbahu lebar itu segera sadar, dan langsung membawa yoongi untuk berbaring. Tangan nya dengan gesit menyiapkan suntikan, lalu mengisinya dengan cairan penenang.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang