Bab 35

3.1K 171 14
                                    

Sebelum baca biasakan tinggalkan vote dan komen, dan mau ngucapin terimah kasih banyak vote cerita ini sudah lebih seribu. Thank you guys for all the comment and support

Happy reading

Bilah masih mematung tepat di depan pintu kamar hotelnya dengan Rafael sudah menunggu selama setengah jam di depan pintu namun batang hidung Rafael tak terlihat juga

"Dimana pria itu?" Batinnya menahan kesal karena kakinya sudah terasa pegal berdiri sedari tadi.

Andai ia tahu akan menunggu selama ini, ia akan meminta kunci kamar mereka tadi di mobil batinnya semakin jengkel hingga akhirnya ia sudah mendapati Rafael sedikit berlari kearahnya dengan banyaknya paper bag yang ia yakin itu hadiah dari fans nya.

"Maaf lama, dibawah banyak yang minta foto," ucapnya tersenyum kearah Bilah yang terlihat cuek tidak peduli

Gadis itu bahkan kini melipat kedua tangannya di dada, kesal namun di lubuk hatinya paling dalam ada rasa tidak tega melihat wajah kelelahan Rafael saat ini yang terlihat dengan susah payah merogoh kunci di kantong jaketnya dengan paper bag di kedua tangannya.

"Sini paper bag nya sebagian, aku bawain," pinta Bilah dengan wajah datarnya kemudian mengambil alih paper bag ditangan Rafael.

Rafael tersenyum dengan sikap Bilah. Karena ia tahu walaupun gadis itu marah, ia tipe gadis yang tidak tega melihat orang lain kesusahan

Rafael akhirnya bisa membuka pintu kamarnya namun Bilah tidak sedikitpun melangkahkan kakinya, gadis itu masih mematung di depan pintu yang sudah terbuka

"Tolong ambilkan ponsel dan tas aku," serunya memberikan paper bag itu kembali pada Rafael.

Rafael menatapnya tidak mengerti. Bilah memutar matanya dengan desahan panjang

"Aku tidak akan masuk di kamar ini lagi, " ketus Bilah ketika ia mengerti tatapan tidak mengerti Rafael

Rafael menghela nafas berat. Sepertinya penjelasannya belum bisa meluluhkan hati gadis depannya dan masih marah padanya

"Kalau begitu kita ganti kamar. Aku akan memesankan kamar baru untuk kita. Biar mommy aja yang menginap disini," ucapnya paham jika pasti Bilah tidak mau berada di kamar ini karena Noa

"Tidak perlu," jawab Bilah cepat "aku sudah memesan kamar bersama Zahra dengan Zainab,"
Lagi-lagi Rafael menghela nafas panjang betul-betul hampir putus asah dengan sikap dingin Bilah.

*Jadi kamu mau meninggalkan suamimu sendiri sekarang?"

"Kenapa? Kan sekarang sudah ada yang nemenin si Noa itu," jadi ak-"

"Bilah cukup yah, aku tahu kau marah, kau kecewa dan apapun itu terserah. Tetapi please believe me, aku tidak pernah mengkhianati kamu," keluh Rafael begitu kecewa dengan ucapan Bilah.

Pria itu kemudian meninggalkan Bilah masuk kedalam membawa paper bag yang diberikan fansnya.

Bilah sedikit merasa bersalah, ya Allah apa aku sudah keterlaluan dengan suamiku? Kenapa begitu sulit menjalani pernikahan yang mawaddah warohmah? Sangat sulit menjalani pernikahan mengejar surgamu bersamanya.

Ketika asyik melamun Rafael sudah datang dengan ponsel dan tas Bilah ditangannya. Pria itu memberikan ponsel Bilah yang langsung diambil dari tangan Rafael.

"Kamu mau kemana sekarang? " Bilah tidak sempat menjawab pertanyaan Rafael ketika seorang pria yang sepertinya petugas hotel datang menghampiri mereka dengan sebuah box ditangan pria itu.

"Dengan ms Bilah?" Bilah mengangguk

"Ada paket yang di titipkan di ruang resepsionis untuk anda,"

"Untuk aku?" Pria itu mengangguk

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang