Bab 20

3.7K 159 10
                                    

Rafael berjalan menuju lantai dua dimana kamar Bilah berada, ia sedikit penasaran dengan suasana kamar istrinya. Jadi ia mendekati sebuah kamar yang di depannya sudah tergantung dengan nama Salsabilah dengan pintu berwarna pink.
Dibukanya perlahan kamar itu dan betapa kagetnya Rafael ketika melihat kamar Bilah yang berwarna pink mendominasi. Sepertinya Bilah suka warna pink batinnya masuk menatap interior kamar Bilah yang mulai dari cat dinding pink, ranjang berwarna pink,gorden pink, bahkan karpetnya berwarna pink. Kenapa Rafael bergidik ngeri tidur disini yah, sangat feminim kamar ini sangat tidak cocok dengan selera interior kamar Rafael. Ia bagaikan princess didalam kamar ini. Astaga apa yang ia pikirkan.

 Astaga apa yang ia pikirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wajar jika kamar ini pink, yang punya adalah cewek, batinnya hingga pria itu kini mematung ketika di sudut ruangan ada fotonya berbingkai besar dengan baju timnas Indonesia di lapangan yang sepertinya lapangan itu berada di Qatar. Ada tanda tangan disudut foto itu. Ini tanda tanda tangan basah ber spidol.
wait, ini berarti ia pernah berjumpa Bilah sebelumnya dan menandatangani poster besar diatas.
Rafael semakin curiga ketika disamping foto ada baju timnas dengan punggung nomor Rafael digantung dan lengkap dengan tanda tangan Rafael .
"Bukankah ini Jersey Baru timnas, dan seingatnya ia hanya menandatangani beberapa fans kecuali yang Zahra berikan waktu itu
"Satu lagi, ini dari fans terberat kamu teman aku yang sangat mengidolakan kamu "ia jadi mengingat perkataan Zahra saat itu. Jangan Bilang Bilah adalah fansnya.
Ya ampun Bilah batinnya kemudian ia mengambil baju itu dan duduk di sofa single yang menghadap ke jendela menampakkan gedung tinggi kota jakarta

"Apa pesan yang kau hapus di Instagram kamu adalah pesan seorang fans ke idolanya, tetapi gadis itu tidak mau ketahuan. Itu mengapa Bilah mengatakan tidak punya Instagram," astgaa Rafael benar-benar kaget dengan semua ini. Jadi istrinya adalah fansnya? Kenapa gadis itu tidak mau jujur saja sih.

********

"Aku nggak mau di jodohkan Bilah, please ajak aku ke Belanda, aku mau kabur saja," Bilah sudah sejam yang lalu menenangkan Zahra yang tidak pernah berhenti menangis selalu mengatakan ingin kabur.

"Zahra kabur bukan jalan keluarnya, kasihan orang tuamu, kamu sebaiknya jelaskan baik-baik kalau kamu sudah punya seseorang yang kau sukai,"
"Sudah Bilah tetapi mereka tidak setuju. Mereka tetap ingin menjodohkan aku," Zahra semakin terisak. "Kata Daddy dia pria yang baik dan bisa membuat Zahra jauh lebih baik,"
"Kadang pilihan orng tua memang yang terbaik, karena pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya," ucap Bilah tak tahu harus menjawab apa lagi
"Tetap saja aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak aku cintai," putus Zahra mengusap kasar air matanya
"Kalau kamu tidak mau mengajak aku ke Belanda, aku akan kabur sendiri," Zahra bangkit dari duduknya berjalan menuju jendela membelakangi Bilah
"Aku akan menikah secara diam-diam dengan Ivar, aku rela meninggalkan keluargaku," mata Bilah terbelalak sempurna mendengar ucapan nekat Zahra
"Astga Zahra itu pilihan yang bodoh, mana mungkin kau menikah tanpa wali nikahmu, orng tuamu akan sedih jika kau sampai melakukan hal ini. Aku tidak setuju dengan idemu itu," Bilah menghampiri Zahra
"Jadi kau mau aku menikah dengan orang yang tidak aku cintai," suara Zahra meninggi menatap Bilah tajam
"Bukan begitu Zahra," kilah Bilah takut Zahra salah paham dengan ucapannya
"Sudahlah, kamu Sama saja dengan bunda, sebaiknya kau pulang, tidak ada gunanya kamu disini, bukannya mendukungku kau justru mendukung ide orang tuaku," Zahra terlihat kesal menahan marah dan kini menjauhi Bilah dengan masuk ke kamar mandi membanting pintu yang membuat Bilah sedikit kaget
"Zahra jangan marah, aku tidak bermaksud begitu, aku cuman tidak mau kau menyesal nantinya," seru Bilah tepat di depan toilet kamar Zahra.
"Pulanglah,aku kecewa denganmu, kamu tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini," teriak Zahra
"Pulanglah Bilah , aku sudah tidak membutuhkanmu," Bilah sedikit kecewa dengan ucapan Zahra, padahal ia tidak berniat begitu

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang