Seperti biasa vote dulu after read komentar yahJumlah kata 2545 tergolong panjang
Oh yah kalau ada typo maafin yah lagi malas edit wkkwkwkw
Nathan si pria bermata hazel dengan wajah tampannya terlihat mengerutkan keningnya dengan wajah dingin menahan emosi yang sedang meluap di dadanya saat ini menatap gadis yang berada di gendongannya yang tengah meringis menahan kesakitan. Bilah dapat melihat wajah tampan Nathan dari bawah, wajah dinginnya menambah ketampanan pria yang sangat peduli dengannya. Namun ia hanya kagum dengan sikap pria ini, hatinya sudah dipenuhi Rafael.
"Bagaimana kalau kita ke rumah sakit?" Bilah menggeleng menatap wajah khawatir Nathan yang terlihat dingin
"Bawa aku ke kamar Zahra. Dan tolong rahasiakan semua ini, terutama pada Rafael " pinta Bilah ketika keduanya sudah memasuki lift.
Ia berharap tidak ada yang melihat mereka saat ini. Sungguh ia tidak ingin di posisi ini berada di gendongan Nathan entah mengapa ia merasa bersalah pada Rafael. Ia seperti mengkhianati Rafael saat ini. Namun sungguh ia tak sanggup untuk berjalan sendiri saat ini.
"Tetapi lukanya harus di jahit, da-"
"Aku minta tolong panggilkan dokter saja ke kamar, boleh kan?" Potong Bilah namun,
Nathan tidak menjawab, pria itu tengah menahan marah dengan keputusan Bilah. Namun pria itu mencoba menahan semuanya mengingatkan dirinya bahwa dia bukan Rafael yang berhak mengambil keputusan sendiri untuk Bilah.
Sepanjang perjalanan hingga tepat di depan kamar hotel, pria itu hanya diam sembari sesekali menatap wajah pucat Bilah yang masih memegangi perutnya menahan sakit.
Bilah mencoba membantu Nathan menekan interkom kamar Zahra hingga beberapa saat pintu terbuka menampakkan wajah Zahra yang terlihat kaget menatap Nathan dan Bilah secara bergantian
"Astaga apa yang terjadi?" Tanya Zahra dengan nada panik ketika baru menyadari jika Bilah tengah terluka pada bagian kiri perut gadis itu berlumuran darah
"Nanti aku jelaskan. Tolong ambil ponselku di saku jaket aku. Dan hubungi nama dokter timnas indo disana," perintah Nathan kemudian membaringkan gadis itu ke ranjang.
"Terimah kasih," Nathan hanya mengangguk melukiskan sedikit senyumnnya. Wajah panik pria itu lebih mendominasi.
"Sebentar lagi dokternya akan datang," seru Zahra duduk di pinggir ranjang mengkhawatirkan Bilah sembari mengembalikan ponsel Nathan
"Apa yang sebenarnya terjadi Nathan?" Tanya Zahra menatap Nathan yang sedari tadi memperhatikan Bilah yang meringis kesakitan
"Ada yang mencoba membunuhku, kurasa dia perempuan," seru Bilah dengan suara terbata sesekali meringis
Sial. Nathan sungguh tidak suka melihat kesakitan di wajah Bilah, bahkan ia sudah mengepalkan tangannya berjanji akan menemukan siapa pun yang mencoba melukai Bilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Idol
Romancegadis cantik berdarah Indonesia Arab yang di jodohkan dengan seorang pemain sepak bola terkenal adalah ujian berat bagi gadis Sholeha ini. melihat bintang dari dekat ternyata tak seindah melihatnya dari kejauhan.