4. Hari Ulang Tahun

1.8K 111 6
                                    

Diskusi cukup panjang mengenai jumlah hutang dan apa saja yang akan mereka lakukan jika keluarga Ishana tak kunjung membayar.

Akhirnya mereka memiliki kesepakatan setelah melalui perdebatan yang cukup membuat emosi terkuras dari masing-masing pihak.

Pihak bi Maryam meminta waktu untuk membayar semuanya.

"Beri kami waktu 2 tahun" ujar Daniel.

"2 tahun?" Para pria itu mendengus meremehkan.
"3 bulan! Kami juga perlu uangnya! Mana ada 2 tahun!"

Dengan perdebatan terus menerus sampai akhirnya mereka sudah tidak bisa lagi membalas ucapan para pria itu, Ishana yang di setujui bi Maryam akhirnya meng-iya-kan untuk membuat perjanjian ulang seperti yang telah di sepakati.

Daniel mengatakan, dia akan membantu sebisanya. Yang penting untuk sekarang mereka sudah dikasih peluang untuk berusaha membayar. Walupun hanya 3 bulan.

Setelah semua sepakat dan selesai, Ishana mengantar kepergian para pria penagih itu ke luar bersama dengan Daniel.

"Kalau kaya gini kesehatan bibi gak akan membaik" ucap Ishana terdengar lesu.

Tangan Daniel terangkat menepuk bahu Ishana.
"Aku akan bicara pada Ayah"

"Ibu kak Daniel gak akan suka" Ishana menundukkan kepalanya.

"Aku akan bicara dengan Ayah tanpa sepengetahuan Ibu" ujar Daniel.

Airmata Ishana menetes begitu saja. Pikiran-pikiran negatif berkeliaran di kepalanya.

Jika dia tidak bisa membayar hutang pamannya, itu berarti dia harus pergi dari lingkungan itu.
Lingkungan yang sudah kakek-neneknya bangun.
Lingkungan yang penuh kisah orangtuanya dan juga dirinya.

"Semua akan ada jalan keluarnya" Daniel merengkuh Ishana ke pelukannya, membuat Ishana menenggelamkan wajahnya di dada Daniel dengan tangan yang perlahan meremas kaos di bagian pinggang Daniel.

Selalu ada batasan seperti ini.

Ishana ingin menolak bantuan Daniel. Karna pasti Ibu Daniel tidak akan setuju.
Bukan karna Ibunya tidak menyukai Ishana. Tapi Ibunya tidak mau jika Daniel mengeluarkan uang banyak untuk seseorang yang bukan bagian dari keluarganya.
Berbeda dengan Ayahnya, yang selalu mendukung apapun yang Daniel lakukan.

Itu sebabnya, Ishana tidak mau jika Daniel memberikan hadiah secara cuma-cuma dengan harga yang mahal untuknya.
Ishana takut jika orangtua Daniel membencinya.

Tapi untuk kali ini, dia tidak bisa. Dia membutuhkan Daniel. Dia ingin membuat bibinya tenang dan bahagia menikmati lingkungannya ini. Ishana ingin membalas budi bibinya.

Walaupun nantinya dia harus ikut memohon minta bantuan pada keluarga Daniel, akan dia lakukan.

_____

Daniel terus memandangi langit malam di jendela kamarnya.

Pikirannya terus berputar mengenai apa yang akan dia katakan pada orangtuanya mengenai hutang keluarga Ishana.

Daniel sudah memutuskan.

Dia akan mengatakan pada Ibunya jika dirinya akan melamar Ishana. Dengan begitu Ibunya akan setuju untuk membantu keluarga Ishana, tanpa meminta untuk di kembalikan.

Setelah orangtuanya pulang dari Jakarta, Daniel harus cepat mengatakannya.

_____

Hari ulang tahun Ishana tiba...

Saat sudah merapihkan diri dan keluar dari kamar, Ishana merasakan keheningan.

"Bi?" Ishana mencari bibinya yang tidak ada di kamar. Dia melangkah ke dapur pun bibinya tidak ada.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang