Sepanjang perjalanan di mobilnya, Juna hanya menjawab pertanyaan Zella dengan singkat. Tidak ada obrolan berarti, hanya suara Zella yang terus mengoceh.
Juna juga mendengar segala umpatan yang dikeluarkan Zella mengenai Seol, anjingnya.
"Aku kira mas Juna udah gak pelihara makhluk berbulu itu lagi. Tapi syukurlah anjing itu gak di Jakarta, aku gak mau ke rumah kalau ada makhluk itu" ucap Zella.
"Tidak ada yang menyuruhmu untuk datang" ucap Juna dingin.
Zella mendelikkan matanya.
"Mas Juna... makhluk berbulu itu bau, tidak ada gunanya memelihara mereka"Juna hanya menggeram dan menggertak dalam diam. Dia mencengkram kuat kemudi didepannya.
Zella tidak menyukai hewan apapun, tentu saja itu salah satu dari sekian alasan Juna tidak menyukai sikap yang ada pada Zella. Wanita berumur 28 tahun itu bahkan lebih kekanakan daripada Ishana yang baru berumur 25 tahun.
Juna tidak habis pikir dengan keluarganya yang berniat menjodohkan dirinya dengan wanita manja seperti dia kala itu.
Pikiran Juna sekarang terus tertuju pada Ishana yang berada di rumah. Setelah ini, Ishana pasti akan mendiamkannya lagi.
Juna menepikan mobil tepat di depan lobby hotelnya. Disana sudah ada Alva yang menyambut dan beberapa satpam.
Mereka turun dari mobil, Alva langsung bergerak membawa koper Zella keluar dari mobil.
"Kenapa di hotel? Mas Juna gak bermaksud nyuruh aku menginap disini kan?" Tanya Zella dengan raut wajah kebingungan.
"Kamu menginap disini. Alva akan membawamu ke kamar" ucap Juna tegas.
Dahi Zella mengerut.
"Kenapa gak di rumah mas Juna?""Gak pernah saya ijinkan" ucap Juna.
"Apa??? Kenapa?"
"Wanita yang kamu temui tadi, dia istri Saya" ucap Juna dengan enteng.
Zella tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya.
"Jangan bercanda. Aku tau dia saudara mas Juna""Dia memang istrinya" ucap Alva dengan datar.
Zella langsung menolehkan dirinya pada Alva dan menautkan alis matanya.
"Kenapa kamu ikut bersekongkol? Karyawan macam apa kamu?"Alva mendelikkan matanya. Sudah lama dia tidak suka pada wanita yang menurutnya seperti nenek sihir ini.
"Lakukan apa yang mau kamu lakukan. Jangan datang lagi ke rumah" ucap Juna kemudian berlalu hendak kembali masuk ke dalam mobil.
Namun Zella dengan cepat meraih lengan Juna.
"Mas Juna, kalau kaya gini aku gak segan buat laporin ke papah ya. Apalagi soal yang barusan mas Juna katakan. Apa? Istri? Yang benar saja? Sejak kapan mas Juna menikah?"Juna menyingkirkan tangan Zella dari lengannya dengan kasar, dia menatap Zella dengan tajam.
"Katakan saja semuanya pada orangtuamu. Mereka tidak akan percaya apapun yang keluar dari mulutmu" ucapnya penuh penekanan.Juna langsung masuk ke dalam mobil.
"Mas! Kita bicara dulu! Aku belum selesai!" Zella terus mengetuk-ngetuk pintu mobil Juna yang sudah tertutup rapat.
"Mas Juna!" Dia terus menyerukan nama Juna disana.Alva yang melihatnya hanya menghela nafas dan memutar bola matanya malas.
Sampai Juna pergi melajukan mobilnya dan menjauh dari mereka.
"Ih!" Zella melempar tasnya, bahunya naik turun karna merasa kesal.
Kini Zella berdiri di hadapan Alva dengan penuh amarah.
"Jelaskan semuanya!"
![](https://img.wattpad.com/cover/355124744-288-k377197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Ribbon
FanficJuna Delardo berusia 32 tahun, dia dikenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. Perangainya yang tajam seperti elang, membuat semua orang segan padanya. Sampai dimana dia bertemu den...