Bab 56

2.6K 156 14
                                    

Kalau ada typo tolong dikoreksi di kolom komentar yah. Nanti aku perbaiki. Soalnya part ini panjang dan aku malas mengedit

Happy reading

Bilah menangis di pelukan uminya, memeluk uminya menangis sesenggukan. Sedangkan Rafael tidak bisa berbuat apa-apa ketika pria itu disuruh diam oleh abinya Bilah

"Jauh-jauh Abi kuliahkan kamu sampai ke Mesir, tetapi kamu tidak mengamalkan ilmunya. Seberat apapun masalah kamu Bilah, jangan pernah menjadikan lelaki yang bukan muhrim kamu sebagai pelarian. Dan bahkan kamu sampai bersandar seperti itu di bahu pria yang bukan muhrim kamu. Itu dosa Bilah," ucap ayahnya menahan marah untuk tidak meneriaki Bilah saat ini. Pria paruh bayah itu betul-betul merasa malu pada Rafael ketika ia melihat foto yang beredar di sosial media foto Bilah yang pertama ketika gadis itu bersandar di pundak Nathan di sebuah pantai di Qatar.

Kedua gadis itu berada di gendongan Nathan saat berjalan di lorong hotel. Ketika saat Bilah berdua di bandara Qatar. Dan wajahnya terekspos jelas di sosial media saat ini.

Rafael ingin menjelaskan membantu Bilah.namun ayah Bilah terlihat tidak menerima alasan apapun. Intinya Bilah sudah melewati batas dengan berduaan dengan pria lain.

"Abi tidak pernah mengajarkan kamu untuk berduaan dengan pria yang bukan muhrim Bilah. Apalagi sekarang kamu sudah punya suami kmu harus menghargai suamimu, apapun masalah kalian," tambah ayahnya. Wajah pria paruh baya itu betul-betul menunjukkan kekecewaan

Bilah membenarkan ucapan ayahnya, iya memang salah. Apapun masalahnya saat itu seharusnya ia menolak ajakan Nathan saat itu. Percuma Bilah menjelaskan karena ayahnya ada benarnya.

"Mulai saat ini. Nggak ada acara keluar rumah. Dan bertemu siapapun di luar sana,"

"Abi tidak boleh berkata seperti itu. Ada suaminya yang berhak saat ini,," ucap Uminya yang masih mengelus punggung Bilah yang merasa sangat bersalah

"Itu yang terbaik buat dia saat ini. Media diluar sana pasti akan menyoroti anak kita. Dan pasti saat ini berimbas pada pesantren,". Pria paruh bayah itu mengusap wajahnya kasar terlihat frustasi

Bilah makin bersalah, ia melepaskan pelukan uminya kemudian berjalan menuju ayahnya dan berlutut di hadapan pria itu.

Sayangnya pria paruh baya itu tak menghiraukannya malah menatap kearah lain.dan Rafael tidak tega melihat itu.

"Maafkan Bilah Abi. Bilah memang salah saat ini bahkan memberikan masalah buat Abi," Seru Bilah menangis memegang lutut ayahnya.

Namun pria paruh bayah itu tidak menggubris .

"Abi maafkan Bilah, ini juga semua salah Rafael, Rafael yang tidak bis-"

"Jangan membelanya. Dia yang tidak bisa jadi istri yang baik untukmu," potong ayahnya yang membuat Rafael kini terdiam. Karena pria paruh bayah itu bahkan menatapnya tajam menahan marah disana.

Zahra hanya bisa diam tidak mau ikut campur dengan masalah Bilah saat ini. Tetapi gadis itu ikut merasa bersalah karena gara-gara dia membawa berita pagi ini. Bilah kena marah .

"Dia tidak tahu kalau salah satu yang membuat perempuan masuk neraka karena dosa terhadap suaminya. " Pria itu mengepalkan tangannya berdiri

"Intinya untuk saat ini kau tidak boleh keluar rumah. Apalagi bertemu dengan lelaki manapun," ayahnya melepaskan tangan Bilah di kakinya meninggalkan ruangan itu dengan kemarahan

Bilah menunduk menangis disana membuat Rafael buru-buru berdiri dan menghampiri gadis itu.
Ia meraih tubuh yang masih bergetar itu menariknya untuk berdiri dan menarik gadis itu kedalam pelukannya.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang