Rafael siap menerima semua konsekuensinya setelah Bilah menceritakan apa yang terjadi semalam. Bahkan coach Shin Taeyong menyuruhnya segera balik untuk mengklarifikasi semua berita yang tengah heboh saat ini. Namun yang harus ia hadapi dulu saat ini adalah ayahnya. Dan ia siap untuk menerima pukulan apapun dari ayahnya,
ia salah karena sudah mabuk-mabukan semalam namun sungguh ia tak tahu jika Lyodra ada di tempat itu.
Bilah dapat melihat wajah frustasi Rafael semenjak perjalanan dari hotel ke rumah Rafael dimana mereka sudah memasuki ruang tamu. Bilah berhenti berjalan ikut menghentikan langkah Rafael yang tengah menggenggam tangannya.
"Rafael, apapun yang terjadi saat ini, kita lalui bersama," Bilah meremas tangan Rafael menatap pria itu dalam
"Apapun masalahmu saat ini, adalah masalah aku juga, ingat aku akan selalu ada untukmu apapun yang terjadi," Bilah reflek memeluk Rafael yang membuat Rafael terdiam tanpa membalas pelukan Bilah. Jujur ia merasa bersalah pada Bilah atas apa yang terjadi semalam. Apalagi Bilah yang melihat Rafael akan mencium Lyodra. Dan gadis itu masih baik padanya tanpa menanyakan ataupun menyalahkannya atas kejadian semalam."Rafael," teriak sebuah suara yang raut akan kemarahan. Reflek Bilah melepaskan pelukannya dan menatap takut kearah ayah Rafael yang wajahnya sudah memerah menahan marah. Pria itu maju menghampiri Rafael dan satu pukulan keras berhasil membuat sudut bibir Rafael berdarah
Rafael pantas mendapatkannya batin Rafael tanpa ada niat membantah saat pria itu hendak memukul kembali Rafael namun Bilah dengan cepat memeluk Rafael dari depan menghentikan pukulan ayah Rafael yang menggantung di udara
"Cukup Daddy, please, jangan pukuli suami Bilah lagi," mohon bilah membelakangi ayah Rafael dengan posisi memeluk erat Rafael
"Dia pantas mendapatkannya Bilah,"
"No Daddy, yang pantas menghukum Rafael adalah saya sendiri, dia Suami Bilah, tanggung jawab Bilah juga, apa yang terjadi semalam itu juga tidak lupuk dari kesalahan Bilah yang tidak bisa menjaga suami Bilah sendiri," Bilah membalikkan tubuhnya mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Pipinya sudah dipenuhi air mata
"Aku mohon Daddy jangan pukuli Rafael lagi,"
"Bilah," seru Rafael menarik Bilah dari hadapan Ayahnya. Ia semakin merasa bersalah atas perlakuan Bilah yang membela dirinya.
"Ini salah Bilah Daddy, Rafael tidak akan mabuk seperti semalam andai Bilah bisa menjaga Rafael lebih baik lagi,"
"Bilah cukup," teriak Rafael dan kini menarik Bilah dari hadapan semua orang yang ada disitu dan membawa gadis itu menuju kamar mereka."Kau bodoh jika kau berpikir memilih gadis tidak jelas itu ketimbang bersama istrimu yang begitu memuliakanmu," teriak Ayahnya sebelum Rafael membanting pintu kamarnya dan mendudukkan Bilah yang masih menangis di ranjang.
Rafael hanya diam, wajah pria itu terlihat dingin dan Bilah tidak berani menatap Rafael. Rafael pasti akan marah padanya. Jadi yang ia lakukan hanya menunduk mengusap air matanya yang membasahi pipinya.Lama menunggu sudah siap untuk dimarahi namun ia malah dikagetkan dengan Rafael yang kini membuka sepatunya
"Kalau sakit jangan ditahan," ucap Rafael mendesah panjang ketika melihat kaki Bilah yang sudah membengkak keunguan. Ia tahu semenjak di hotel gadis itu sudah menahan rasa sakit di kakinya, namun gadis itu pura-pura kuat di depannya.
"Berbaringlah," pinta Rafael Bilah hanya menurut
Rafael kemudian berjalan kearah kulkas kecil yang ada di kamarnya dan mengeluarkan kepingan es batu dan menaruh dalam sebuah kain. Ia kemudian duduk disamping Bilah dan mulai mengompres kaki gadis itu.
Bilah tersenyum atas perhatian Rafael .dia pikir Rafael akan memarahinya. Lama menatap wajah Rafael yang serius mengompres kakinya.
Tangan Bilah bergerak menyentuh sudut bibir Rafael yang membuat pria itu mementingkan aktifitasnya dan menatap Bilah
"Ini juga perlu diobati," Bilah tersenyum mencoba menghapus darah yang ada di sudut bibir Rafael. Usapan jari Bilah terhenti takkala Rafael kini menempatkan tangannya diatas tangan Bilah menatap wajah gadis itu dalam. Keduanya saling bertatapan dengan irama detakan jantung yang berdetak cepat. Bilah tak bisa menolak pesona Rafael yang kini sudah mendekatkan wajahnya semakin dekat hingga nafas keduanya bisa mereka rasakan. Sebuah adegan Rafael akan mencium Lyodra terekam jelas di otaknya membuat Bilah memundurkan wajahnya reflek
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Idol
Romancegadis cantik berdarah Indonesia Arab yang di jodohkan dengan seorang pemain sepak bola terkenal adalah ujian berat bagi gadis Sholeha ini. melihat bintang dari dekat ternyata tak seindah melihatnya dari kejauhan.