72

456 64 9
                                    

Ketakutan seokjin ternyata terjadi, dia bahkan sudah sangat cemas melihat keadaan si manis yang kurus akibat menolak makan yang mengakibatkan tubuhnya kekurangan nutrisi, hanya mengandalkan cairan infus saja yang menempelinya.

Setiap hari, si manis hanya diam melamun memandangi langit-langit. Terkadang jika dirinya masuk terburu tanpa mengetuk, yoongi akan langsung memejamkan matanya pura-pura tidur.

Seperti sekarang, seokjin sudah berdiri di samping ranjang si manis dengan empunya yang terpejam. Ia  menghela nafas, lelah sekali.

"Aku tau kau pura-pura tidur, jadi cepat buka matamu"

Yoongi tak menjawab, memilih berbalik memunggungi si dokter cantik itu, mengabaikan selang infusnya.

"Sudah satu minggu yoongi, apa kau tidak lelah eoh? apa kau tidak kasihan dengan bayimu? mereka perlu nutrisi darimu yoon"

"Apa kau berani bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan bayimu hm?" lanjut seokjin bertanya dalam nada datarnya

"A-aku tidak lapar"

Seokjin menggeram frustasi, ini tidak bisa terus seperti ini. Semuanya akan memburuk, dan akan berakibat fatal

"Aku tau kau sedih, tapi jangan lupakan kondisi dirimu sekarang ini yoon-ah. Kau sedang hamil, ada nyawa lain yang sekarang sedang kau bawa. Jika kau saja lemah seperti ini, lantas apa yang akan bayimu rasakan? dia hanya akan merasakan sakit sama sepertimu, dan mungkin akan berfikir jika kau tak menyayanginya"

Yoongi diam, tangannya meremat bagian perut bawahnya erat, air matanya sudah mengumpul di sudut mata...berusaha ia tahan, namun ternyata gagal juga. Tetes demi tetes membasahi bantal, tanpa isakan yang membuatnya tercekat dengan sesak di dada.

"M-maafkan aku..." lirihnya kecil sekali, bahkan seokjin saja tak mendengarnya.

Pria dewasa itu menghela nafas panjang, lalu menyimpan nampan berisi sepiring nasi dengan lauk pauk sehat, serta segelas susu hamil.

"Kau harus kuat yoon, jika bukan untuk dirimu...lakukanlah ini demi anakmu"

Setelah mengatakan itu, seokjin berlalu keluar...meninggalkan si manis yang mulai terisak mengelus perut nya sendiri.

"Hiks...maaf, maafkan aku aegi-ah..."

Seokjin menghela nafas lelah, duduk di samping sang suami yang tengah sibuk menerima telpon. Pria berdimpel itu mengelus pinggang istrinya lembut untuk menenangkan, sedangkan dirinya fokus pada panggilan.

Setelah 5 menit, sambungan telpon dimatikan. Namjoon menyimpan ponselnya di nakas, lalu menoleh pada seokjin yang bersandar di pundaknya.

"Lelah hm?"

"Hm" angguk seokjin

"Bagaimana? apa sekarang yoongi ingin makan?"

"Tidak, seperti biasanya"

Namjoon menghela nafas panjang, lalu menarik tubuh seokjin untuk berbaring. Ia mengubah posisinya menjadi miring, tangannya terangkat membenarkan rambut seokjin yang nampak berantakan.

"Kira-kira harus dengan cara apalagi? kita sudah membujuknya dengan ini dan itu tapi tetap tak berhasil"

"Aku tidak tahu, tapi semoga kali ini dia makan. Aku sempat mengomelinya tadi"

"Hm semoga saja"

"Apa sudah ada kabar dari rusia?" tanya seokjin, teredam dada namjoon

"Belum, kita terus berdoa saja agar taehyung ditemukan...entah itu hidup ataupun mati"

Pria bersatus istrinya itu mengangguk, lalu memeluk tubuh namjoon erat "Ya, aku sudah tidak tega melihat yoongi terus seperti ini"

Seorang lelaki berdiri, menatap jalanan dengan kedua tangan di masukkan kedalam saku celana rumah sakitnya. Sorot matanya nampak sendu, dengan bibir tersungging keatas getir.

"Apa yang sedang kau lakukan sayang?" lirihnya

"Kau baik-baik saja kan? belakangan ini aku bermimpi buruk terus tentangmu, jadi setiap malam aku tak tidur karena takut mimpi itu terus muncul"

"Kau tau, di mimpi itu kita memiliki dua anak. Lucu sekali, yang satu mirip denganmu...yang satu lagi mirip denganku. Eum...mungkin mereka kembar tak seiras"

Taehyung, pria itu terkekeh kecil. Membayangkan keluarga kecilnya nanti yang akan di hiasi teriakan dan tangisan anak kecil, ugh...pasti berisik sekali.

Tapi tawanya berhenti saat teringat jika di dalam mimpinya, yoongi pergi dengan keadaan penuh darah. Ia menggeleng, mencoba menenangkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja

Cklek!

"Ck! kau seperti bukan korban ledakan tae, baru seminggu kau bangun dari koma. Tapi sekarang kau nampak baik-baik saja, sangat malahan" kalimat panjang lebar dari seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang rawatnya.

Taehyung mendengus, berbalik menatap pria dewasa yang menyelematkannya dua bulan lalu. Kim junmyeon, sahabat sang kakak sekaligus mantan anggotanya sendiri, yang kini berdiri dengan sebuah paperbag ditangan.

"Apa itu...topeng pesananku?"

"Hm, lihatlah dulu"

Taehyung berjalan mendekat, mengambil paperbag itu dan mengeluarkan isinya.

"Topengnya terbuat dari besi premium, jadi tak akan berat" jelas junmyeon, atau lebih dikenal dengan panggilan suho.

Taehyung mengangguk paham, lalu memakai topeng setengah wajah itu pada wajahnya yang terkena luka bakar. Ia menoleh ke samping, menatap pantulan dirinya di depan cermin

"Apa aku pantas memakai ini?"

"Pantas-pantas saja, ck! lagipula untuk apa kau tutupi luka bakarmu itu eoh? tanpa kau tutupi pun, kau tetap tampan tae"

"Aku hanya takut istriku akan menjauh jika melihat kondisiku ini, dia pasti takut melihat wajahku" ucap taehyung, menatap suho dengan senyum kecilnya

"Lalu kapan kau akan pulang?"

"Mungkin sampai aku siap dengan penampilanku sekarang"

"Sampai kapan itu?"

"Molla"

"Ck! baru kali ini aku melihat seorang mafia insecure karena luka bakar" ucap suho meledek, tapi hanya di balas anggukan setuju dari pria tan itu

"Apa kau tak berniat menghubungi istrimu itu? atau kakakmu?"

"Tidak, aku belum siap"

"Hah...dasar bodoh, sudahlah terserah katamu saja, eum...aku pergi dulu ya. Masih banyak urusan yang harus aku kerjakan"

Pria tan itu mengangguk, membiarkan pria bermarga kim itu pergi lagi. Ia menghela nafas panjang, lalu melepaskan topengnya.

Tersenyum hambar saat melihat setengah wajahnya terkena luka bakar dari rahang pipi hingga keatas. Jika seperti ini, siapapun yang melihatnya akan lari karena ketakutan.

Rasa takutnya semakin besar, dan terus menerus berlanjut hingga 5 bulan lamanya.







Halloha
Si tetet nya kagak mau pulang, gimana dong? Kasihan si ugi udah hamil...mana di tinggalin lagi
Vomment ya
Next Chapter?
TBC.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang