extra part 1

1.5K 102 43
                                    

2 bulan kemudian September 2024

RSIA Kemang Medical Care Jakarta

Bilah terlihat mengelus perutnya yang sudah membesar sempurna  berjalan mondar mandir mencoba menahan rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Sungguh ini rasa sakit yang sangat luar biasa karena saat ini ia akan menunggu proses melahirkan yang akan ia jalani. Ibu dan mertuanya beberapa kali mencoba menenangkannya tetapi gadis itu masih menahan rasa sakit dengan wajah yang sudah mulai pucat.

"Ini sakit banget umi," serunya kini memeluk ibunya dengan air mata yang sudah mulai turun sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan. Di belakangnnya mommy Rafael mengelus punggungnya terlihat khawatir.

"Maafin Bilah umi  kalau Bilah ada salah," Serunya terisak

"Ia sayang. Umi mendoakan agar persalinan kamu lancar," Bilah melepaskan pelukannya dan kini memeluk Mommy Rafael

"Bilah juga minta maaf yah mommy kalau ada salah," Mommy Rafael memeluk Bilah dan mengelus punggungnya

"Hey.jabgan bilang begitu kamu tidak punya salah sama  mommy sayang. " Seru mommy mertuanya melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Bilah.

Kasihan menantunya yang merasakan sakit karena sebentar lagi akan melahirkan. Rafael sudah ada di pesawat dari Surabaya setelah mendengar Bilah masuk rumah sakit dan sebentar lagi akan melahirkan

Bilah juga tidak lupa meminta maaf pada Abi dan mertua laki-lakinya kemudian gadis itu kembali memegangi perutnya yang kesakitan. Ada suster yang menuntunnya untuk berjalan agar proses  persalinannya lancar. Kata dokter sisa menunggu air ketubannya pecah untuk melakukan proses persalinan. Dan ia di suruh untuk berjalan sejenak. Ternyata menjadi seorang ibu butuh perjuangan yang bagaikan hidup dan mati. Ini benar-benar menyakitkan

Bilah mencengkram tangan suster kuat ketika merasakan kontraksi yang luar luar biasa hingga gadis itu tidak sanggup lagi dan memegangi suster itu memejamkan matanya berhenti sejenak. Ini sangat sakit batinnya beberapa kali beristigfar dalam hati. Ini betul-betul menyakitkan. Ia mendongak kearah mommy Nora

"Mommy Rafael sudah ada dimana?" Tanyanya karena entah mengapa anak ini seakan menunggu ayahnya

"Sudah menuju kesini sayang, sabar yah," seru mommy Noraly mengelus lengannya. Hingga Bilah dapat merasakan sesuatu yang basah di selangkangannya dan benar saja air ketubannya sudah pecah baju rumah sakit yang ia pakai basah bercampur darah. Bilah panik melihat itu

"Astaga suster. Air ketubannya sudah pecah, ada darah!" Paniknya menatap kearah dress rumah sakit yang ia gunakan sudah basah oleh cairan bening bercampur darah

"Ya Allah, anak aku nggak apa-apa kan suster?" Paniknya. Air matanya mulai turun dari pelupuk matanya menahan takut

"Sayang tenanglah," seru mommy Noraly dan uminya bersamaan

"sebaiknya kita ke ruang bersalin sekarang," ajak dokter itu yang ruangannya memang tepat di depan mereka. Bilah mengangguk berjalan mengikuti dokter masuk kedalam ruangan dimana semua peralatan sudah disiapkan. Sisa menunggu dokter yang menjadi penanggung jawab yang akan melakukan proses persalinan. Bilah sangat takut ketika ia sudah berbaring di ranjang dengan berbagai macam peralatan disana. Kakinya sudah ditekuk lebar dan dokter perempuan tersenyum masuk yang membuat Bilah semakin tegang.

"Tenanglah, tarik napas dan hembuskan," Bilah melakukannya seiringan dengan pintu yang terbuka dan Rafael ada disana dengan baju hijau  steril khas rumah sakit.

Bilah tersenyum legah

"Rafael," serunya dan dengan cepat Rafael menghampirinya berdiri di sisi kirinya sembari mencium pucuk kepala Bilah lama

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang