Bab 33

3.1K 154 29
                                    


Guys maaf banget yah kalau aku buat cerita halu kaya gini. Takutnya ada fans Rafael yang protes idolanya dibikinin cerita fiksi seperti ini. Soalnya tadi baca di tiktok ada yang nggak terima kalau pemain timnas dibuatkan Au atau cerita semacam ini.
Jujur ini cuman fiksi doang, jika ada karakter dalam cerita ini out of karakter aslinya di kehidupan nyata sekali lagi karena ini cuman cerita karangan penulis dengan maksud menghibur pembaca dan diri penulis.

Aku takut lanjutin cerita ini karena banyak yang tidak setuju. Kalau ada yang nggak suka atau keberatan. Aku berhenti lanjutin cerita ini.

Maaf kalau ada typo penulisan lagi down ngedit gegara baca vt di tiktok.
Lanjutin atau sampai sini saja?

Happy reading


Bilah dapat merasakan hatinya diremas kuat, perih rasanya ketika kau mendapati seorang gadis baru saja selesai mandi di kamar kamu dan suamimu terlihat santai. Bilah turun dari gendongan Rafael tanpa mengatakan apapun masuk kedalam mengambil koper miliknya dan memasukkan beberapa pakaian ke dalam kopernya. Ia sudah tidak mau tidur di ruangan dimana mantan kekasih suamimu berada. Hati mana yang tak sakit berada di satu kamar dengan gadis yang pernah suamimu cintai.

Bilah mencoba menahan tangisnya, berjalan menyeret koper miliknya keluar dari kamar itu namun dicegah Rafael

"Jangan pergi! Kita perlu bicara," cegah Rafael menahan tangan Bilah ,namun dengan kasar gadis itu menepis tangan Rafael dan menatapnya tajam

"Jadi ini alasan kamu membawaku kesini, untuk memperlihatkan jika kau kembali bersama mantanmu," Bilah terkekeh geli menatap Rafael

"Bahkan dengan berani kamu membawanya ke kamar kita," tambah Bilah menahan marah

"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan," bela Rafael sedikit frustasi.
Astga kenapa bisa ia lupa kalau Noa berada disini. Itu alasan kenapa ia tidur di kamar ivar

"Udahlah, aku capek Rafael, terserah kamu mau balikan dengan dia, aku tidak peduli lagi," Bilah mencoba menahan tangisnya, suaranya mungkin sudah bergetar saat ini mencoba berjalan keluar namun Rafael lagi-lagi-lagi menahannya yang sudah mencapai pintu

"Bilah dengarkan penjelasan aku dulu," seru Rafael ketika sudah berhasil membuka pintu setengahnya

"Semuanya sudah jelas Rafael, tidak ada yang perlu kamu jelaskan," Bilah menarik nafasnya panjang berusaha menghalau laju air matanya yang mungkin sedikit lagi turun

"Tetapi ini tidak seperti apa yang kau pikirkan,ayo kita masuk bicara di dalam," pinta Rafael sedikit melembutkan suaranya namun Bilah malah tertawa menatap Rafael tidak percaya.

"Kau menyuruhku masuk? disaat ada perempuan itu di dalam? Seberapa banyak lagi rasa sakit yang ingin kau berikan Rafael,cukup hari ini kau sangat membuatku terluka, kau tersenyum bahkan memberinya tanda cinta di lapangan, apa semua itu tidak cukup untuk melukaiku? "

Pertahanan Bilah sudah pecah. Air matanya sudah turun membasahi pipinya. Hatinya benar-benar hancur

"Dan sekarang kau menyuruhku berada di kamar yang sama dengan mantanmu itu?" Kau gila? Atau benar-benar ingin menghancurkan ku?," teriak Bilah dipenuhi air mata dadanya sesak merasakan semua ini.

Rafael terdiam merasa bersalah, hingga suara seseorang dibelakangnya memanggilnya

"Rafael, " panggil gadis itu yang membuat Rafael menoleh

Noa disana masih menggunakan kimono mandi membuat Bilah semakin hancur menatap gadis itu

"Ada apa?" Jawab Rafael menatap gadis itu.
Bilah disana masih memperhatikan dengan tangisnya

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang