Bab 39

2.9K 184 36
                                    

Vote before read and comment after read, so simple

Maafkan aku jika tulisannya makin ndag jelas. But i try best for this story

Cerita ini hanya fiksi belaka untuk menghibur diri dari pahitnya dunia nyata. Walau kenyataanya dunia halu emang nggak mungkin bisa digapai wkwkkw.

Happy reading

Bilah menatap dua pria berwajah tampan dengan tinggi yang berbeda kini menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Bilah sedikit gugup sekaligus malu ditatap oleh dua pria tampan sekaligus saat ini

Rafael menatap Bilah dan Nathan secara bergantian. Ia sempat menatap tatapan Nathan yang terlihat saling bertatapan dengan Bilah seakan mereka berkomunikasi dengan tatapan itu. Dan ia tidak menyukainya

"Jadi Nathan, apa yang membawamu kesini dan membawa makanan itu untuk Bilah?" Rafael memecah keheningan melipat kedua tangannya dan kini menatap Nathan yang sedari tadi diam

"Aku dengar Bilah sakit dari Zahra, jadi aku kesini membawakannya makanan," jawab Nathan terlihat tenang menatap Rafael

"Sejak kapan kau tahu jika Bilah sakit?" Rafael mulai curiga menatap Nathan yang lagi-lagi sempat bertatapan dengan Bilah disana.

"Tadi setelah pertandingan," Rafael memejamkan matanya terlihat menahan marahnya. Entah apa yang membuat pria itu marah

"Saya pikir tidak seharusnya kau terburu-buru kesini. Kamu tidak ikut party kemenangan?" Tanya Rafael memicingkan matanya menatap Nathan yang selalu saja tenang

"Tidak. Aku malas, da-"

"Malas atau kau memang sengaja ingin bertemu istriku?" Suara Rafael terdengar menyelidik membuat Bilah tidak suka situasi ini.

Menatap Nathan dan Bilah bergantian. Rafael dapat melihat ketegangan di tubuh Bilah dan Nathan yang sedang Saling bertatapan menyelami pikiran masing-masing. Namun Bilah mencoba tenang walau saat ini ia sedikit takut dengan tatapan kecurigaan Rafael .

"Rafael cukup. Nathan hanya datang menjenguk aku tidak usah memperpanjang hal ini. Aku mengantuk ingin tidur," protes Bilah yang mulai merasakan suasana memanas dengan tatapan tajam Rafael yang mengintimidasi Nathan

"Kenapa kau membelanya? Bilah jujur padaku, kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan?"

Tanya Rafael penuh selidik menatap Bilah yang membelalakkan matanya dengan pertanyaan Rafael. Reflek Bilah memegangi perutnya yang terluka dan Nathan melihat itu.

"Kenapa diam? Jawab pertanyaan ku?" Ya ampun Bilah belum siap dengan hal ini. Ia tidak ingin Rafael khawatir dengan kejadian yang terjadi hari ini.

"Rafael, ini tidak seperti yang kamu pikirkan, seb-"

"Sebaiknya kamu keluar," potong Rafael mengusir Nathan. Ia sudah tidak tahan menatap pria itu saat ini. Bisa-bisa ia menghajar wajah pria itu saat ini karena emosi. Ia tidak suka Nathan yang terlalu peduli dengan istrinya. Karena hanya ia yang akan melakukannya. Tidak dengan pria lain.

"Kalau begitu aku permisi. Semoga cepat sembuh Bilah," Bilah hanya mengangguk tersenyum. Sedangkan Rafael hanya diam memperhatikan interaksi keduanya. Tangannya mengepal kuat hingga Nathan keluar.

Rafael ikut keluar ketika bel pintu berbunyi kembali, dan pesanan makanan mereka telah sampai serta paper bag berisi pakaian yang ia suruh titip di resepsionis ketika mommynya akan keluar bersama mommy Bernice mantan ivar tadi.

Rafael masuk kembali membawa makanan namun kali ini tatapan pria itu terlihat dingin mengatur makanan tepat di depan Bilah tanpa berkata apapun lagi. Pasti Rafael marah pikir Bilah mulai memotong steak yang dipesankan Rafael.

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang