Setelah mendapat kabar tentang kepulangan Ishana, Daniel menyempatkan diri untuk menemui Ishana sebelum pergi ke kantornya.
Dan disini mereka sekarang, di kursi teras rumah Maryam.
"Apa kamu benar baik-baik saja?" Sorot mata Daniel begitu khawatir saat melihat Ishana.
"Kak... aku baik-baik saja" Ishana tersenyum.
Sudah ketiga kali Daniel terus menanyakan hal yang sama sejak datang.
"Kalau kamu baik-baik saja, tidak mungkin kamu memotong rambutmu sependek itu. Kamu pernah bilang tidak akan memotong rambutmu, karna kamu menyukai rambutmu yang panjang. Kamu juga tidak memakai pitamu" ujar Daniel.
Ishana membenarkan rambutnya.
"Ini tidak terlalu pendek. Bagus juga. Aku belum sempat membeli pita lagi. Apa aku masih terlihat cantik?""Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja kamu selalu cantik" ucap Daniel tanpa mengubah ekspresi wajahnya yang masih terlihat khawatir dengan sorot mata yang sendu.
Ishana tersenyum sembari merapihkan dan menyisir rambut dengan jari-jemarinya.
Daniel menghela nafasnya.
"Aku sudah mengatakannya padamu. Kalau pria itu berani menyakitimu, jangan kabur dan bersembunyi. Kamu bisa datang padaku" ucapnya."Aku perempuan bersuami. Bagaimana bisa kak Daniel berpikir aku akan datang pada kakak" ujar Ishana.
Ishana mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dia tersenyum melihat halamannya yang kembali indah di penuhi bunga-bunga. Sangat berbeda dengan saat terakhir kali dia lari dari rumah ini.
"Ishana..." Daniel menatap Ishana dengan sendu.
"Hmmm?" Ishana masih dengan senyumnya kembali menatap Daniel.
"Ceraikan saja dia" Ucap Daniel yang membuat senyum di wajah Ishana menghilang.
Ishana membuang pandangannya sembarang dan mengusap perutnya dengan pelan.
"Jangan khawatirkan soal kandunganmu. Aku akan menjagamu dan juga anakmu. Aku-"
"Kak Daniel..." Ishana kembali menatap Daniel dan memotong ucapannya.
"Tidak segampang itu... maaf aku harus bilang ini, tapi ini urusanku..."Daniel terdiam. Dia seketika mengingat ucapan Juna yang sama persis dengan Ishana. Ini semua bukan urusannya.
"Aku tau kak Daniel peduli padaku. Tapi kak Daniel tidak tau semuanya. Hanya aku yang tau soal permasalahanku" ucap Ishana mencoba menjelaskan dengan hati-hati.
"Aku minta maaf..." lanjut Ishana berucap.
"Kenapa minta maaf? Aku yang harus minta maaf. Maaf sudah ikut campur urusanmu. Aku hanya terlalu khawatir padamu" ucap Daniel lirih.
Ishana tersenyum, dia meraih tangan Daniel dan menggenggamnya dengan erat.
"Kak Daniel akan jadi paman yang baik untuk anakku kan?"Bola mata Daniel tergenang air mata.
"Tentu saja" dia pun tersenyum dan mengusap tangan Ishana dengan lembut._____
"Kita tutup lebih awal aja ya hari ini? Sudah lama tidak makan bersama. Nanti aku pesan makanan buat kita makan di rumah bibi" Lala menghampiri Ishana yang sedang menggunting beberapa tangkai bunga di meja.
Ishana tersenyum dan mengangguk dengan antusias.
"Aku mau ayam madu" ucapnya.Lala terkekeh dan mengusap perut Ishana.
"Aduh bayiku lapar ya ingin makan ayam?" Ucapnya meniru suara anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Ribbon
FanfictionJuna Delardo berusia 32 tahun, dia dikenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. Perangainya yang tajam seperti elang, membuat semua orang segan padanya. Sampai dimana dia bertemu den...