64. Kecemburuan Yang Berlanjut ❤️‍🔥

1.6K 116 14
                                    

Hari ini tempat perbelanjaan tidak terlalu ramai. Mereka menyusuri setiap toko, membeli beberapa keperluan Ishana dan melihat-lihat barang yang akan di perlukan untuk anak-anak mereka nantinya.

Selama mereka berjalan beriringan, Juna selalu menggenggam tangan Ishana. Dengan satu tangan lainnya menjinjing beberapa paper bag yang berisi penuh keperluan Ishana.

"Mau istirahat sebentar?" Tanya Juna sembari menoleh pada Ishana yang sedang mengedarkan pandangannya ke setiap toko yang mereka lewati.

Ishana mendongak menatap Juna dan mengangguk pelan.
"Mau"

"Di sana ada cafe, mau di sana saja?" Tanya Juna menunjuk ke arah cafe yang tak jauh di depan mereka.

"Boleh" jawab Ishana.

Mereka pun melanjutkan langkah menuju cafe tersebut.

"Biar aku saja yang pesan. Tunggu di sini ya" ucap Juna saat mengantar Ishana ke meja kosong dan menaruh semua belanjaannya di sana.

Ishana hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. Setelah Juna pergi, dia meraih salah satu paper bag untuk melihat kembali isinya.

Tiba-tiba saja segerombolan wanita yang baru saja datang dari arah toilet, duduk di meja sebelah Ishana. Mereka langsung saling berbisik dan bergunjing.

Sangat terdengar jelas jika para wanita itu sedang membicarakan sosok pria yang tengah berdiri di depan etalase roti dekat kasir.

Dan pria itu adalah Juna.

Ishana mendengarkan dan mengarahkan tatapan sinisnya pada mereka.

"Sumpah itu yang lagi berdiri di sana cakep banget" ucap salah satu wanita di sana.

"Dari belakang aja secakep itu" timpal wanita lainnya.

"Kaya bukan orang Bandung deh"

"Aku pasti bisa sih dapat nomor telponnya"

"Kayanya dia sendirian juga. Apa aku samperin aja ya, pura-pura mau pesan makan lagi?"

"Liat deh, itu dia pakai jam tangan yang mahal banget. Pasti dia pengusaha. Atau manager?"

"Mau coba kesana?"

"Kamu aja coba, kamu cantik, pasti dia ngelirik"

Semua tebak-tebakan dan pujian dari segerombolan wanita itu terus masuk ke telinga Ishana.

Ishana hanya menghela nafasnya dan kembali melihat-lihat isi paper bag di tangannya. Sampai akhirnya Juna kembali dari kasir dan berjalan ke arahnya.

"Eh dia kayanya mau duduk di dekat sini" bisik salah satu wanita yang dapat Ishana dengar.

"Aku pesankan milkshake strawberry, gapapa kan?" Tanya Juna seraya duduk di samping Ishana.

Terlihat para wanita itu tercengang saat menyadari jika pria yang mereka gunjingkan ternyata tidak datang sendiri.

Ishana tersenyum, ekor matanya melirik pada para wanita itu.
"Gapapa, terima kasih ya suamiku" dia mengeraskan suaranya agar terdengar oleh mereka.

Juna tersenyum namun keningnya mengernyit merasa aneh. Karna tidak biasanya Ishana seperti ini.

*

Di sepanjang perjalan pulang ke rumah, Ishana terus memasang wajah muram tanpa mau menatap Juna.

Sampai mereka tiba di rumah pun, Ishana menutup pintu mobil dengan kasar lalu berjalan terlebih dulu masuk ke rumah.

Juna sangat terheran dengan apa yang terjadi pada Ishana hari ini. Tiba-tiba sangat manja dan detik berikutnya berubah menjadi sangat ketus.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang