bab 62

3.2K 164 50
                                    


Happy reading

Kalau ada typo maaf yah nggak edit soalnya

Hening

Tak ada satupun yang bersuara sedari tadi kecuali mendengar kemarahan pria paruh bayah yang bertubuh sedikit gempal ditemani seorang gadis yang duduk tepat di sampingnya.

Dua pasangan lainnya kini tengah menunduk tak berani menatap wajah kemarahan bapak PSSI itu yang di sapa Erick Thohir

"Cinta tak cukup untuk hubungan kalian," jelas pak Erick sedari tadi ia menarik napas panjang "kalian tidak akan bisa bersama. Dan aku sudah katakan waktu di Qatar jangan melanjutkan hubungan kalian,"  

"Tetapi aku mencintainya paman," Zahra bersuara yang sedari tadi diam

"Ini bukan hanya tentang cinta Zahra, kalian berbeda agama. Dan tentunya orang tuamu takkan pernah setuju," 

Ivar tak tahu harus berkata apa ia bahkan tak mengerti dengan percakapan Zahra dan pamannya karena menggunakan bahasa Indonesia

"Jangan memisahkan orang yang Sling mencintai Daddy," kali ini gadis yang disamping lak Erick bersuara. Gadis itu yang menemukan Zahra lagi  berpelukan diatas ranjang bersama Ivar namun ia tidak memberitahu ayahnya.

"Tidak usah ikut campur Alya,"  gadis yang dipanggil Alya langsung terdiam mendengar bentakan ayahnya.

"Ini demi kebaikan kalian. Ivar kamu harus fokus dengan karirmu di sepak bola. Jadi jangan rusak perfoma kamu dengan apapun.  Dan ini juga demi kebaikan Zahra karena sampai kapan pun orang tuanya tidak akan merestui kalian. "

Wajah Ivar terlihat hampir putus asah

"Aku akan mencoba menemui orang tua Zahra dan menjelaskan hubungan kam-"

"Percuma. Orang tua Zahra menginginkan anaknya menikah dengan pria yang taat agama dan bisa membimbing Zahra menjadi lebih baik,"  potong pak Erick serius

Rasanya Bilah tidak tega menatap kedua pasangan itu. Ia terlihat sedih membuat Rafael reflek meremas tangannya

"Dan kamu Rafael juga harus berhati-hati dengan hubungan kamu bersama Bilah. Sekarang fans diluar sana sangat menggila dengan berita apapun, cukup skandal Nathan kemarin dengan Bilah," pak Erick memijit keningnya frustasi

"Maafkan aku paman," Bilah menyesal "aku sudah membuat masalah dengan Nathan, aku akan berhati-hati mulai saat ini," sesal Bilah merasa bersalah.

"Iya nggak apa-apa. Lain kali sebaiknya kamu berhati-hati jika keluar bersama Rafael. Jangan sampai media melihat kalian,"

"Terimah kasih pak.kami akan berhati-hati,". Kali ini Rafael yang bersuara

"Dan kamu ivar sebaiknya menjauhi Zahra dan lupakan hubungan kalian,"  putus pak Erick bangkit dari duduknya  "itu terlalu kejam paman," seru Zahra tidak terima yang berhasil menghentikan langkah pak Erick yang sudah ingin pergi dari tempat itu

"Ini demi kebaikan kamu Zahra,"

"Kebaikan buat kalian semua," teriak Zahra emosional "kalian nggak pernah sedikitpun memikirkan perasaan Zahra. Hanya mementingkan semua kemauan dan keputusan di tangan kalian tanpa tahu apa yang aku inginkan," Zahra mulai berkaca-kaca di samping Ivar

"Selama ini Zahra selalu mencoba mengerti dengan kesibukan Daddy dan mommy, mereka tidak pernah komunikasi apa yang sebenarnya Zahra inginkan tetapi mereka selalu memutuskan apa yang mereka inginkan," Zahra sudah menangis terisak membuat Ivar mengelus pundaknya disebelahnya

Pak Erick terlihat sedikit menyesal

"Aku capek dengan semua ini," Zahra bangkit dan kini berlari menuju kamarnya

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang