50

600 65 15
                                    

Yoongi berdiri diam, sesekali menghapus airmata harunya  memperhatikan sang ahjussi yang kini sedang di periksa oleh dokter woong dan seokjin. Tadi ia benar-benar terkejut saat melihat pria tan itu membuka mata dan memperlihatkan safirnya, tanpa menunggu lama lagi...ia segera menekan tombol darurat dan berakhirlah seperti sekarang.

Diruangan serba putih itu juga bukan hanya ada dirinya, melainkan ada beberapa penghuni mansion lain seperti namjoon, hoseok dan entah siapa satu lagi.

Puk

Yoongi menoleh, sedikit menjauhkan tubuhnya dari si pelaku penepukan bahu. Ia lalu menunduk, tak mau menatap si pria jangkung dengan wajah bak alpa lead itu.

Sedangkan s.coups, tersenyum maklum melihatnya "Tenanglah, master akan baik-baik saja" ucapnya dengan nada halus agar tidak membuat si manis takut.

Yoongi hanya mengangguk tanpa menjawab, meremat tangan dengan tangan lainnya untuk melampiaskan rasa gugup.

"Bagaimana keadaannya?" tanya namjoon cepat

"Kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya, hanya saja untuk luka dalam...pasien harus benar-benar di rawat intensif disini, mungkin sekitar 2 bulan untuk pengembangan"

Namjoon mengangguk paham, merasa lega kala mendengar kondisi adiknya yang membaik dengan perkembangan yang lumayan cepat.

"Baiklah kalau begitu, aku permisi. Jika ada sesuatu yang kalian butuhkan, kalian bisa menekan tombol merah di samping ranjang pasien"

Mereka mengangguk, berterima kasih sebentar sebelum membiarkan dokter tampan itu keluar.

Yoongi mengalihkan pandangannya pada sang ahjussi, tersenyum haru saat safir itu menyala teduh menatap dirinya.

Dengan cepat ia berlari, memeluk tubuh ahjussinya tak terlalu erat dan menangis di sana. Sedangkan taehyung hanya bisa menenangkan dengan gumaman pelan, tangan nya bahkan ikut berpartisipasi mengelusi punggung sempit bonekanya.

"Berhentilah menangis, nanti dadamu sesak sayang"

Yoongi menggeleng, dan taehyung hanya bisa menghela nafas lelah membiarkan si manis menangis semaunya.

Hingga 25 menit setelahnya, yoongi melepas pelukan. Matanya memerah dan bengkak, jangan lupakan wajah basah dan bibir mengerucutnya yang membuat orang-orang disana merasa gemas.

"Sudah puas menangisnya?" tanya taehyung, dan si manis mengangguk dengan wajah memerah sebab malu di lihat orang-orang itu.

"Naiklah"

"T-tidak"

"Kenapa? kau tidak ingin berdekatan denganku?" tanya pria tan itu yang langsung dibalas gelengan brutal dari si manis

"B-bukan! bukan seperti itu ahjussi, h-hanya saja ranjangnya sempit...aku tidak mau membuatmu tidak nyaman"

"Ini tidak sempit, cepatlah naik aku ingin memelukmu doll"

Yoongi diam sejenak, dengan ragu mulai naik keatas ranjang dan duduk  bersandar di samping pria tan itu. Tubuh mungilnya di rengkuh, dengan usapan lembut di pinggang rampingnya 

"Aku merindukanmu, sayang..." bisik taehyung yang membuat wajah si manis semakin memerah, dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher pria tan itu.

Ish! ia kan malu, apalagi sekarang sedang di perhatikan oleh 4 orang lainnya yang berada diruangan itu.

"Ish, jangan b-berbicara seperti itu...aku malu ahjussi" cicitnya pelan, sedikit mencubit lengan taehyung untuk melampiaskan rasa gemas dan malunya.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang