Vote dulu baru baca yah supaya viewers tulisan ini banyak yang baca.
Terus tinggalkan jejak. Bisa kasih masukan tentang cerita ini.
Happy reading. Maaf kalau ada typo yah soalnya nggak edit dulu soalnya mau nonton Maxton Hall wkwkw
Semoga suka part ini
Happy reading
"aku sudah putus dengan Ivar," Zahra menangis mengatakannya berada di pelukan Bilah saat Rafael meninggalkan keduanya yang terlihat butuh privacy untuk mengobrol
"Ya ampun Zahra, ada apa lagi? Kenapa kalian putus? " Tanya Bilah merasa prihatin melepas pelukannya dan menatap wajah sembab Zahra yang masih menangis
"Aku yang memutuskannya," suaranya terdengar lemah bergetar. Zahra Tak bisa membendung air matanya saat kata itu keluar
Bilah mendesah panjang sembari mengelus lengan Zahra untuk menenangkannya
"Kenapa? Bukankah kau sudah sejauh ini meninggalkan keluargamu demi pria yang kau cintai? Kenapa menyerah dengan memutuskan hubungan kalian? Atau ivar menyakitimu?"
Zahra menggeleng mengusap kasar wajahnya
"Aku tidak mau hubungan ini mempengaruhi karir ivar. Kemarin aku melihat paman Erick memarahi Ivar. Dan aku yakin itu semua karena aku. Paman aku tidak menyetujui hubungan kami dan menyuruhku menjauhi ivar. Dia menyalahkan Ivar karena gara-gara hubungan kami aku memutuskan melarikan diri dari pertunangan aku,". Jelas Zahra membuat Bilah prihatin dengan hubungan Zahra dan Ivar. Ini pasti sangat berat bagi Zahra.
"Jadi semalam kamu bersama Ivar?" Zahra mengangguk
"Aku sengaja menghabiskan waktu bersamanya sebelum kami betul-betul berpisah," hati Zahra Terasa sakit mengatakannya
"Terus semalam kamu menginap di mana?" Tanya Zahra penasaran dan pertanyaan itu sukses membuat Zahra terlihat gugup menghentikan tangisnya menatap Bilah terlihat ragu
"Ak ak-"
"Zahra jangan menyembunyikan apapun dariku. Katakan sejujurnya," ucap Bilah merasa ada sesuatu yang disembunyikan Zahra saat ini.
Wajah itu kembali ragu dan takut menatap Bilah.
Bilah menggenggam tangan Zahra dan menatap gadis itu penuh harap agar Zahra jujur.
Zahra terdengar menghembuskan nafas berat
"Aku tidur dengan Ivar," perkataan Zahra sukses membuat genggaman tangan Bilah terlepas .sekelebat pikiran buruk menghinggapi otaknya saat ini.
"Tidur? Hanya tidur kan Zahra, kau tidak sampai melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan," seru Bilah penuh harap. Berharap Zahra mengangguk namun gadis itu justru menunduk dan mengusap wajahnya kasar.
Tubuh Bilah menegang tahu jawaban dari reaksi Zahra saat ini.
"Ya ampun Zahra, bagaimana bisa kamu melakukannya disaat kau berniat untuk meninggalkan ivar. Dan satu lagi ini adalah zina Zahra. Seharusnya kau tidak melanggar batasan itu," Bilah memijit kepalanya yang tiba-tiba berdenyut dan pusing. Menatap Zahra yang terlihat menyesal disana
"Aku terbawa suasana karena perpisahan kami semalam hingga aku khilaf dan kami melakukannya," ucap Zahra menatap Bilah yang terlihat menatapnya kecewa. Gadis itu terlihat frustasi seperti dirinya.
Namun Bukan saatnya untuk menyalahkan Zahra di situasi seperti ini. Beban Zahra banyak. Dan ia tidak mau menyudutkan gadis itu saat ini. Walau sebenarnya Bilah betul-betul kecewa dengan sikap Zahra.
"Aku hanya berharap tidak ada yang terjadi setelah kejadian semalam. You know i mean?" Tubuh Zahra menegang tahu maksud Bilah. Ketika ia terbangun tadi pagi di samping ivar dengan tubuh polos .satu yang menjadi ketakutannya yaitu hamil. Sungguh ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya jika itu sampai terjadi.
Oleh karena itu ia meninggalkan ivar yang masih tertidur pulas di ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Idol
Romancegadis cantik berdarah Indonesia Arab yang di jodohkan dengan seorang pemain sepak bola terkenal adalah ujian berat bagi gadis Sholeha ini. melihat bintang dari dekat ternyata tak seindah melihatnya dari kejauhan.