Bab 24

2.9K 116 7
                                    

Taman Keunkenhof

Bilah sangat senang ketika Rafael membawanya jalan-jalan ke salah satu taman bunga tulip di Belanda, setelah mengutarakan keinginannya tadi pagi kalau ia menyukai tulip Rafael membawanya kesini.
Wajah Bilah nampak berseri membuat Rafael ikut senang melihatnya
"Hati-hati Bilah," seru Rafael ketika Bilah sedikit berlari menghampiri beberapa bunga yang terhampar luar dengan berbagai jenis warna

"Rafael fotoin aku dong," suruh Bilah menghadap kearah langit dengan merentangkan tangannya berada di tengah-tengah tulip yang berwarna warni

Rafael memotretnya di ponsel miliknya dengan beberapa gaya yang sudah Bilah ganti. Bilah juga membelakangi Rafael menyuruhnya untuk mengambil fotonya dari belakang.

"Rafael kita foto berdua yah," Rafael mengangguk kemudian menghampiri Bilah dan berdiri tepat disampingnya
Tanpa Bilah duga Rafael malah mencium pipinya dan mengambil foto mereka. Wajah terkejut Bilah sangat lucu disitu

"Rafael apaan sih, malu diliatin orang," protes Bilah ketika beberapa pasang mata menatap mereka tersenyum

"Biarin ajah, mereka juga nggak kenal kita," seru Rafael tidak peduli
Dan benar saja Rafael kini justru memeluknya dari belakang dan meminta seseorang untuk memotret mereka.

Tangan Rafael lingkarkan di perut Bilah dengan dagu yang di tempatkan di salah satu pundak Bilah, Bilah tampak menoleh kearah Rafael dengan senyum Rafael yang menatap kearah istrinya yang terkejut.

Foto berhasil diabadikan.
"Nice picture, ok next i Will take," seru yang memotret mereka.
Rafael memperbaiki topinya.
Kali ini mereka berpose dengan Rafael mencium sisi kepala Bilah dengan Bilah membelakangi kamera. Foto terakhir Bilah digendong Rafael di punggung dengan Bilah yang tanpa sadar tertawa berhasil diabadikan.
Rafael berterimah kasih kemudian mengajak Bilah untuk duduk namun gadis itu minta sekali lagi di foto sendiri.

Bilah memperbaiki topi lebarnya kemudian setengah berjongkok menghirup aroma bunga itu dengan memejamkan matanya. Bilah terlihat sangat cantik dengan dress pink berbahan sifon yang melekat di tubuhnya.

Rafael beberapa men close wajah Bilah yang tersenyum tanpa Bilah sadari.

"Thank you sayang," ucap Bilah kemudian. Menggandeng tangan Rafael dan duduk disebuah bangku yang tak jauh dari mereka.

"Capek? Bilah mengangguk
"Lapar hehhe," seru Bilah menatap Rafael dengan senyum tanpa dosanya.
"Ya Udah kita cari restoran untuk makan," Bilah mengangguk setuju kemudian mereka berjalan ke arah parkiran mobil untuk mencari restoran. Seharian Bilah sangat puas jalan-jalan bersama Rafael.
Setelah menempuh waktu 15 menit akhirnya mereka memilih untuk makan di salah satu restoran yang bertuliskan the Blaw

"Disini khas makanan Indonesia jadi kamu bisa pesan makanan kesukaanmu," ucap Rafael ketika mereka sudah duduk disudut ruangan yang mengarah ke bagian belakang restoran tersebut.
.
"Rafael mau makan apa? Tanya Bilah ketika pelayan sudah memberikan menu makanan kepada Bilah
"Aku sama ajah sama kamu, pengen cobain makanan kesukaanmu," ucap Rafael tersenyum
"Kalau begitu kamu yang rekomendasikan makanan pembuka Sama makanan penutupnya,"

Rafael mengangguk kemudian mereka memesan makanan yang akan mereka santap siang ini.

"Bilah dua hari lagi aku harus ke Qatar bertanding, kamu mau ikut?" Bilah mengangguk antusias

"Mau banget, sekalian ketemu teman-teman Bilah disana," Rafael menggenggam tangan Bilah
"Kalau begitu nanti aku pesankan tiketnya, kita berangkat sama-sama kesana. Mommy juga mau ikut jadi kalau sampai disana kamu bisa dijagain mommy," wajah Bilah terlihat cemas

"Sebaiknya jangan sama mommy, takutnya ada yang lihat da-"

"Rafael," suara seseorang berhasil memotong ucapan Bilah yang membuat keduanya menoleh pada seorang gadis berperawakan tinggi dengan rambut blondenya membuka kacamatanya dan menatap Rafael terkejut

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang