Bab 41

3.2K 181 56
                                    

Vote sebelum baca biar viewers cerita ini meningkat. Dan beri masukan setelah membacanya.

Part ini panjang dengan 2480 kata

Thank you so much buat teman-teman yang selalu memberikan vote dan masukan ke cerita ini.

Enak banget baca cerita ini sambil dengar lagu diatas

Happy reading




Bilah menatap sedih Noa yang memeluk Rafael. Gadis itu membenamkan wajahnya di dada Rafael sembari menangis sesenggukan. Entah apa yang mereka bicarakan karena menggunakan bahasa Belanda. Bahkan Rafael mengusap punggung gadis itu
Membuat Bilah memejamkan matanya menghalau rasa sakit yang ia rasakan saat ini melihat suaminya dipelukan wanita lain.

Pintu lift akhirnya terbuka dan lantai tujuan Bilah telah sampai. Dengan perasaan sedih ia keluar namun Rafael menghentikan dengan memegang pergelangan tangannya masih memeluk Noa. sedangkan di depan lift yang terbuka ada Nathan yang menyaksikan segalanya.

"Tunggu aku di kamar mommy," seru Rafael terlihat memohon seakan pria itu ingin di mengerti dengan posisinya saat ini.

Namun Bilah menghiraukan ucapan Rafael dengan menghentakkan tangan Rafael berlari keluar lift. Hatinya sakit saat ini bagaimana mungkin pria itu lebih memilih mantan pacarnya dan lebih peduli padanya?

Nathan sempat menatap tajam Rafael kemudian berlari mengejar Bilah yang berlari ke arah salah satu kamar dan memencet tombol disana

"Bilah," suara itu terdengar khawatir menatap Bilah yang memencet tombol interkom mommy Rafael.
Gadis Itu sangat jelas menahan tangisnya. Pura-pura kuat dengan wajah sedih bercampur kecewa.

"Nathan please jangan beritahu mommy Rafael tentang apa yang kamu lihat di lift tadi!" seru Bilah seiringan dengan pintu yang terbuka dan memunculkan senyum merekah di wajah mommy Rafael yang terlihat sudah rapi

"Sayang," serunya tersenyum kemudian menatap kearah pria yang tepat berada di belakang Bilah

"Nathan," serunya sedikit kaget karena bukan Rafael yang ada bersama Bilah

Nathan hanya mengangguk tersenyum membalas lemparan senyuman dari Noraly

"Kok bisa sama Nathan? Rafael kemana? "Tanya Noraly sedikit bingung kemudian mempersilahkan keduanya masuk

"Rafael ada urusan mommy," jawab Bilah berbohong tersenyum sebaik mungkin yang kini sudah duduk di sofa dengan Nathan yang yang duduk tepat di hadapannya.

Nathan hanya memperhatikan keduanya ketika mommy Rafael menghampiri Bilah dan duduk tepat disampingnya.

Wanita yang masih tergolong cantik itu diusianya yang tidak muda lagi menggenggam tangan menantunya dengan tatapan penuh kasih sayang disana

"Sayang, selama disini. Kamu jaga kesehatan yah," Bilah mengangguk tersenyum

"Kalau ada masalah, jangan dipendam sendiri. Bilah bisa ceritain ke mommy dan Rafael. Tetapi kalau Rafael sampai menyakiti Bilah telepon mommy secepatnya," mommy Rafael berdecak kesal mengatakannya.

"Terimah kasih mommy," Bilah memeluk mertuanya. "mommy juga jaga kesehatan, jangan terlalu capek bekerja," seru Bilah kemudian melepaskan pelukannya

Mommy Noraly tersenyum mengusap pipi Bilah penuh sayang

"Iya sayang. Mommy berharap setelah pertandingan disini usai kamu pulang tidak hanya berdua dengan Rafael," Bilah mengangkat satu alisnya bingung, mommy Noraly tersenyum melihat kepolosan Bilah sedangkan Nathan juga terlihat bingung dengan ucapan Mommy Noraly. Namun pria itu hanya diam menatap Bilah yang sepertinya terlihat menahan ringisan kesakitan saat ini.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang