42

523 62 10
                                    

Namjoon bernafas lega saat berhasil turun ke dasar jurang, ia segera berlari mendekati taehyung yang masih terdiam di samping batu besar.

Pandangan pria tan itu begitu kosong mengarah pada jari telunjuknya. 

"Tae, kau tidak apa-apa?"

"Yoongi..."

"Huh?"

Taehyung menoleh pada sang kakak, lalu menunjuk darah si manis yang terletak pada batu besar.

"Yoongi jatuh kesini" lirih taehyung

"T-tidak mungkin tae"

"Aku tahu rasa darahnya, namjoon. Ini memang darah bonekaku" ujar pria tan itu, kembali menyentuh darah pada batu besar itu

"Jikapun yoongi jatuh seperti katamu, maka kemungkinan besar dia berada disini tak sadarkan diri"

Taehyung tak menanggapi, ia hanya  fokus pada darah yang berada di batu besar itu dengan fikiran berkecamuk.

Berbagai fikiran buruk mulai memasuki otak yang membuatnya tak bisa berfikir jernih, ia juga merasa takut untuk yang pertama kalinya.

"Apa menurutmu, ada yang membawa bonekaku?" tanya taehyung tanpa menoleh

Namjoon tak lantas menjawab, ia rogoh saku jas nya untuk mengambil suntikan yang ia temukan tadi.

"Kemungkinan iya, karena aku juga menemukan ini di atas jurang...dan sepertinya memang baru digunakan "

Taehyung menoleh, mengerutkan dahinya bingung saat melihat sang kakak menyodorkan suntikan padanya.

"Apa ini? dan kenapa kau baru memberitahuku soal penemuanmu ini"

"Ck! aku tadinya ingin memberitahumu, tapi kau malah langsung berlari" kesal namjoon berdecak

"Kau yakin ini ada sangkut pautnya?"

Pria berdimpel itu mengangguk, memberikan suntikan itu pada sang adik dengan hati-hati.

"Bisakah seokjin meneliti cairan ini?" tanya taehyung

"Tentu saja bisa"

Taehyung mengangguk, memberikan suntikan itu kembali pada sang kakak. "Pergilah ke rumah sakit, aku akan mencari yoongi"

"Kau akan cari kemana? d-dan sendirian?" tanya namjoon bingung

"Jangan banyak bertanya! sudah sana pergilah"

Namjoon mendengus, dengan kesal berbalik dan kembali naik keatas jurang dengan hanya mengandalkan akar-akar besar yang menonjol

Taehyung menghela nafas pelan, dan mulai berjalan menyusuri dasar jurang untuk mencari si manis. Langkah tak sembarangan ia ambil, karena sekarang ia tengah mengikuti noda tetesan darah yang terdapat pada dedaunan kering.

"Apa yang terjadi padamu love?" lirihnya, perasaannya semakin cemas sebab ternyata tetesan darah itu tak terlihat lagi ketika ia berhenti di sebuah jalan raya tua yang sudah tak terpakai

Kepalanya ia alihkan ke kanan dan kiri, mencoba mencari tetesan darah milik si manis lagi...namun tak ada, hanya dedaunan kering dengan jejak beberapa sepatu diatas aspal.

Perasaan cemas semakin memenuhi fikirannya, bonekanya benar-benar di bawa seseorang.

Pria tan itu mencoba menyusuri jalanan, dan terkejut karena ternyata jalan itu tersambung dengan jalan raya yang sempat ia lewati.

"Sialan!"

Ia segera memberhentikan taxi, lalu menyuruh sang supir untuk pergi ke markas besar miliknya. Ia harus memastikan sesuatu.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang