Part ini khusus buat yg suka nungguin cerita ini bisa dibilang part ini spesial just Bilah and Rafael
Rafael tersenyum di balik kacamata hitamnnya menatap Bilah yang begitu lahap memakan burgernya.
"Pelan-pelan Salsabilah," Bilah hanya nyengir menatap ketampanan pria di hadapannya. Rafael semakin hari semakin tampan di matanya membuatnya kini hanya menatap pria itu tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun
"Why you look at me like that?" Tanya Rafael sedikit heran
"Cuman liatin ketampanan ayah dari anak aku heheh," Rafael memicingkan matanya menatap Bilah menyeruput minuman red Velvet kesukaannya
" Anak kita. Bukan anak kamu ajah," protes Rafael Bilah lagi-lagi nyengir menampakkan deretan gigi putihnya
"Iya anak kita," Bilah membenarkan " So, besok kita benar-benar akan kembali ke Belanda?" Tanya Bilah masih berharap Rafael mengatakan tidak. Ini semua gara-gara pertengkaran di pantai tadi pagi dan akibat ucapan pria itu
"Iya. Besok kita kembali. Disini terlalu banyak yang menganggu hubungan kita. Aku tidak suka pria itu ada disekitar kamu," Rafael terlihat marah mengatakannya
"Maafkan aku," Bilah menunduk Rafael mendekat duduk tepat disamping Bilah kemudian membawa tubuh gadis itu kedalam pelukannya
"Kenapa harus minta maaf. Pria itu yang salah bukan kamu," Bilah menyandarkan kepalanya di dada Rafael
"Sudah tahu dia yang mengingkari janjinya masih saja berharap sama kamu," Rafael berdecak kesal ketika Bilah menceritakan tentang pria itu
" Tetapi kamu sudah tidak punya perasaan kan sama dia?" Bilah mengangkat wajahnya dan duduk dengan tegak menatap Rafael kesal
"Ya nggaklah, seperti kamu dan Noa, dia juga hanya masa lalu aku," Bilah terdengar kesal
"Ngapain sih ungkit Noa?" Rafael ikut kesal
"Yah kan sama-sama bahas orang di masa lalu kita,"
Rafael mendengus
"Sudahlah lupakan mereka. Kita fokus dengan hidup kita kedepannya. Di Belanda mommy sudah mendaftarkan kamu untuk ikut senam ibu hamil, " Bilah kembali bersandar kali ini di pundak Rafael
"Kamu temenin aku yah nanti," Rafael mengelus kepala gadis itu penuh sayang
"Iya. Nanti aku temenin kalau nggak sibuk di club',"
"Rafael!" Panggil Bilah
"Hmm,kenapa?" Tanya Rafael penasaran masih memeluk gadis itu
"Zahra pengen ikut kita ke Belanda. Nggak apa-apa kan kalau ia tinggal bersama kita?" Rafael tersenyum mengangkat wajah gadis itu dan memegang kedua pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Idol
Romancegadis cantik berdarah Indonesia Arab yang di jodohkan dengan seorang pemain sepak bola terkenal adalah ujian berat bagi gadis Sholeha ini. melihat bintang dari dekat ternyata tak seindah melihatnya dari kejauhan.