Bab 69

2.1K 125 51
                                    

Maafkan aku yang janji terus mau update dan baru update sekarang

Kalau ada typo dimaklumi yah solnya sudah pada nagih update jadinya langsung publish

Happy reading

"aku akan menemanimu,"  suara Bilah menginterupsi keheningan yang terjadi. Ia tahu Zahra terlihat takut disana. Rafael menatap istrinya sedikit khawatir ketika gadis itu beranjak dari tempat tidur memasang hijabnya

"Kamu yakin sudah bisa berdiri," Rafael bertanya khawatir sembari melingkarkan tangannya di pinggang Bilah dan memegang kedua tangan gadis itu.

Bilah tersenyum

"Aku hanya demam Rafael. Aku sudah merasa lebih baik," serunya kemudian berjalan kearah Zahra yang masih membeku di tempatnya. Gadis itu terlalu shock dengan keberadaan ibu ivar saat ini

"Tenanglah. Aku ada bersamamu. Apapun yang terjadi kita lewati bersama ok," Bilah berusaha menyemangati Zahra dengan senyumannya melepaskan pelukan Rafael dan menggandeng gadis itu yang masih diam. Zahra terlalu takut dan gugup

"Thank you," seru Zahra merasa beruntung ada Bilah  saat ini di sampingnya menghadapi semua ini.

"Zahra tidak  perlu khawatir, mommy Ivar orang yang baik," seru Mommy Rafael mencoba menangkan Zahra yang terlihat tegang kemudian mereka berjalan turun menuruni tangga dimana Rafael berjalan tepat di belakang tiga wanita di depannya

Zahra semakin gugup di samping Bilah namun Bilah terus membisikkan  jika semua akan baik-baik saja.  Hingga mereka sampai di ruang keluarga dan disana Mommy Ivar reflek berdiri ketika matanya sudah menangkap sosok Zahra yang langsung menunduk ketika matanya kini menatap gadis itu.

Jantung Zahra semakin berdetak kencang, ia tidak berani menatap tatapan mommy Ivar yang dingin padanya

"Gadis bodoh," itu suara yang pertama kali Zahra dengar ketika gadis itu sudah hampir sampai tepat di depan mommy ivar dan langkahnya terhenti menatap tidak percaya dengan teriakan wanita paruh bayah itu yang menatapnya tajam. Gengaman Bilah semakin mengerat di tangan Zahra

"Kamu bodoh kalau kamu berpikir aku akan memisahkan kalian ketika ada ada cucu saya dalam dirimu," Zahra melebarkan matanya tidak percaya

Wanita paruh bayah itu tersenyum menghampiri Zahra

"Kamu tega memisahkan aku dan cucu aku?" Tanyanya dengan bahasa inggris logat Belanda

Wanita itu kemudian memeluk Zahra masuk kedalam pelukannya  yang membuat Zahra bertambah kaget. Apa yang ia takutkan sedari tadi ternyata salah.

"Kamu harus menjadi menantu keluarga Jenner, tidak ada bantahan," seru wanita itu kemudian melepaskan pelukannya. Bilah yang sudah dipelukan  Rafael tersenyum  senang. Setidaknya Zahra sudah diterima oleh mommy ivar ia turut bahagia

"Bagaimana dengan pernikahan ivar? Ak-"

"Dibatalkan sayang, dan berhenti memikirkan itu. Aku sudah menyelesaikan masalah ini dengan orang tua Bernice, dan semuanya telah selesai," jelas mommy ivar mengelus tangan Zahra yang tadi bergetar karena gugup

"Maafkan aku," Zahra menunduk masih merasa bersalah namun mommy Ivar malah mengangkat dagu  Zahra untuk menatapnya

"Hey. Jangan merasa bersalah. Aku sangat bersyukur ketika ivar mengatakan aku mempunyai cucu. Dan aku sudah lama menginginkan itu," mata wanita paruh bayah itu terlihat berbinar bahagia

"Terimah kasih," ucap Zahra.

"Sebaiknya duduk sayang. Aku nggak mau kamu kelelahan apalagi kata Ivar  semalam kamu masuk rumah sakit," wajah Wanita itu terlihat khawatir sembari membawa Zahra untuk duduk di sofa tepat di dekat ivar.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang