Bab 63

2.2K 166 27
                                    

Ada berapa orang yang masih nungguin cerita ini put your hands up hehehhe



Kalau ada typo di maklumi yah mode nggak ngedit hehehhe

Happy reading

Bilah menatap tidak percaya pada pesan masuk yang di perlihatkan Rafael padanya saat ini

"Jadi ini alasan mau ke Bali berdua dengan Zahra?" Untuk bertemu laki-laki ini?" Suara Rafael emang tenang namun jelas ada kemarahan disana

Bilah mengambil ponselnya paksa

"Ini hanya salah paham. Aku bahkan tidak tahu kalau pria ini mau ke Bali," jelas Bilah berjalan kearah meja rias miliknya dan mulai melakukan skincare rutin . Rasanya ia tidak perlu menjelaskan pria ini.

"Siapa pria itu Salsabila" suara Rafael meninggi dan kini sudah berdiri tepat di belakang Bilah menatap gadis itu tajam melalui pantulan cermin

Bilah menatap Rafael sejenak sebelum memberikan toner di wajahnya

"Dia cuman teman aku saat sekolah di high school. Nggak ada yang spesial Rafael. Alumni sekolahku akan mengadakan reuni di Bali. Dan aku bahkan baru tahu hari ini," jelas Bilah sembari memberikan serum di wajahnya

Rafael menyugar rambut brokolinya sedikit kesal karena Bilah terlihat sesantai itu, sedangkan dirinya merasa terganggu dengan pria itu

"Terus ngapain dia chat kamu malam+malam begini?" Serunya terdengar cemburu

Bilah mendesah panjang sudah mengoleskan cream sebagai akhir dari skincare rutin nya dan memakaikan lip serum di bibirnya

Ia bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Rafael. Ia malas bertengkar . Harusnya ia kesal dan marah pada pria ini tetapi ia mengingat nasehat abinya

"Aku bahkan tak tahu dari mana ia mendapatkan nomor aku. Kamu bisa memblokir kontaknya kalau kamu mau," seru Bilah memberikan ponselnya pada Rafael

"Sekalipun dia mengirim pesan ribuan kali, aku tak akan membalasnya," tambah Bilah ketika Rafael sudah memblokir dan menghapus nomor itu

"Sepertinya pria itu tertarik denganmu. Apa kamu punya hubungan dengannya dulu?" Bilah mengangkat satu alisnya menatap rasa penasaran di wajah Rafael.

Bilah mengambil ponselnya

"Aku tidak mau membahas pria itu lagi. Karena dia tidak penting," Bilah berlalu dari hadapan Rafael dan naik ke ranjang kemudian menyelimuti dirinya ingin tidur. Dia mengantuk

Rafael mendesah tajam berusaha menahan semua rasa kesalnya karena Bilah membuatnya penasaran

Ia ikut naik keranjang menyelimuti dirinya dan merebahkan tubuhnya menghadap Bilah yang sudah memejamkan matanya. Ia tahu Bilah belum tidur

"Jadi kmu akan ke Bali bersama Zahra?" Bilah membuka matanya menatap langsung ke mata Rafael

"Aku tidak akan pergi kalau kamu tidak mengizinkan aku pergi," Rafael tersenyum mendengar jawaban Bilah

Pria itu terlihat sangat senang. Ia mendekati Bilah kemudian memeluk pinggang gadis itu

"Kita akan ke Bali tetapi dengan aku," Bilah melotot menatap Rafael tidak yakin

Bilah menggeleng

"No, aku nggak mau buat masalah lagi . Cukup dengan Nathan," tolak Bilah dengan wajah sedikit khawatir dan takut disana.

"Kita akan berhati-hati,hati," Rafael mengelus pipi Bilah berusaha menenangkan gadis itu. Namun gadis itu masih tidak yakin

"Kita kesana secara berpisah. Kita ketemu di hotel saja," saran Bilah namun Rafael malah mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang