Bab 16

3.6K 151 5
                                    

"ada apa?" Tanya Ivar ketika Rafael reflek berdiri menatap tajam kearah ponselnya dengan tatapan menahan marah.
"Sepertinya aku harus pergi," seru Rafael kepada ivar yang membuat pria itu bingung begitupun dengan Lyodra dan yang lainnya.

"Ada apa Rafael?" Tanya Lyodra penasaran
"Aku harus pergi," Rafael mengambil jaket kulitnya yang tersampir di sofa dan memakainya
"Rafael acaranya belum selesai, jangan mempermalukan ku di depan teman-temanku" bisik Lyodra ditelinga Rafael yang membuat pria itu mendesah kasar
" Aku ada urusan penting, ok,"
"Di luar banyak paparazi kalau kau meninggalkan pestanya begitu saja pasti akan muncul gosip baru kalau kita sedang tidak baik-baik saja, kamu tidak mau kan menimbulkan masalah lagi buat coachmu dan timmu," ancam Lyodra yang membuat Rafael mengacak rambutnya kasar.pria itu terlihat frustasi mendudukkan kembali tubuhnya disamping lyodra. Senyum lyodra tercipta disana
"Apa yang terjadi Raf?" Tanya Ivar ketika melihat wajah tertekan Rafael.
Tanpa banyak bicara Rafael memberikan ponselnya kepada Ivar dan melihat foto Bilah dan Nathan yang tengah menatap kearah kamera. Nathan menggunakan jas hitam terlihat tampan dan Bilah memakai gaun berwarna pink. Bukan hanya itu, ada video kekasihnya juga yang sedang tersenyum dan merangkul bahu Justin yang menyuruh pria itu untuk tersenyum
Ivar merasa cemburu melihatnya. Ia harus pergi dari sini dan menemui kekasihnya. Ponselnya lowbet dan ia lupa di kamar hotel. Ia terpaksa ikut Rafael karena ia tak ingin meninggalkan Rafael sendiri bersama lyodra . Ia takut kejadian di Belanda terulang kembali.
"Kamu mau kemana ivar?" Tanya Marcelino ketika ivar berdiri dan mengembalikan ponselnya ke Rafael
"Aku mau ke toilet sebentar, Rafael ayo, bukankah kamu mau ke toilet juga?" Rafael sedikit bingung dengan ucapan Ivar, namun Ivar terlihat memberi kode dan Rafael mengikuti ajakan Ivar begitu saja.
*Aku ke toilet dulu," pamit Rafael kepada Lyodra dan yang lain
"Jangan lama," seru Lyodra terdengar manja. Namun Rafael hanya tersenyum menanggapi mengikuti ivar keluar dari restoran tersebut

"Kita harus menemui Zahra dan Bilah," ucap Ivar ketika mereka sudah berada di lobi restoran
*Dan aku tahu pasti tadi kamu sangat ingin pergi kan?" Rafael mengangguk menghembuskan nafas kasar
"Apa maksud pria itu mengirimkan aku fotonya dengan Bilah," Rafael mengepalkan tangannya mengingat foto istrinya dengan Nathan
"Dia sengaja membuatmu cemburu," kekeh Ivar
"Dan sepertinya Nathan tertarik pada Bilah," tambah Ivar yang berhasil membuat raut kecemburuan dan kekesalan di wajah Rafael.
"Pria itu diam-diam tetapi munafik," Ivar terkekeh mendengar ucapan Rafael sembari masuk kedalam mobil yang mereka pesan menuju hotel

"Nathan tidak munafik Rafael, Nathan tak ada salahnya mendekati Bilah, karena Nathan tak tahu hubungan kalian," ucap Ivar ketika mereka sudah duduk didalam mobil dan mobil sudah melaju ketempat tujuan
"Apa perlu aku peringati pria itu, at,"
"Hal yang perlu kau lakukan sekarang adalah menyelesaikan masalahmu dengan Bilah, berhentilah marah padanya. Bahaya kalau kau terlalu lama mendiami Bilah, karena ada banyak pria yang sedang tertarik dengan istrimu," Rafael diam membenarkan ucapan Ivar, pria itu hanya memijit kepalanya yang mulai berdenyut semenjak di party lyodra tadi.
"Aku yakin Bilah tidak selingkuh, Bilah gadis yang paham agama, dia tidak mungkin melakukan hal serendah itu," tambah Ivar hanya ingin menyadarkan sahabatnya ini jika betapa beruntungnya dia memiliki istri sesabar dan sebaik Bilah.

"Jangan menyia-nyiakan gadis sebaik Bilah," ucap Ivar menepuk pundak Rafael.
"Kau tahu betapa Sedihnya Bilah tadi, ketika ia membawakan kamu kue kesukaanmu dan lyodra menumpahkannya, kau terlalu banyak menyakiti istrimu Rafael," seru Ivar mengingat wajah Bilah tadi pagi yang mencoba selalu terlihat baik-baik saja.
Rafael mengusap wajahnya kasar terlalu dipenuhi rasa cemburu membuatnya lupa jika ia juga banyak menyakiti istrinya. Padahal ia sudah berjanji akan membahagiakan Bilah.
Ia jadi menyesal
"Aku memang suami paling buruk buat Bilah, ya Allah aku bahkan tidak tahu kalau hari ini ulang tahunnya," sesal Rafael ketika melihat video yang dikirimkan Nathan yang tengah menyanyikan lagu ulang tahun untuk Bilah.
"Dan aku malah merayakan ulang tahun lyodra bersamanya," Rafael beberapa kali mengusap wajahnya kasar betul-betul merasa menyesal atas semua perilakunya terhadap Bilah

My Husband Is My Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang