36. Selalu Datang Keraguan ❤️‍🔥

1.3K 97 7
                                    

Ishana tengah berada di rumah kaca bi Maryam, sedang meneliti dokumen yang diberikan Bagas.

Karna kesibukkan Bagas dan juga Ishana, sekarang cafe harus memilih manajer baru.

Setelah perekrutan selesai, Ishana akan membagi pekerjaannya di 3 tempat. Di rumah kaca bi Maryam, rumah kaca barunya dan juga cafe.

"Bu, bagaimana kalau rumah kaca yang sekarang pakai nama baru" ucap Bagas mengusulkan.

Ishana tampak berpikir.
"Saya sudah memikirkannya sih. Disana lebih hijau dan luas. Kalau kita namakan 'Rumah Hijau' aja gimana menurut pak Bagas?"

"Bagus bu. Setuju" ucap Bagas.

Ishana tersenyum kemudian kembali fokus dengan dokumen-dokumennya.
"Lusa Saya mau ke cafe, ada arahan untuk menu baru" ucapnya.

Bagas mengernyit.
"Bu Ishana gak pergi ke acara amal?"

Ishana menatap Bagas.
"Acara amal apa?"

"Lusa pak Juna di undang ke acara amal perusahaan kliennya. Biasanya semua yang datang membawa pasangannya" jelas Bagas.

Ishana diam mencerna ucapan Bagas.

"Apa pak Juna belum bilang?" Tanya Bagas.

"Dimana acaranya?" Tanya Ishana.

"Di Jakarta" jawab Bagas.

Ishana menaikkan kedua sudut bibirnya.
"Mungkin suami Saya datang sama mas Alva"

Bagas mengangguk paham. Tangannya terangkat mengusap tengkuknya, merasa bersalah karna menanyakan hal pribadi.

*

Setelah kepergian Bagas, Ishana jadi terdiam memikirkan ucapan Bagas.

Ishana merenung di kursi halaman rumah kaca.

"Ishana..." tegur Lala yang kini duduk di sampingnya.

Ishana beralih menatap Lala.

"Ya?"

"Kenapa ngelamun?" Tanya Lala.

Ishana menghela nafasnya.
"Gapapa"

"Cerita aja sih kalau mau. Dari raut wajahnya kaya lagi banyak beban gitu" ucap Lala.

Ishana menatap Lala begitu lama, dan Lala yang senantiasa menunggu Ishana berbicara.

"Apa Wafa pernah kenalin kamu ke temen-temen kerjanya?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Ishana membuat Lala mengernyit.

"Ya selalu. Karna kan biar temen-temennya juga tau kalau aku istrinya Wafa"

Ishana mengangguk dengan lemah.

Beberapa pembeli berdatangan, membuat Lala kembali masuk ke rumah kaca meninggalkan Ishana sendirian lagi.

'Kenapa selalu begini tiap hatiku merasa tenang' gerutu Ishana dalam batinnya.

Awalnya, Ishana tidak akan meributkan soal di anggap atau tidak di anggapnya dia oleh Juna sebagai istrinya di depan semua relasi bisnisnya. Selama ini Ishana hanya berdiam di Bandung tanpa dia tau apa saja yang Juna lakukan diluar sana, ataupun siapa saja temannya.

Tapi sekarang, hatinya semakin meragu. Ishana tidak di perkenalkan pada keluarga Juna di Jakarta, dan tidak pernah membawanya ke acara perusahaan.

Mengingat kejadian dimana Juna di temani Zella di acara amal daripada dengan Ishana, bukankah itu sudah membuktikan jika Juna memang tidak berniat membawanya kemana-mana dan hanya mengurung Ishana di Bandung.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang