Bab 10

4.1K 186 1
                                    

Perjalanan yang panjang dan menyakitkan saat ini buat Salsabilah ketika ia berada di pesawat yang sama tetapi suaminya kini bersama kekasihnya duduk berhadapan tepat di depan matanya yang berada dua kursi di depannya. Penerbangan kelas bisnis yang ia pesan ternyata Gadis itu mengambil penerbangan yang sama.
Rafael belum sempat menjelaskan kenapa gadis itu bisa satu pesawat dengan mereka. Membuatnya jengkel saat ini.

Bila memutar matanya malas menatap Rafael kesal ketika pria itu sedari tadi sesekali menatap dirinya namun Bilah hanya tersenyum kecut pada pria itu. Ia sangat kesal dan sakit hati menyaksikan suaminya bermesraan dengan lyodra. Apalagi saat lyodra memasangkan selimut kearah Rafael membuatnya jengkel dan reflek berdiri ia tidak tahan melihat semua ini hatinya sakit
"Mau kemana?" Tanya Zahra ketika Bilah kini berdiri bersiap untuk pergi
"Lebih baik aku mencari tempat lain asalkan tidak melihat mereka. aku nggak tahan Zahra lihat mereka," ucap Bilah menahan kesedihan yang tengah berkecamuk dalam hatinya. Bilah tidak mempedulikan panggilan Zahra dan mencari tempat yang kosong yang berada di paling belakang.
Hanya ada satu tempat yang kosong itupun di huni satu pria di sampingnya. Pria itu menggunakan headset di kepalanya dengan masker menutupi sebagian wajah pria itu.
Bilah tak ingin menganggu pria yang tengah memejamkan matanya dan langsung duduk tepat di samping pria itu. Sepertinya Zahra tidak menyusulnya karena ia sempat melihat Ivar mendekati gadis itu.

Bilah menatap kearah awan diluar jendela pesawat tepat disamping pria itu dengan tatapan sedih, baru saja ia bahagia dengan sikap Rafael tadi namun kembali lagi ia dikecewakan.
Sabar Bilah jalan menuju surga emang pahit
Batinnya mengusap air mata yang sempat jatuh di pipinya. Air mata yang sedari tadi ia tahan untuk tidak jatuh namun ia tak bisa menahan semuanya. Walau Rafael mengatakan tidak ada hubungan apapun antara dirinya dan lyodra tetapi tetap saja kedekatan mereka begitu menyayat hatinya.
"Ini," sebuah tisu disodorkan kearahnya dan ternyata pria yang tepat disampingnya yang memberinya
"Maaf telah membangunkan mu," sesal Bilah mengambil tisu di tangan pria itu dan menghapus air matanya.
Pria itu tidak menjawab kembali memejamkan matanya
"Tolong berhenti menangis yah, takut orang-orang berfikir aku telah melakukan kejahatan pada anda," ucap pria itu tanpa membuka matanya. Bilah jadi merasa tidak enak. Ia mengatur nafasnya panjang berusaha menahan tangisnya menatap kearah langit-langit pesawat
"Maaf," cicitnya memperbaiki posisi duduknya . Namun belum sempat Bilah memejamkan matanya suara Rafael terdengar jelas ditelinganya.

"Bilah kok duduk Disni sih,ayo pindah," perintah Rafael berjongkok dihadapan Bilah mengelus pipi yang sepertinya telah basah oleh air mata.
"Aku Disni ajah Rafael, kamu kembalilah ke depan, takut lyodra melihat kita," ucap Bilah, suaranya terdengar lelah, setelah hatinya saat ini.
"Setidaknya di depan aku bisa mengawasi mu, aku takut disini kau sendiri nanti terjadi sesuatu,"

"Aku bisa menjaga diriku sendiri," ucap Bilah menatap kearah jendela,
"Kembalilah nanti lyodra melihat kita,"
"Lyodra sedang tidur, dan aku tidak tenang kalau tidak melihatmu dan duduk sendiri disini," kenapa rasanya Bilah seperti pelakor yang diam-diam bertemu Rafael nyesek rasanya.
"Bilah please, kembali kedepan," Bilah menggeleng
"Aku tidak bisa Rafael, aku tidak sanggup melihat kemesraan kalian,jadi kumohon kembalilah," percakapan mereka mulai menganggu penumpang yang lain
"Biar aku yang menjaganya," ucap suara disamping yang berhasil membuat Rafael menatap pria itu tajam
"Rafael apa yang kau lakukan Disni ?" Itu suara Lyodra yang tiba-tiba datang dan membuat Rafael berdiri dari hadapan Bilah. Lyodra mengamati kedua penumpang di depan Rafael dan menatap Rafael bingung

"Siapa mereka?" Tunjuk lyodra kembali ketika mereka semua diam
"Maaf, tadi aku hanya meminta foto bersama Rafael, aku fansnya," ucap Bilah cepat. Ia mengatakan itu dengan hati yang hancur. Berpura-pura menjadi orang lain di depan suamimu sendiri hanya agar kekasihnya tak tahu siapa dirinya. Sungguh menyakitkan bagi Bilah..
"Ough ya udah, Rafael ayo kembali duduk," panggil lyodra namun Rafael kini menjadi tidak tenang dengan pria yang berada di samping Bilah, pria yang mengatakan jika ia akan menjaga Bilah.
Siapa pria itu?
Apakah Bilah menyembunyikan sesuatu?
Pikirnya kembali dengan hati yang tidak tenang.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang