Bab 8

4.3K 203 2
                                    

Trollekerder pub

itu yang tertera tepat didepan Bilah dan Zahra saat ini. Yah Bilah terpaksa mengajak Zahra dan sudah berbohong kepada umi dan mommy Rafael kalau Bilah mau ketemu teman Bilah yang kebetulan ada di Belanda padahal ia keluar untuk mencari Rafael dan ia tak mau ayah Rafael sampai tahu kondisi Rafael saat ini.

Ia harus menyembunyikan apa yang terjadi pada Rafael saat ini. Ia harus menjaga fitrah suaminya didepan mertua dan orang tuanya. Walau kalau bisa jujur hati Bilah saat ini sangat sakit melihat story Lyodra bersama suaminya namun ia mencoba untuk menghalau rasa sakit itu. Ia harus menyelematkan suaminya saat ini.

"Kita tidak mungkin bisa masuk Bilah, apalagi kau pakai hijab begini," kau tidak lihat mereka semua berpakaian sexy," ucap Zahra merasa tidak yakin apalagi ada pemeriksaan sebelum masuk di bar tersebut.
"Kita coba ajah dulu yah, kamu bawa pasport kan?" Zahra mengangguk dan tanpa menunggu lama Bilah berjalan menuju pintu masuk tersebut namun langsung dihalangi oleh petugas yang memeriksa di depan pintu
"Maaf kalian tidak boleh masuk," ucap pria bertubuh kekar meneliti Bilah dari bawah sampai keatas
"Ijinkan kami masuk, kami hanya ingin jemput teman kami yang lagi mabuk di dalam pak,"  ucap Bilah memohon namun pria itu tetap kekeh tidak mengizinkan mereka masuk
"Aku mohon, kami hanya menjemput teman kami lalu pulang,"
"Tidak boleh nona, sepertinya anda seorang muslim, dan muslim dilarang masuk," sebaiknya anda pergi, masih banyak yang mengantri untuk masuk," tambah pria itu mendorong Bilah dan Zahra untuk menyingkir dari hadapan mereka.

"Ada apa ini?" Seorang pria berwajah dingin dengan jamban yang menghiasi dagu pria itu bertanya menatap sang penjaga terlihat mengintimidasi. Penjaga ketakutan dalam tatapan pria tampan berwajah dingin itu

"Ini sir, mereka mau masuk, tetapi aku larang, " tunjuk penjaga itu pada Bilah dn Zahra yang masih berada disana

"Kenapa dilarang masuk?" Tanya pria itu kembali menatap sejenak kearah Bilah  kemudian menatap pria sangar di depannya

"Mereka sepertinya muslim sir, dan kit,"

"Apa salahnya?  kalau memang mereka mau masuk jangan halangin, siapapun bebas masuk di pub ini, selama mereka tidak berbuat kekacauan," tegas pria itu yang berhasil membuat senyuman terlukis di wajah Bilah dan Zahra. Pria itu hanya mengangguk takut dan mempersilahkan Bilah dan Zahra masuk.

"Thank you so much sir," ucap Bilah tersenyum tulus kemudian buru-buru masuk kedalam untuk mencari Rafael. Ia berjalan masuk melalui lorong yang di hiasi lampu remang-remang hingga suara musik terdengar jelas yang membuat Bilah merasa tidak nyaman, menuruni tangga dan melihat banyaknya pria dan wanita yang terlihat berdansa dan mabuk-mabukan.
Kepalanya terasa berdenyut, ini pertama kalinya ia ketempat seperti ini, membuatnya sedikit pusing karena bau alkohol dan banyaknya orang yang bercampur baur.

"Kamu yakin masih bisa masuk?" Tanya Zahra terlihat tidak yakin jika menatap Bilah yang terlihat tidak baik-baik saja. Namun ia harus kuat masuk kedalam demi Rafael.
Bilah mengangguk mencoba turun kebawah dan melewati banyak orang mencari keberadaan Rafael

"Bilah," panggil seseorang dari arah belakang yang berhasil membuat Zahra dan Bilah menoleh

"Ivar, syukurlah," seru Bilah bernafas lega setidaknya mungkin Ivar tahu dimana keberadaan Rafael
"Kamu pasti mencari Rafael?" Bilah mengangguk antusias

"Kamu kemana ajah sih, ditelepon nggak aktif," ketus Zahra pada ivar
"Maaf, hpku lowbet, "
"Rafael dimana var?" Tanya Bilah tidak sabaran, ia sangat khawatir pada Rafael saat ini.
"Sini ikut aku," ucap ivar mengajak keduanya menaiki tangga kembali dan melewati beberapa ruangan hingga ia sampai di sudut ruangan besar. Ivar membuka pintu tersebut dan ada beberapa orng di dalam sedang party termasuk Rafael dan Lyodra, saat mata Bilah menangkap sosok Rafael ia menunduk beristigfar dalam hati karena posisi Rafael kini terlihat akan mencium Lyodra namun beruntung nya ivar menarik kaos Rafael dan membuat pria itu menjauh dari jangkauan lyodra
"Apaan sih ivar, menganggu saja," ucap Lyodra setengah mabuk

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang