Rafael baru saja tiba dari Surabaya setelah kemenangan melawan Australia, dia langsung mengambil penerbangan kembali ke Jakarta tanpa menghadiri party yang timnas Indonesia rayakan di Surabaya. Ia terlalu rindu dengan Zayn dan istrinya. Jadi ia memutuskan untuk kembali lebih awal. Dan lihatlah kedua orang yang sangat ia rindukan tengah tertidur pulas dimana baby Zayn begitu lucu masih mengemut puting ibunya namun sudah tertidur pulas dimana Bilah juga sepertinya tertidur ketika menyusui Zayn.
Sungguh pemandangan yang indah dan Rafael merekam jelas apa yang ia lihat saat ini. Dan ia tidak tega untuk membangunkan keduanya walau pada kenyataanya ia ingin mencium pipi bakpao Zayn dan memeluk istrinya yang ia rindukan.
Tangan kecil Zayn begitu lucu terkepal erat. Bilah merasa dalam tidurnya seperti diawasi membuat gadis itu membuka matanya dan mendapati Rafael yang kini sudah berdiri di hadapannya menatapnya sembari tersenyum
"Sayang kamu sudah pulang?" Kenapa. Tidak membangunkan aku," seru Bilah melepaskan mulut Zayn yang sudah tertidur dan menutup piyama tidurnya ingin beranjak namun dengan cepat Rafael mencegahnya untuk menyuruh gadis itu kembali berbaring.
"Tidurlah lagi. Kamu pasti kelelahan .mengurus baby Zayn," seru Rafael mengelus pipi Bilah menatap istrinya yang semakin cantik karena pipinya sedikit tembem
"Tidak apa-apa. Siapa tahu kamu butuh sesuatu? Aku akan siapkan.mau mandi atau aku suruh pelayan menyiapkan makanan untukmu,"
"Aku tidak lapar Bilah. Dan aku bisa mengurus diriku sendiri," seru Rafael masih mengelus pipi itu
"Aku hanya ingin memelukmu kemarilah !" Pinta Rafael dan Bilah mengubah posisinya menjadi duduk dan masuk kedalam pelukan pria yang sangat ia rindukan
"Pasti lelah kan mengurus baby Zayn sendiri," tanyanya mengusap punggung istrinya sembari mencium kepala gadis itu beberapa kali
"Tidak kok. Malah menyenangkan bisa punya teman main sekarang saat kamu tidak ada bersamaku. Baby Zayn buat aku tidak kesepian lagi," Bilah terkekeh kemudian Rafael melepaskan pelukannya tersenyum menatap wajah istrinya
"Jadi kalau tidak ada aku tidak akan jadi masalah lagi karena sudah ada baby Zayn?" Bilah memutar matanya. Rafael suka cemburu tidak jelas dengan anaknya
"Kamu kenapa sih selalu saja cemburu sama Zayn. Dia anak kamu loh Raf, ngapain cemburu," Bilah mencium pipi Rafael sayang "aku juga merindukanmu selama kamu di Surabaya," jujur Bilah dan beberapa kali memimpikan Rafael
"Sama. Aku juga sangat merindukanmu," Rafael mengelus wajah Bilah menatap kedalam mata gadis itu intens mendekatkan wajahnya dan kini sudah menempelkan bibirnya di bibir Bilah yang selalu saja terasa manis melumatnya begitu bergairah. Ia merindukan istrinya sangat merindukannya. Bilah merasa ciuman Rafael semakin menuntun bahkan posisi gadis itu sudah menindih Bilah namun Bilah menahan dada bidang Rafael dan memukul dada pria itu karena kehabisan napas akibat ciuman panjang mereka
"why. I Miss you?" Rafael sengaja menggoda Bilah dengan mengusap bibir Bilah yang sudah membengkak
"Belum bisa Rafael. Aku masih dalam masa nifas."
"Berapa lama?" Tanya Rafael ia mulai frustasi karena merindukan Bilah
"Dua bulan," mata Rafael membulat sempurna tidak percaya"Selama itu?" Tanyanya tidak percaya kemudian bangkit dari tubuh Bilah dan mengacak rambutnya frustasi ketika Bilah mengangguk
"Kenapa bisa selama itu?" Tanyanya yangs sudah duduk menatap Bilah yang memperbaiki rambutnya yang sedikit berantakan
"Ini bukan datang bulan Rafael. Ini yang harus aku lalui karena masih pendarahan habis melahirkan, jahitannya juga belum kering," decak Bilah tidak habis pikir dengan pria di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Idol
Romancegadis cantik berdarah Indonesia Arab yang di jodohkan dengan seorang pemain sepak bola terkenal adalah ujian berat bagi gadis Sholeha ini. melihat bintang dari dekat ternyata tak seindah melihatnya dari kejauhan.