Bab 22

4.3K 148 13
                                    


Bilah mematung tidak percaya dengan dirinya yang berada di cermin saat ini. Gaun malam berbahan tipis berwarna merah itu sangat kontraks dengan warna kulitnya. Belahan dada rendah dengan gaun yang hanya sampai pahanya . Apa tidak salah mertuanya itu memberikannya gaun seperti ini untuk di pakai di depan Rafael.

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Rafael jika ia sampai melihat tampilannya saat ini. Ia saja bergidik ngeri malu menatap tubuhnya saat ini. Terbiasa memakai baju tertutup Bilah tidak pernah membayangkan dirinya akan memakai pakaian se sexy ini.
"Menyenangkan suami adalah pahala yang besar Bilah, jadi jangan malu pakai itu di depan Rafael ok,," itu pesan ibu mertuanya.
Ya ampun Bilah bingung, ia tidak sanggup keluar dengan hanya menggunakan pakaian ini. Terlalu menggoda batinnya.

"Bilah kenapa lama banget di dalam, kamu nggak apa-apa kan?" Teriak Rafael mengetuk pintu membuat Bilah kini panik. Soalnya ia tak tahu harus bagaimana sekarang
"Bilah open the door, are you ok?" Kembali Rafael bersuara ketika Bilah tidak menjawab
"Bil-," ucapan Rafael terpotong ketika pintu sudah dibuka dan Bilah sudah berdiri mematung dengan kedua mata terpejam tidak berani melihat reaksi Rafael saat ini dengan apa yang dipakai Bilah dihadapannya.
Rafael menatap tidak percaya dengan gadis yang kini berdiri dihadapannya terlihat begitu sexy dan menggoda tengah menutup matanya. Gaun merah yang menembus ke kulit tipis putih gadis itu membuat Rafael dengan susah payah menelan ludahnya. Tubuhnya sudah merasakan sensasi aneh melihat
betapa sexynya Bilah saat ini.

"Rafael berhenti menatapku," cicit Bilah merasa sangat malu ketika ia di tatap seakan Rafael akan melahapnya hidup-hidup
"Astga Bilah, siapa yang memberimu pakaian menggoda iman ini,"
"Mommy yang memberikannya sebagai hadiah ulang tahun untukku, katanya harus di pakai di depanmu" ucap Bilah malu-malu menyilangkan tangannya di depan dada karena malu ditatap Rafael.

"Ya udah, kalau merasa tidak nyaman sebaiknya kamu ganti," ucap Rafael mengelus pipi memerah Bilah.
"Kenapa? Kamu tidak suka?" Aku tidak cocok yah memakainya di depan kamu?" Rafael terkekeh dengan ucapan Bilah.terlalu polos untuk mengerti ucapan Rafael
"Bukan begitu, kalau kau memakainya lebih lama, aku tidak yakin malam ini kau bisa tidur,"
"What?" Pekik Bilah bingung mendengar ucapan Rafael yang sukses membuat Rafael tertawa melihat reaksi Bilah
"Emangnya kamu mau ngapain sampai mau begadang?"
Ya Allah Bilah, kenapa kau sepolos itu sih batin Rafael.
"Kamu tahu nggak fungsi baju yang kau pakai?"
"Tahu untuk menggoda suami kata mommy," ucapnya santai
"Nah itu tahu, berarti menggoda suami artinya malam ini kita kurang tidur untuk fokus buatin cucu untuk mommy," mata Bilah terbelalak sempurna di hadapan Rafael mencerna setiap ucapan Rafael. Bilah pikir memakai baju ini hanya untuk menggoda Rafael untuk menyenangkan hati suaminya karena sudah melihat tubuh sexy Bilah dimana sebagian wanita diluar sana sering mempertontonkan tubuh mereka di depan pria yang mereka suka. Jadi ini tujuan sebenarnya.

"Bagaimana kita sholat dua rakaat dulu?" Tanya Rafael memegang pundak polos Bilah yang saat ini sudah tegang dan merasa panas dingin begitu susah untuk sekedar menelan ludahnya.
Apakah malam ini ia akan melepaskan apa yang ia jaga selama ini? Tidak ada pilihan lain ini adalah kewajibannya sebagai seorang istri
Bila hanya mengangguk malu sebagai jawabannya. Membuat Rafael memeluk Bilah sejenak sebelum mereka berwudhu dan sholat dua rakaat.

**********

Rafael terbangun tepat pukul setengah 05 pagi tersenyum menatap wajah Bilah yang masih tertidur pulas terlihat kelelahan. Selimut membungkus tubuh polos mereka membuat Rafael Jadi mengingat moment semalam. Finally Bila is officially his mine seutuhnya. Rafael sangat bahagia mengelus pipi Bilah untuk membangunkan wanitanya. Sebenarnya ia merasa tidak tega membangunkan Bilah tetapi Rafael takut Bilah akan mengamuk dan menangis lagi jika melewatkan sholat subuhnya.

"Sayang bangun," seru Rafael masih mengelus pipi Bilah karena gadis tak ada tanda-tandanya akan bangun. Tidurnya sangat pulas bahkan ia dapat mendengar dengkuran halus dari Bilah
"Bilah bangun sholat subuh," panggil Rafael sekali lagi dan akhirnya gadis itu melenguh kemudian membuka perlahan matanya dan mendapati Rafael yang terduduk dengan dada bidang yang terekspos jelas.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang