Bab 27

2.9K 132 5
                                    

2 jam lagi untuk mendarat di Qatar setelah Rafael,Bilah dan mommy Nora makan malam bersama yang telah disediakan di pesawat.

Bilah duduk tepat di samping Rafael dan mommy Nora duduk tepat di depan mereka. Tiket kelas Bisnis telah memanjakan penerbangan mereka menuju Qatar.

"Rafael," Bilah memperingati dengan wajah malunya ketika Rafael menggenggam tangannya dan beberapa kali mencium pipinya.

"Kenapa sayang?," kekeh Rafael dan malah mencubit pipi Bilah yang kini memicingkan matanya.
"Malu sama mommy Rafael, dan berhenti menciumiku," bisiknya kembali memperingati. Miss Nora hanya tersenyum tak habis pikir melihat pasangan romantis dihadapannya.

"Ngapain malu, mommy juga pernah muda, iya kan mommy?" Tanya Rafael menatap mommynya yang mengangguk tersenyum

"Nggak usah malu Bilah, santai saja. Kalian nikmati perjalanan kalian. Mommy mau tidur ajah," ucap Miss Nora memejamkan matanya
Rafael menatap Bilah
"Tuh mommy ajah mengerti, kan mau manja-manja dulu sama kamu. Kalau sampai Qatar aku akan sibuk latihan dan jarang ketemu kamu," rengek Rafael dengan wajah yang terlihat lucu menurut Bilah.

Bilah bersemu dengan pipi merona ketika Rafael justru menariknya untuk bersandar di pundaknya sembari menggenggam tangannya.
Bilah menikmati pelukan Rafael yang tak pernah membosankan tetapi menjadi bagian favoritnya apalagi menghirup aroma maskulin pria itu.

"Rafael," panggil Bilah tiba-tiba dan menarik diri dari pelukan Rafael
"Ada apa?" Tanya Rafael penasaran
"I have something for you," seru Bilah baru ingat sesuatu yang ia ingin berikan pada Rafael. Alis Rafael tertaut merasa penasaran membuat Bilah tersenyum penuh misteri. Bilah mengambil paper bag yang ia taruh tepat di bawah kakinya dan memberikan pada Rafael

"Untukmu," seru Bilah memberikan paper bagnya pada Rafael

"Apa ini?" Tanya Rafael penasaran menatap Bilah

"Buka ajah, kau pasti suka," Rafael langsung membuka paper bag tersebut dan di dalamnya terdapat sebuah kotak sepatu.
Pelan Rafael membuka penutup kotak sepatu itu dan matanya terbelalak tidak percaya ketika melihat sepatu berwarna pink di dalam kotak itu.

"Sayang ini kamu nggak salah ngasih kan?" Tanya Rafael mencoba memastikan, siapa tahu ini milik Bilah dan gadis itu salah memberikan hadiah

"Itu untukmu Rafael, aku sengaja memberikan warna kesukaanku untuk kamu pakai saat tanding,"
jawab Bilah santai namun sukses membuat Rafael tercengang

"Apa nggak ada warna lain sayang, ini terlalu feminim untuk aku, nanti aku di cap pinky boy lagi sama fans aku," ucap Rafael terlihat bergidik ngeri jika membayangkan ia memakai sepatu pink ini ditengah lapangan

"Ayolah Rafael, itu cocok untuk kamu. Aku sengaja membeli itu pengen sekali kau memakai sepatu dengan warna favoritku,kalau kau tidak mau aku akan merasa sedih," Bilah menunduk pura-pura sedih membuat Rafael jadi tidak tega.

Rafael menghela nafas panjang menarik dagu Bila agar menatapnya
"Baiklah princess, aku akan pakai saat dilapangan," Wajah Bilah kembali berbinar senang

"Terimah kasih Rafael," ucapnya sembari mencium bibir Rafael singkat, namun gagal Rafael malah memperdalam ciumannya tidak peduli dimana mereka saat ini. Mommy Nora yang sedari tadi menguping mengintip sedikit menatap mereka berdua yang tengah berciuman panjang .

"Rafael apaan sih malu tahu," seru Bilah setelah Rafael melepaskan ciuman mereka memukul dada Rafael dengan pipi pink menahan malu. Apalagi melihat disekitarnya yang sempat memperhatikan mereka
Rafael terkekeh

"Siapa suruh bibirmu semanis itu princess,"
"Rafael," teriaknya tanpa sadar yang berhasil membuat keduanya menjadi pusat perhatian.

*****
Enam jam perjalanan akhirnya mereka sudah tiba di Bandara Hamad internasional airport Qatar. Ketiganya baru saja turun dari pesawat dimana Bilah tengah bergandengan tangan mesra bersama Rafael . Mommy Nora berjalan disamping mereka.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang