Bab 42

2.7K 177 60
                                    

Follow dulu akun ini yah yang belum follow biar bisa masuk notif updatenya .

Vote dan tinggalkan komentar supaya ceritanya gampang ditemukan oleh yang lain.

Happy reading


Bilah masih diam disana mencerna setiap ucapan yang keluar dari mulut Noa. Ia masih tidak bisa menerima semua ini. Gadis itu pasti berbohong. Rafael tidak mungkin melakukan itu dan mengkhianatinya.

"Kamu pasti tidak percaya kan?" Seru Noa terlihat merasa percaya diri dihadapan Bilah yang masih terlihat syok . Namun Bilah harus mencari tahu lebih dalam. Ia tidak mau gadis di depannya mempermainkan perasaanya saat ini. Bisa saja gadis itu berbohong karena ingin merebut Rafael darinya.

Bilah mencoba menguatkan hatinya.menarik nafas kasar tidak mau terlihat lemah di hadapan gadis yang terlihat jika dirinya pemenangnya saat ini atas Rafael.

"Bukti apa yang kau miliki sehingga kamu menyimpulkan jika suamiku adalah anak yang ada di kandunganmu," Ya Allah berat rasanya Bilah mengatakan kata terakhir. Bagaimana jika semuanya benar? Bilah memejamkan matanya, jelas ada ketakutan yang menghantuinya saat ini.

Noa terlihat tersenyum di sana, senyum tipis yang tak sampai ke matanya

"Kamu ingat sebulan yang lalu Rafael pernah keluar dan tidak kembali sampai pagi?" Bilah mencoba mengingatnya dan ingatannya langsung berputar pada hari Rafael meninggalkannya dengan wajah khawatir dengan pesan Noa yang masuk di ponsel pria itu. Paginya Rafael kembali dengan wajah berantakan masih dengan baju yang sama

Ia mengingatnya. Bahkan parfum Noa sangat jelas menganggu dirinya waktu itu.

Ia meringis dalam hati merasakan jantungnya berdetak kencang, tubuhnya terasa bergetar.jantungnnya terasa di remas kuat. Begitu menyakitkan

Noa hamil dan benar tengah mengandung anak Rafael. Reflek Bilah mundur menatap Noa yang tersenyum disana. Reaksi Bilah sudah menunjukkan jika gadis itu sudah percaya.
Pandangan Bilah mengabur menatap Noa, dengan sekuat tenaga ia menahan laju air matanya seiringan dengan pintu kamar yang terbuka menghadirkan sosok pria yang menjadi lukanya saat ini. Pria yang ternyata sudah memiliki janin di kandungan wanita lain.

Ia tidak tahan berada disini. Ia sudah tidak sanggup.menatap dua insang yang secara tidak langsung sudah terikat karena anak yang ada dalam kandungan Noa.

"Aku akan mengantar mommy ke Bandara," Bilah tahu suaranya bergetar, cairan bening sudah membendung ingin keluar di kedua matanya .kakinya bahkan ia seret dengan paksa. Tubuhnya terasa lunglai . Namun ia mencoba bertahan. Ia tidak mungkin bertengkar dengan Rafael di depan Noa yang pasti akan menertawakannya jika hal itu terjadi

"Sayang tunggu," cegah Rafael menahan gadis itu dengan memegang lengannya. Bilah membelakangi pria itu yang sudah hampir mencapai pintu

Bilah menghentikan langkahnya, rasanya ia sudah tidak sanggup berada disini. Bahkan air matanya sudah terjatuh. Dadanya benar-benar sesak. Bilah buru-buru menghapus air matanya ketika Rafael menariknya dan membuat gadis itu berbalik. Bilah sungguh tidak sanggup menatap Rafael saat ini membuatnya menunduk dengan susah payah menghalau air matanya yang berlomba ingin keluar.

"Bilah habis dari bandara langsung pulang yah, kamu istirahat jangan banyak bergerak," Bilah hanya mengangguk ia benar-benar tak sanggup menatap Rafael saat ini.

"Sayang," seru Rafael karena merasa diabaikan. Ia menarik dagu Bilah agar menatapnya

Dengan susah payah Bilah menatap pria itu, tersenyum disana walau hatinya terluka. Noa yang melihat itu merasa tidak suka

"Rafael, aku harus pergi sekarang, nanti mommy telat ke bandara," Bilah ingin segera keluar dari sini. Ia sudah tidak tahan ingin menangis meluapkan semua rasa sakitnya

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang