38

644 67 5
                                    

Taehyung tak sedikitpun beranjak, ia setia menemani sang kesayangan yang sekarang masih tak sadarkan diri di periksa oleh seokjin. Jemarinya masih erat menggenggam, sama sekali tak berniat melepaskan.

Kondisi mereka masih kotor, masih dalam keadaan sama seperti sebelumnya dengan noda darah yang mengotori wajah dan pakaian mereka.

"Bagaimana keadaannya?"

Seokjin menghela nafas sebentar, merasa miris dengan apa yang dialami oleh si manis malam ini.

"Ia terserang panic attack"

Taehyung mendongkak melihat seokjin yang masih memandangi bonekanya, lalu kembali menunduk menatap si manis

"Apa itu berbahaya?" tanya nya

"Ya, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat"

Seokjin menatap sang adik ipar sebentar, lalu menepuk pelan pundak yang termuda "Aku yakin kau bisa mengatasinya, tae"

Pria tan itu tak menanggapi, hanya fokus mengelus pelipis bonekanya dengan lembut.

Seokjin yang melihat itu hanya tersenyum kecil, tak tersinggung sama sekali dengan sifat dingin dan datar adik iparnya

"Yasudah kalau begitu, aku pamit pulang. Namjoon sudah menungguku di luar"

"Hm"

Seokjin mengangguk, ia mulai berdiri memakai mantel hangatnya lalu pergi keluar dari kamar bernuansa maroon milik adik iparnya.

Setelah melihat pria berbahu lebar itu pergi, taehyung duduk di sisi ranjang lalu mengambil tisue basah untuk membersihkan wajah si manis.

"Maafkan aku, love..." ucapnya sesal

Tangannya tiba-tiba mengepal, urat-uratnya menonjol keluar saat melihat bercak kemerahan memenuhi dada dan leher bonekanya.

"Akan kubunuh siapapun yang terlibat denganmu, park!" desisnya tajam

Seorang remaja duduk diam di gazebo, pandangannya lurus ke depan memandangi kolam ikan dengan tangan yang terkepal di kedua sisi tubuhnya. Ingatannya kembali saat dimana taehyung yang membabi buta mencabik tubuh seorang pria di dalam bilik toilet.

"Jihoon-ssi?"

Remaja itu menoleh, lalu berdiri menatap yijeong yang baru saja datang dengan pakaian butler nya.

"Kau belum tidur?"

Jihoon menggeleng dengan senyum kecil "Aku tak akan bisa tidur setelah melihat apa yang terjadi hari ini"

Alis yijeong terangkat satu, merasa penasaran dengan apa yang terjadi hari ini. Apalagi tadi ia melihat sang master yang masuk dengan yoongi dalam keadaan penuh noda darah.

"Jika kau tak keberatan, bisakan kau jelaskan apa yang terjadi hari ini?"

Tangan jihoon kembali terkepal, matanya memejam erat dengan rahang ditegaskan.

"Dia membunuh..."

Pria jang itu terdiam, menatap lamat pada tangan jihoon yang terkepal erat di bawah sana.

"Aku tak bisa terus diam disini, aku harus segera keluar dan melanjutkan rencana hidupku" lanjutnya menatap pada yijeong

"Bukankah besok kau kembali ke panti?"

Jihoon mengangguk, sedikit mengulas senyum kecil karena merasa sedikit senang.

"Besok, kau akan di antar siapa?" tanya yijeong mendudukan dirinya di gazebo

"Aku tidak tahu, mungkin yoongi akan ikut karena dia memintanya kemarin"

"Baguslah" ucap yijeong

Jihoon tak menanggapi, ia berjalan kedepan lalu berjongkok di depan kolam ikan. Tangannya masuk, memutar air itu hingga menimbulkan pusaran kecil.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang