27. Pergi Jalan-jalan

1.8K 98 8
                                    

Matahari belum sepenuhnya terbit, tapi cahaya dari luar sudah bisa masuk menerangi kamar Ishana karna gorden jendela yang terbuka.

Juna terbangun lebih dulu. Dia melihat Ishana di pelukannya yang masih memejamkan mata, tertidur dengan damai.

Cantik... satu kata itu yang terus membuat Juna tersenyum memandangi wajah Ishana dengan tubuh polosnya yang hanya di tutupi selimut.

Ishana terusik dan perlahan membuka matanya. Dia mendongakkan kepala dan mendapati Juna yang tersenyum padanya.

"Apa ada yang sakit?" Tanya Juna.

Ishana menggelengkan kepalanya pelan.

"Mari kita pergi jalan-jalan hari ini" ucap Juna.

"Kemana?" Ishana bertanya dengan suara yang parau.

"Nanti lihat saja" ucap Juna.

Tangan Juna yang semula memeluk Ishana kini terangkat untuk mengusap pipi Ishana dengan punggung telunjuknya, dia mendekatkan hidungnya dengan hidung Ishana dan menggeseknya pelan.
"Boleh aku lakukan sekali lagi?"

"Apanya?" Tanya Ishana.

Juna menyeringai.
"Sebentar saja..." Dia menggulingkan tubuhnya hingga kini berada di atas tubuh Ishana.

"Mas Juna!" Ishana yang semula masih terkantuk pun sekarang sepenuhnya tersadar saat Juna kembali menghujaninya dengan ciuman.

*

Ishana menatap pantulan dirinya di depan cermin kamar mandi. Tubuhnya yang hanya terlilit handuk, memperlihatkan beberapa tanda ciuman yang Juna berikan di setiap bagian dadanya.

Ishana termenung dan terus menghela nafasnya.
'Apa aku benar-benar sudah bisa menerima dan menyukai mas Juna?' Ishana terus bertanya dalam batinnya.

Dalam renungannya, tiba-tiba saja Ishana merasakan mual dan sesuatu seperti ingin segera dikeluarkan dari perutnya.

Ishana langsung membungkuk dan menyalakan keran wastafel di depannya.

Ishana muntah berkali-kali. Tapi itu hanya sekedar air yang keluar dari perutnya.

Setelah merasa lega, dia mencuci wajahnya.

Tangan Ishana meraba perutnya yang kram. Dia mengernyit dan melangkah perlahan keluar dari kamar mandi.

Ishana mendudukkan dirinya di sofa untuk meredakan kram perutnya sebentar.

'Apa aku masuk angin karna gak pakai baju saat tidur?' Tanya Ishana dalam batinnya.

Setelah merasa baik, Ishana beranjak dan segera berpakaian.

_____


Juna dan Ishana melangkah memasuki gedung yang sangat besar. Di luar jendela yang begitu besar juga Ishana melihat hamparan lapangan yang sangat luas.

Ishana sedikit kebingungan saat dia melihat beberapa dekorasi dipenuhi kuda dan beberapa foto orang sedang berkuda.

"Kenapa kesini?" Tanya Ishana berjalan di belakang Juna.

"Kamu pernah berkuda?" Tanya Juna.

Ishana mengernyit.
"Belum pernah" jawabnya.

"Kita ganti baju dulu" ucap Juna mengarahkan Ishana agar mengikutinya menuju satu ruangan.

*

Juna sudah berganti pakaiannya menggunakan kaos polo pendek dan celana yang warnanya selaras dengan sepatu boots. Dia sedang berdiri dengan kedua tangannya di belakang pinggang, memandangi hamparan lapangan dari jendela yang besar.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang