Bab 11

4K 155 3
                                    

Rafael Struick baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono mandi menggosok rambut basahnya dengan handuk ditangannya hingga langkahnya terhenti tepat di depan ranjang takkala matanya menatap sosok gadis yang tengah tersenyum di depan layar ponselnya. Namun bukan senyuman itu yang membuatnya terpesona kali ini, tetapi ketika gadis itu sudah tak berhijab lagi dan Rafael bisa melihat rambut hitam legam itu dengan poni yang menutup bagian dahi gadis itu.

Rafael sungguh terpesona dengan kecantikan wajah itu yang dibingkai dengan rambut panjang hitam milik Bilah. Rafael bagaikan menatap bidadari yang sengaja Tuhan kirimkan untuknya. Kecantikan macam apa ini? Kenapa Bilah semakin membuatnya jatuh cinta saja

"Eh Rafael," seru Bilah sedikit malu ketika Rafael ternyata sudah ada di depannya dn menatapnya begitu dalam. Ia jadi malu, sangat malu karena untuk pertama kalinya ia memperlihatkan apa yang selama ini ia jaga untuk kekasih halalnya.

"Ingat kau harus membuat Rafael betah bersamamu, lepaslah hijabmu jika bersamanya, pokoknya kau harus merebut hati Rafael dari pelakor itu," pesan Zahra tadi sebelum gadis itu pamit dan pergi berkencan bersama Ivar

"Aneh yah," seru Bilah khawatir jika ia terlihat aneh tanpa hijab di depan Rafael
"Cantik,* puji Rafael tanpa sadar membuat Bilah semakin malu menunduk menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah memerah.
Rafael juga menjadi salah tingkah atas ucapannya barusan membuat keduanya menciptakan momen yang kikuk.

*Oh yah, itu bajunya dari ivar untuk kau gunakan," tunjuk Bilah berusaha .mencairkan suasana yang terasa memalukan baginya.
"Eh iya," ucap Rafael menghampiri paper bag di meja depan sofa kamar, sesekali ia masih mencuri pandang kearah Bilah yang kini kembali memainkan ponselnya.

Rafael kembali ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya sementara Bilah kini kembali tersenyum menatap video tiktok yang ia tatap.
"Kenapa kau begitu tampan sih," pujinya pada gambar video seorang pria yang memakai pakaian bola berwarna merah.
*Rasanya cuman bisa memandang lama wajahmu di ponsel," Bilah mendesah panjang mengusap layar ponselnya

"Kau dekat tetapi tak bisa memiliki hatimu," wajah Bilah kembali muram

"Apa yang kau lihat di ponselmu,serius banget,"
Tiba-tiba Rafael sudah berada di dekatnya yang reflek membuat Bilah kaget membulatkan matanya dan cepat-cepat mengunci ponselnya
"Ada apa?" Kenapa kau terlihat sedang tertangkap melakukan sesuatu yang salah," selidik Rafael. Bilah memutar matanya mengalihkan pandangannya tak berani menatap Rafael.
"Apa yang kau sembunyikan di ponselmu?" Seru Rafael penasaran ketika melihat tingkah Bilah yang kini menyembunyikan ponselnya dibawa bantal

"Tidak ada apa-apa," ucap Bilah sedikit terbata tak berani menatap mata Rafael yang kini menatapnya curiga

"Salsabilah, jangan bohong," kalau Rafael sudah menyebut namanya lengkap itu berarti pria sedang serius.

Ya ampun apa yang harus Bilah lakukan, tidak mungkin kan Bilah jujur kalau dirinya tengah menstalker suaminya sendiri, menatap video suaminya sendiri padahal orngnnya jelas-jelas ada didekatnya. Kalau ia ketahuan itu akan sangat memalukan

"Nggak ada Rafael, aku cuman melihat video random di tiktok,"
Rafael tak membalas ucapan Bilah tetapi malah mengulurkan tangannya di depan gadis itu.
"Aku mau lihat ponselmu,"
"Tidak," seru Bilah cepat mengambil ponselnya dan menjauhkannya pada Rafael
"I need my privacy, so please no,"

"Kau tidak sedang chatan sama cowok lain kan?" Tanya Rafael mengabaikan ucapan Bilah barusan
"No, demi Allah aku tidak chatan sama laki-laki manapun,"
"Yakin?" Bilah menatap Rafael kesal
"Nggaklah, itu tadi aku cuman lihat video idola aku," ucap Bilah menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal

"Siapa yang kau idolakan?"
"Kau Rafael Struick," perkataan itu sayangnya hanya ada dalam hati Bilah.dia tidak mungkin jujur, mau taruh dimana wajahnya kalau sampai Rafael tahu kalau ia sangat mengagumi pria di depannya.
"Ada, artis Korea, kau mungkin tidak kenal," jawab Bilah merasa sedikit legah ketika Rafael kini mendesah panjang dan membaringkan tubuhnya menatap kearah palpon kamar

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang