Bab 47

3.1K 194 58
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah di cerita ini.

Dan yang belum berteman silahkan follow akun wattpad aku. Karena nanti aku juga bakal buat cerita Nathan

Cegilnya Nathan ada nggak disini?

Part-nya lumayan panjang

Happy reading





Rafael menunggu di luar kamar dengan perasaan cemas menunggu dokter memeriksa keadaan Bilah di dalam.

Ia beberapa kali mengusap kasar rambutnya ketika mengingat Bilah sudah di kelilingi banyak orang di toilet dengan pakaian basah di depan wastafel toilet.

"Sepertinya ada yang sengaja mengunci pintu toilet dan menjebak Bilah disana," itu suara Nathan yang tengah memeriksa video cctv yang dikirimkan pemilik kedai es krim

Pria itu dan marcelino sibuk di sofa memperhatikan video siapa saja yang masuk di toilet itu untuk mencari siapa sebenarnya pelaku yang ingin mencelakai Bilah

"Shit, dia orang yang sama yang meneror Bilah," seru Nathan yang membuat langkah Rafael yang mondar mandir di depan kamar terhenti.

Pria itu langsung berjalan ke sofa dan mendekati Nathan, melihat di layar ponsel itu seorang dengan jaket Hoodie hitam menunduk memasuki toilet. Jangan lupakan heels yang sama yang gadis itu pakai saat gadis itu membawa paket bangkai tikus di lobby hotel.

"Heels pink dengan hak tinggi serta pengikat di pergelangan kakinya. " Ucap Rafael ingat betul dengan sepatu berhak tinggi itu.

"Kita harus segera mencari tahu wanita ini. Takutnya dia akan melakukan hal yang lebih mencelakai Bilah," seru Marcelino

"Pertama-tama kita harus mencari pemilik sepatu ini." Ucap Nathan memperbesar gambar di bagian sepatu gadis itu

"Cartier,itu yang tertera di merk sepatu itu," sepertinya limited edition," tambah Nathan mengingat beberapa sepatu kakak Nathan yang menggilai merk Cartier

"Kalau limited edition berarti hanya beberapa orang yang pakai?" Nathan mengangguk membenarkan ucapan Rafael.

"Dan pemiliknya pasti ada di daftar nama di pusat toko Cartier," sela Marcelino
Namun percakapan mereka terhenti takkala pintu terdengar terbuka dan dokter keluar dengan tas berisi peralatan medis ditangannya
Rafael dengan cepat menghampiri dokter tersebut dengan wajah khawatir sedari tadi
"Bagaimana keadaan istri saya dokter?" Tanya Rafael menunggu jawaban dokter di depannya dengan perasaan was-was

Dokter itu tersenyum

"Dia baik-baik saja, hanya sedikit syok sepertinya," jelas dokter itu yang membuat Rafael akhirnya bernafas legah

"Dia harus banyak istirahat dan tidak boleh stress, itu dapat mempengaruhi kehamilannya,"

"Mempengaruhi kehamil-, what?" Maksud dokter istri aku hamil?" Tanya Rafael tidak percaya baru sadar ketika ia akan mengulangi kata yang sama dengan yang dokter ucapkan

Dokter itu mengangguk

"Ia Miss Bilah hamil dua Minggu lebih, kandungannya masih muda. Dia harus istirahat dengan cukup dan jangan membuatnya banyak pikiran," jelas dokter itu kembali yang kini sukses membuat seorang Rafael Struick kaget setengah mati tidak percaya dengan berita ini

"Sepertinya anda belum tahu yah?" Rafael mengangguk masih diam mencerna setiap ucapan dokter. Pria itu masih setengah syok tidak percaya
Astaga Bilah hamil sudah dua Minggu lebih dan membiarkan gadis itu melaluinya sendiri. Apakah Bilah sudah tahu akan kehamilannya ? Batinnya penasaran

"Rafael!" Panggil Lino ketika Rafael masih diam mematung bahkan tidak menggubris dokter yang sudah pamit duluan

"eh yah," seru Rafael kembali ke mode kesadarannya

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang