Bab 37

3.7K 208 25
                                    

Seperti biasa vote dulu yah baru baca. Supaya tambah semangat nulisnya.

Ini part terpanjang sejauh ini, bonus karena semalam nggak jadi update dan takutnya besok nggak update juga wkwkkw.
Baca ini sembari dengar lagunya Rihanna wkwkw

Happy reading
Semoga part ini feel-nya dapet

Bilah mengetuk pintu kamar Rafael pada pukul 5 pagi setelah ia baru saja selesai sholat subuh di kamar Zahra tadi. Ditangannya sudah ada kotak makan yang akan ia berikan pada Rafael.

Semalam pria itu minta dibuatkan kue lapis. Dan Bilah dengan cepat memesan bahan-,bahannya dan bangun pukul 4 pagi untuk membuatkan Rafael kue lapis kesukaannya.

Akhirnya pintu terbuka dengan kemunculan wanita cantik yang kini tersenyum pada Bilah yang menyuruhnya untuk masuk

"Mommy," seru Bilah mencium pipi kiri dan kanan mommy Nora

"Ya ampun kangen banget sama kamu sayang, " serunya mengusap kepala menantunya dengan sayang

"Bilah juga mommy, habis mommy sibuk ketemu sama teman mommy," keduanya terkekeh

"Iya, kebetulan ada teman mommy yang kerja di sini. Jadi sekalian ketemu mereka. " Jawabnya "dan besok pagi mommy harus kembali ke Belanda," tambahnya dengan wajah sedih.

"Jadi mommy tidak di Qatar selama Rafael bertanding?" Wanita itu menggeleng

"Nggak bisa sayang, mommy masih ada pekerjaan di Belanda," Bilah mengangguk mengerti.

"Oh yah Rafael di mana mommy?" Tanyanya penasaran karena tidak melihat pria itu. Takutnya Rafael sudah pergi ke gym dengan pemain yang lain.

"Rafael ada di kamar, lagi siap-siap untuk berolahraga," jawabnya kemudian menatap sesuatu yang Bilah bawa

"Itu apa?" Tanya mommy Nora penasaran. Bilah tersenyum

"Ini kue lapis buat Rafael mommy. Semalam ia meminta Bilah untuk membuatkannya. Jadi subuh tadi Bilah buatkan supaya bisa dimakan selagi masih hangat," jawab Bilah sembari mengangkat bekal makanan ditangannya

"Nggak salah mommy jodohkan Rafael denganmu. Sangat perhatian sama suaminya," Bilah hanya tersenyum malu menanggapinya

"Mommy mau coba?" Tanya Bilah yang di beri respon sebuah anggukan

"Ya udah, aku bawa ke dapur dulu untuk di taruh di piring," kemudian Bilah berjalan kearah dapur mengambil piring dan mulai menaruh kue buatannya diatas piring.

Setelah menatanya Bilah mengambil kembali satu kue buatannya mencobanya, ia takut rasanya tidak enak dan mertuanya tidak suka.

Ia mengigitnya perlahan merasakan tingkat kemanisannya sembari memejamkan matanya dan menikmati kue buatannya sendiri."sepertinya manisnya sudah pas," batinnya membuka matanya namun dikagetkan dengan wajah Rafael yang kini mendekatinya dan dengan santainya mengigit kue lapis Bilah yang masih tersisa setengah untuk ia gigit di mulutnya. Mata Bilah terbelalak kaget menyaksikan sendiri bagaimana Rafael mengigit kue lapis itu secara perlahan terlihat menikmatinya yang sedikit lagi habis dan bibir pria itu hampir menyentuh Bibirnya.

Reflek Bilah ingin memundurkan wajahnya namun terlambat, Rafael dengan cepat mendorong tubuh gadis itu merapat dengan menekan kepala Bilah dengan tangannya yang sudah berada dibelakang kepala gadis itu.

Bilah memutar matanya syok ketika Rafael kini justru melumat bibirnya dengan ciuman yang begitu lembut membuat Bilah terbuai dan kini malah menikmati ciuman itu.

Rafael tersenyum miring ketika Bilah menikmati ciuman mereka. Hingga Rafael melepaskan ciumannya dengan nafas yang sedikit memburu.

"Morning kiss," sahutnya santai menatap Bilah yang masih terlihat mengatur napasnya dengan tatapan kesal

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang