60. Kebetulan Yang Menakjubkan

1.4K 119 18
                                    

____

----- FLASHBACK ON -----
_____

Hari di mana saat Ishana pergi meninggalkan Juna. Dan seluruh keluarga Juna telah mengetahui kabar kehamilan Ishana.

Di sebuah restoran mewah di Jakarta, Oliv sedang berkumpul bersama teman-teman arisannya.

"Saya baru tau kalau Juna ternyata menikahi teman anak Saya, Ishana. Waktu itu anak Saya kuliah di universitas ternama di Bandung. Kalau gak salah, Ishana juga dapat kelulusan terbaik. Saya tau, soalnya anak Saya juga wisudanya barengan sama Ishana" ucap seorang wanita paruh baya dengan tersenyum ramah.

"Wah, berarti Juna jago memilih istri ya. Pantas saja membatalkan perjodohan, istrinya sudah cantik terus pintar pula" timpal seorang wanita paruh baya lainnya.

Oliv hanya terdiam mendengarkan, seraya meminum jus di gelasnya dengan pelan.

Untung saja orangtua Zella tidak hadir. Jadi tidak akan ada yang tersinggung.

"Selain itu, attitude Ishana juga bagus. Dia kebetulan sesekali ikut pemotretan di majalah Saya. Sejak dia ikut, penjualan majalah Saya jadi meningkat" Di sana juga ternyata ada pemilik majalah yang dulu pernah merekrut Ishana jadi modelnya.

Oliv kali ini merasa tertarik.
'Bukankah majalahnya sangat terkenal?' Ucapnya dalam batin seraya mengingat-ngingat popularitas majalah tersebut.

"Tapi sayang sekali, sekarang Ishana kayanya berhenti bekerja" ucap pemilik majalah itu.

"Apa Juna melarangnya bekerja?" Tanya wanita paruh baya lain pada Oliv.

"Dia sangat berbakat, sayang sekali jika Juna melarangnya" ucap pemilik majalah itu.

Oliv menghela nafasnya sejenak.
"Ishana sedang hamil. Mungkin Juna melarang dia berkegiatan dulu" ucapnya.

Sontak semua orang yang hadir merasa terkejut dan ikut senang mendengarnya.

"Astaga. Ini kabar gembira kan? Kenapa tidak di rayakan?" Salah satu wanita di sana bertanya, sehingga semuanya ikut penasaran dan bertanya.

"Oh iya, pernikahannya juga kenapa gak ada resepsi di sini?" Satu wanita lagi melayangkan pertanyaan.

Oliv menatap mereka satu persatu bergantian. Lalu dia kembali menghela nafasnya.

"Mereka ingin merayakan pernikahan dengan hanya di hadiri keluarga saja. Ishana tidak suka di rayakan. Meskipun begitu, Saya terus membujuk mereka agar mengadakan resepsi di sini, dan mengabarkan kehamilan Ishana pada semuanya. Semua tergantung pada mereka lagi kan. Keluarga tidak bisa ikut campur" Oliv menjelaskan dengan tenang. Kemudian dia tersenyum dan kembali meminum jus-nya. Sedikit berbohong tidak akan berpengaruh apa-apa.

Semua wanita paruh baya di sana mengangguk memahami penjelasan Oliv.

"Apa Ishana tipe perempuan yang tidak suka keramaian? Dia juga jarang muncul di acara yang Juna datangi. Pantas saja jika semua orang awalnya mengira Juna masih single" ucap salah satu wanita di sana.

Pemilik majalah pun menolak pernyataan itu.
"Ishana sangat ramah, dia cepat akrab dengan orang baru. Tidak mungkin tidak suka keramaian"

"Mungkin Juna menyembunyikan istrinya biar tidak di rebut pria lain. Lihat saja Ishana secantik itu, siapa sih yang tidak akan mengincarnya? Juna pasti cemburuan"

"Benar juga. Mungkin kalau Saya secantik Ishana, pasti Saya di sembunyikan juga sama Suami Saya"

Para wanita itu tertawa kecil. Sedangkan Oliv hanya tersenyum menanggapinya. Dia tidak menyangka jika semua orang di sini akan membicarakan Ishana dengan segala kalimat positifnya, seolah mengenal Ishana lebih daripada dirinya.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang