"Apa kedatangan kalian ini ada hubungannya dengan kabar yang saya dengar belakangan ini?" Ucap Juna saat mendudukkan diri di sofa, dengan Ishana di sebelahnya.
Ishana terlihat kebingungan.
"Kabar apa?" Tanyanya pada Juna."Apa benar kamu hamil?" Tanya Juna pada Zella yang berada di depannya.
"Hamil?!" Ishana sangat terkejut, dia sontak melihat ke arah Zella dan Daniel bergantian.
Raut wajah Daniel dan Zella begitu terlihat tenang.
"Kak... kenapa seperti ini..." Ishana berucap lirih pada Daniel, seolah menyayangkan apa yang terjadi sekarang.
Juna masih menatap sepasang kekasih di hadapannya itu dengan penuh keseriusan.
"Tidak seperti itu ceritanya. Memang benar Zella mengaku hamil pada orang tuanya" ucap Daniel.
"Aku cuma ingin di restui orang tuaku" Zella melanjutkan ucapan Daniel.
"Jadi tidak hamil?" Tanya Juna.
Zella menggelengkan kepalanya. Membuat Ishana menghembuskan nafasnya lega.
"Kekanakan sekali" ujar Juna.
"Kami akan menikah 2 minggu lagi" Daniel mengeluarkan 1 undangan dari balik jaketnya dan menaruhnya di meja.
Ishana langsung meraih dan membacanya.
"Nyalimu besar sekali membawa Zella dari orang tuanya" Juna menatap Daniel.
"Bukankah itu yang pria lakukan jika menginginkan wanitanya?" Nada bicara Daniel seolah meledek.
Juna mendengus membuang pandangannya sembarang.
"Orang tuamu akan datang?" Tanya Juna pada Zella.
"Mereka bilang akan datang" jawab Zella dengan suara pelannya.
"Sepertinya hanya aku yang tidak tau apapun di sini. Sebenarnya ada apa?" Ishana menatap Juna maupun Daniel bergantian.
"Aku tidak mungkin menceritakan semuanya padamu. Kamu juga sedang sibuk mengurus anak-anakmu" ucap Daniel.
"Kakak kesayanganmu ini, membawa Zella tinggal bersamanya. Mereka bahkan tidak mendapat restu sepenuhnya dari orang tua Zella. Tapi karna Zella mengaku hamil, Zella di usir dari rumah" Juna menjelaskannya pada Ishana.
"Mas selalu bilang ke aku untuk tidak ikut campur urusan kak Daniel dan Zella. Tapi mas ternyata tau semuanya?" Nada bicara Ishana terdengar ketus.
"Aku hanya tidak sengaja mendengar" sangkal Juna.
"Mas Juna memang suka bergosip" Zella menyindir.
"Saya bukan-"
"Berhenti menyangkal" Ishana memotong ucapan Juna. Kemudian dia beralih menatap Daniel.
"Tidak mungkin kalian datang jauh-jauh cuma untuk memberikan undangan saja kan?" Ujar Ishana.
"Tentu saja karna aku merindukan keponakanku" Daniel menaikkan kedua sudut bibirnya.
Bersamaan dengan itu, ada William dan Killian yang berlari ke arah mereka.
"Aduh den Ian! Den Iam!" Ternyata mba Suri mengejar mereka.
"Hati-hati jatuh" Daniel berucap seraya beranjak dari duduknya untuk menghampiri William dan Killian.
Juna sempat menoleh sebentar pada anak-anaknya, lalu dia kembali menatap Zella.
"Apa kamu baik-baik saja dengan keadaan sekarang?"Ishana yang semula memperhatikan anak-anaknya pun kini juga menatap Zella.
"Aku baik-baik saja. Daniel memperlakukanku sesuai janjinya" ucap Zella tersenyum seraya melihat ke arah Daniel yang bermain dengan William dan Killian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Ribbon
FanficJuna Delardo berusia 32 tahun, dia dikenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. Perangainya yang tajam seperti elang, membuat semua orang segan padanya. Sampai dimana dia bertemu den...