Hanoi, Vietnam
Rafael baru saja turun dari bus bersama yang lainnya memasuki lobi hotel ketika sudah banyak fans yang menunggu mereka untuk berfoto di lobi, begitupun dengan Bilah dan Zahra yang sudah setengah jam yang lalu sudah berada di hotel dn akan menginap di hotel yang sama dengan Timnas Indonesia.
Bilah menatap Rafael dengan penuh harap, ia sangat berharap bisa berbicara dengan Rafael karena sejak kemarin pria itu masih mengabaikannya sampai ia tiba di Vietnam ia tak pernah berbicara sedikitpun dengan Rafael. Dari jauh ia dapat merekam jelas wajah yang tersenyum itu penuh rasa rindu tengah berfoto dengan gadis-gadis Vietnam serta beberapa bucket bunga dan hadiah yang diberikan.
"Sebaiknya kamu hampiri Rafael juga Bil, ini kesempatan untuk kamu," ujar Zahra yang disetujui oleh Bilah
Bilah berjalan kearah Rafael yang masih sibuk berfoto dan menunggu waktu yang tepat untuk menyapa pria itu.
"Rafael," panggil Bilah ketika beberapa fans sudah meninggalkan Rafael dan beralih ke pemain yang lain.
Rafael tidak kaget dengan keberadaan Bilah, karena ia tahu gadis itu ikut namun Rafael belum ada niat untuk menemui istrinya, hatinya masih sakit jika mengingat bagaimana Bilah berduaan dengan laki-laki lain di tempat yang sepi.
"Rafael tunggu," seru Bilah kembali ketika Rafael berniat pergi, Bilah dengan berani menarik kaos Rafael yang membuat langkah pria itu berhenti
"Aku ingin bicara sebentar saja," mohon Bilah menatap punggung Rafael yang masih membelakanginya.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan," ucap Rafael tanpa ada niat membalikkan tubuhnya. Namun Bilah tidak peduli dan kini berjalan maju dan sudah berada di depan pria itu menyodorkan sebuah paper bag yang ia bawa sedari tadi
"Ini untukmu," ucapnya menyodorkan paper bag itu ke hadapan Rafael.
Rafael menghembuskan nafas panjang berniat mengambil paper bag ditangan Bilah namun tiba-tiba Lyodra datang menyenggol bahu Bilah yang membuat isi paper bag itu tumpah.
Kue lapis kesukaan Rafael tumpah dilantai yang membuat mereka menjadi pusat perhatian
"UPS, maaf nggak sengaja," ucap Lyodra tanpa merasa bersalah bergelayut manja di lengan Rafael .
Bilah hanya bisa beristigfar dalam hati mencoba menguatkan dirinya sendiri tak ingin membuat masalah untuk Rafael
"Sayang kita ke kamar yuk, sini aku bantu bawa barangnya," ucap Lyodra menarik paksa lengan Rafael.
Rafael mengikut begitu saja sempat menoleh kearah Bilah yang terlihat sedih berjongkok memungut kue lapis yang berserakan di lantai.
Ia mengigit bibir dalamnya mencoba menahan tangisnya ketika Rafael mengabaikannya pergi begitu saja dan ia menjadi gunjingan orang-orang disekitarnya.
"Aku bantu yah," ucap sebuah suara yang ikut memungut kue lapis itu dan memasukkan kembali kedalam paper bagBeberapa kali pria itu dapat melihat wajah sedih yang menahan tangisnya ketika pelupuk mata indah itu sudah berair.
"Terimah kasih Nathan," ucap Bilah ketika Nathan memberikan isi paper bag itu kepada Bilah.
Bilah mencoba tersenyum menutupi rasa sedihnya.
"Ada apa ini?" Tanya Zahra yang baru saja datang bersama Ivar entah kemana gadis itu tadi
"Bilah are you ok?" Itu suara Justin yang masih ada disana dan menyaksikan semuanya.
"Aku heran sama Rafael, bisa-bisanya dia punya kekasih dengan watak jahat seperti itu," ucap Justin tidak suka terlihat kesal"Oh jadi ulah pelakor itu lagi," seru Zahra tidak suka menahan emosinya
"Sudahlah, Zahra kita kembali ke kamar yuk,nggak enak diliatin orang-orang" ucap Bilah yang disetujui Zahra
"Terimah kasih semuanya," ucap Bilah tersenyum kearah Nathan Justin dan Ivar.
"Bilah," itu suara Nathan yang menyusul Bilah dan berjalan disamping gadis itu. Ivar dan Justin juga menyusul mereka
"Kalau butuh bantuan, kamu bisa menghubungi kami,"
"Iyah Bilah, semenjak pertemuan kita kemarin, kau sudah menjadi bagian keluarga timnas. Apalagi pak Erick baik banget sama kami. Jadi keluarga pak Erick keluarga kita juga," seru Justin. Bilah merasa beruntung memiliki mereka semua yang peduli dengannya.
"Maafkan Rafael yah Bilah, Rafael hanya butuh waktu atas semua masalah kalian," Zahra cepat-cepat mengikut perut ivar ketika Justin dan Nathan terlihat penasaran dengan ucapan Ivar barusan
"Apa hubungannya Bilah dengan Rafael?"
"Maksudnya masalah lyodra yang jahat sama Bilah, " ucap Zahra cepat. Untung kedua pria itu percaya.mereka berjalan ke kamar mereka masing-masing tanpa mereka sadari jika beberapa kali Bilah mengusap wajahnya karena air mata yang turun begitu saja. Hatinya sangat sakit saat ini.
Apa ia harus menyerah dengan semua ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Idol
Romancegadis cantik berdarah Indonesia Arab yang di jodohkan dengan seorang pemain sepak bola terkenal adalah ujian berat bagi gadis Sholeha ini. melihat bintang dari dekat ternyata tak seindah melihatnya dari kejauhan.