Side Story 4 ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

897 57 5
                                    

Setelah menghabiskan waktu selama 1 minggu di New York, Daniel kembali menjalani kesehariannya seperti sedia kala.

Bedanya, kali ini Daniel tidak pernah murung lagi.

Daniel dan Zella memutuskan untuk menjalin hubungan dalam jarak yang sangat jauh.

Sampai berbulan-bulan lamanya...

Sampai Daniel mengesampingkan kenyataan, jika Zella sudah memiliki tunangan.

*

Suara riuh rendah di bandara sama sekali tidak mengusik telinga Daniel. Dia terus memperhatikan ke arah kedatangan, dimana nanti Zella akan muncul di sana.

Daniel menjemputnya... menjemput Zella yang sengaja bersembunyi dan datang padanya tanpa sepengetahuan siapapun.

Daniel tau ini salah. Tapi kelak dia akan menebus semuanya dengan kerja kerasnya selama ini.

Daniel akan mengusahakan apapun, agar Zella bisa terus bersamanya. Meskipun harus bekerja sampai tak kenal lelah.

Senyum Daniel mengembang saat wanita yang dia kenal muncul dari arah yang dia perhatikan sedari tadi. Wanita dengan topi dan kaca mata hitam, dan tak lupa memakai boots hitam yang membuat kakinya semakin telihat jenjang.

Zella. Wanita itu tersenyum sembari menggeret koper besar, dia juga melambaikan tangannya saat melihat ke arah Daniel.

Daniel pun melangkahkan kakinya mendekati Zella, perlahan dia membuka kedua tangannya dengan lebar.

Tentu saja itu membuat Zella berlari kecil, mengesampingkan kopernya dan segera menghamburkan dirinya ke pelukan Daniel.

Daniel pun langsung membawa tubuh Zella ke pelukannya. Pelukan yang begitu erat.

"Aku merindukanmu..." ujar Daniel saat wajahnya bersembunyi di ceruk leher Zella.

"Aku juga... aku merindukanmu, Daniel" ucap Zella.

Perlahan pelukan mereka terlepas.

"Biar aku bawa kopermu" Daniel meraih koper Zella.

"Terima kasih" ucap Zella.

Satu tangan Daniel yang lain meraih tangan Zella dan menggenggamnya.
"Kamu lapar? Mau beli makan?"

Zella mengangguk antusias sembari bergelayut di lengan Daniel.
"Mau!"

Mereka melangkah beriringan dengan raut wajah keduanya yang begitu ceria, berjalan di tengah ramainya suasana bandara saat itu.

Sampai tibalah mereka di tempat parkir mobil.

"Aku belum pernah lihat mobil ini di rumahmu" ucap Zella dengan menautkan alis matanya saat Daniel membuka pintu mobil untuknya.

"Aku membelinya belum lama ini. Aku tau kamu memerlukan mobil dari pada motorku" ujar Daniel dengan senyumnya.
"Silahkan masuk tuan putri"

Zella mengembangkan senyumnya saat masuk ke dalam mobil.

Daniel menutup pintu mobilnya, lalu dia melanjutkan langkahnya dan masuk lewat pintu satunya.

"Mobilnya memang tidak senyaman punyamu" ujar Daniel.

Saat Daniel selesai memasang sabuk pengamannya, Zella bergerak meraih wajah Daniel lalu mengecup pipinya cukup lama.

Sontak saja perbuatannya itu membuat Daniel tersenyum.

"Aku nyaman-nyaman aja kok. Terima kasih" ucap Zella yang masih belum menjauhkan wajahnya.

Daniel menoleh, mata mereka bertemu saling menatap begitu dekat.

Kecupan sekilas Daniel daratkan di bibir Zella, membuat Zella mengembangkan senyumnya.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang