1

1.2K 79 7
                                    

"Suran Nuna, aku harus segera pulang" ucap seorang remaja laki-laki dengan nada resah pada seorang perempuan di sampingnya

"Eoh?- wanita itu melirik jam di dinding- omona! yasudah kau cepatlah pulang. aku takut appamu sudah di rumah" ucap suran dengan nada khawatir

Remaja 16 tahun itu segera mengangguk, lalu mengambil tas nya untuk pulang meninggalkan suran yang memandang sedih kepulangannya

"Semoga pria bajingan itu tak menambah luka di tubuhmu yoon-ah..." gumamnya, lalu melanjutkan pekerjaannya

Remaja laki-laki itu berlari sekuat tenaga untuk segera sampai di rumahnya, sedikit sulit... karena luka yang ada di betisnya akibat ulah sang ayah yang mabuk dan berakhir menyiksanya dengan gesper.

Ia menelan ludahnya susah payah, saat melihat sepatu milik ayahnya sudah bertengger manis di depan pintu. Apa ia akan mendapat luka baru?

Mengambil nafas dalam, ia perlahan membuka pintu dan hal yang pertama kali ia lihat adalah ruang tamu dalam keadaan yang berantakan dengan pecahan kaca dari botol alkohol dimana-mana, dan juga aroma menyengat. kaki pendeknya berjalan hati-hati takut terkena beling...sekaligus takut sang ayah yang akan mengetahui kepulangannya.

Namun alisnya mengerut kala tak mendapati sang ayah di manapun, apa ayahnya pergi lagi? atau kah sudah tidur?

Namun dugaannya salah besar, baru saja ia menarik knop pintu kamarnya...tubuh mungilnya sudah dibanting keras kelantai.

"Darimana saja kau sialan!" hardik pria paruh baya itu, seraya membanting vas bunga yang membuat remaja laki-laki itu gemetar takut

"A-appa..." lirih si mungil, tubuhnya ia bawa mundur saat melihat sang ayah melepas gespernya...tidak! ia tidak mau lagi di siksa, luka kemarin saja belum kering... dan masih meninggakalkan rasa perih

Ctash!

"Akh!" pekiknya saat gesper itu mengenai pahanya, meninggalkan rasa perih dan juga nyeri disana.

Ctash!

Ctash!

Ctash!

Teriakan dan juga erangan sakit, sama sekali tak membuat pria paruh baya itu kasihan...ia malah terus mencambuk tubuh rapuh anak yang merupakan darah dagingnya sendiri dengan brutal

"G-geumanhae...hiks....ini...sakith.." ucapnya lirih di sela isak tangisnya, namun bukan nya berhenti...pria paruh baya yang sayangnya bersatus sebagai ayah kandung dari remaja laki-laki itu malah semakin brutal menyiksa daksa mungil anaknya sampai tergolek tak berdaya.

Pria paruh baya itu berjongkok, menatap benci pada wajah yang sekarang penuh lebam akibat ulah nya selama ini.

"A-Appa..."

Plak!

"Jangan panggil aku dengan nama menjijikan itu, sialan! aku bukan ayahmu!!" marahnya, mencengkram pipi lebam itu erat membuat sang empunya meringis sakit.

"Serahkan uangmu!" tekannya, namun remaja laki-laki itu menggeleng lemah...

Karena geram, tangan besar pria paruh baya itu kembali melayangkan tamparan berkali-kali hingga si mungil tak sadarkan diri.

Dengan tak berperasaan, ia mengambil uang si anak...lalu pergi meninggalkan remaja rapuh itu tergeletak tak berdaya di lantai yang dingin.





Pagi datang, mata kecilnya terbuka sayu memandangi langit-langit kamar dengan kosong. Kenapa nasib nya bisa seperti ini? kenapa ia harus ada karena sebuah kesalahan?

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang