Bab 53

2.9K 186 20
                                    

Jangan lupa vote yah cerita ini. Tinggalkan komentar juga biar aku semangat nulisnya hehhe.

Silahkan follow akun ini, siapa tahu nanti ada update cerita baru dan kalian bisa lihat notifikasinya.

Happy reading


Rafael sangat terusik dalam tidurnya ketika mendengar suara yang sangat berisik memekikkan telinganya. Pria itu reflek menutup telinganya dengan kedua tangannya. Ia tidak terbiasa dengan suara tangisan bayi yang begitu mengganggunya saat ini. Apalagi ia masih terantuk-kantuk

Sedangkan Bilah yang mendengar tangisan Keysa reflek bangun dari tidurnya dan mengecek kondisi Keysa

"Ya ampun sayang, ternyata lagi pup yah, pantas nangis," seru Bilah terkekeh kemudian menatap Rafael yang terlihat terganggu disana.

Dasar, bagaimana mau punya anak kalau dengar suara nangis Keysa udah terganggu begitu. Bukannya bangun bantuin malah tambah meluk guling kesal Bilah

"Rafael bangun!" Panggilnya dengan suara lantang

"Hmm," hanya itu yang keluar dari mulut pria itu membuat Bilah semakin jengkel

"Bangun Rafael, bantuin aku gantiin popok Keysa," serunya lagi sembari mengguncang tubuh pria itu

"Hmm," astaga Bilah betul-betul jengkel apalagi Keysa masih menangis saat ini.

"Rafael," teriak tepat di telinga pria itu yang membuat Rafael otomatis kini membuka matanya lebar-lebar dan menatap wajah kesal Bilah

"Apaan sih sayang, aku masih mengantuk," adunya tidak terima Bilah membangunkannya.

"Bantuin aku Menganti popok Keysa, dia lagi pup," mata Rafael membulat sempurna menatap kearah Keysa dan Bilah bergantian

"What? Kamu ajah yang gantiin. Aku tidak tahu ," seru Rafael merasa geli melakukan hal ini. Ia tidak pernah menggantikan popok bayi apalagi membersihkan pup

"Tetapi aku harus ambil popoknya dulu di kamar kakak, jadi kamu tenangkan dia dulu, Gendong ajah dulu.siapa tahu bisa berhenti menangis," saran Bilah. Rafael malah menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal

"Tapi kan dia lgi pup. Mana bisa di gendong," Rafael masih terlihat enggang melakukannya membuat Bilah makin berdecak kesal

"Kamu ini niat punya anak nggak sih?" Teriak Bilah jengkel "baru ajah ngurusin Keysa sudah nggak mau,bagaimana dengan anak kita nanti. Kamu tega membuatku mengurusnya sendiri," teriak Bilah kemudian menggendong Keysa yang masih menangis. Ia Jadi tidak tega mengabaikan Keysa karena perdebatan mereka

"bukan seperti itu sayang, aku han-"

"Ah sudahlah. Kamu sepertinya tidak bisa diandalkan," marah Bilah, moodnya kembali buruk kemudian meninggalkan Rafael keluar dari kamar. Sepanjang perjalanan Bilah mengomel sendiri membawa Keysa menuju kamar ibunya.

Rafael mengacak rambutnya frustasi. Ia salah lagi. Dengan cepat pria itu bangkit kemudian berlari mengejar Bilah yang sudah menaiki tangga membuat Rafael sedikit khawatir pasalnya Bilah lagi hamil dan bahaya menaiki tangga

"Hati-hati sayang," seru Rafael yang sudah berada tepat di samping Bilah.
Bilah mengabaikannya dan gadis itu kembali ke mode ngambek

Bilah menggendong Keysa sembari mengusap punggung kecil itu kemudian menaruh kembali Keysa di ranjang Keysa sudah sedikit tenang ketika Bilah memberikannya mainan pisang kesukaannya.

"Sini biar aku bantu," tawar Rafael ketika Bilah sudah menyiapkan semua perlengkapan bayi Keysa di samping ranjang

"Nggak usah. Kamu kembali ajah tidur " tolaknya tanpa menatap Rafael

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang