Setelah Ishana menelponnya pagi ini, perasaan Juna di balut kekhawatiran. Dia sama sekali tidak bisa tenang.
Sampai akhirnya Juna memutuskan untuk pergi saja ke Bandung. Sebelumnya dia sudah memastikan jika pekerjaannya hari ini tidak ada yang terlalu penting.
Di tengah perjalanannya, tiba-tiba saja ponsel yang berada di kursi di sebelahnya berdering menandakan ada telpon masuk. Juna melirik sebentar pada ponselnya, saat melihat nama bibi Ishana tertera di sana, dia langsung menepikan mobilnya ke bahu jalan.
Juna dengan cepat langsung mengangkat sambungan telpon tersebut.
"Ada apa bi?""Juna, bibi sama Wafa lagi di jalan mau bawa Ishana ke rumah sakit... air ketubannya pecah. Kamu segera ke sini sekarang ya"
Mendengar penuturan Maryam, perasaan khawatir Juna semakin mencuat.
"Bibi... biarkan aku bicara pada Ishana sebentar""Ishana... ini suamimu" terdengar Maryam sedang berbicara pada Ishana.
"Mas..."
"Ishana... aku sudah setengah jalan, aku akan langsung ke rumah sakit menemuimu. Tunggu aku"
"Iya, hati-hati di jalannya..." suara Ishana terdengar lemah.
Perasaan Juna sungguh tidak karuan sekarang, satu tangan lainnya meremas kemudi dengan kuat.
"Aku akan segera menemanimu"Tanpa menunggu lagi, setelah berbicara pada Ishana, Juna langsung kembali melajukan mobilnya.
_____
Sesampainya di rumah sakit, dengan tergesa Juna langsung berlari mencari keberadaan Ishana. Setelah sebelumnya Maryam sudah memberitahukan jika Ishana sudah ditangani di ruang persalinan.
"Mas Juna!"
Juna menghentikan langkahnya saat seseorang memanggilnya. Dia menoleh dan mendapati Lala yang datang mendekat.
Juna berkacak pinggang dan mengatur nafasnya yang masih memburu.
"Kebetulan mas sudah datang, dokter sudah menunggu mas Juna dari tadi. Pergi dulu ke dokter, baru temui Ishana" ucap Lala menjelaskan.
"Di mana ruangannya?" Tanya Juna.
"Sebelah sana" Lala menunjukkan ruangan dokternya pada Juna.
Juna menoleh sebentar ke arah di mana Lala tunjuk, kemudian dia mengangguk paham.
"Bagaimana keadaan Ishana?""Dia baik-baik saja sama bibi" ucap Lala.
"Baiklah. Saya ke ruang dokter dulu" ucap Juna yang di iyakan oleh Lala.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Ribbon
FanfictionJuna Delardo berusia 32 tahun, dia dikenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. Perangainya yang tajam seperti elang, membuat semua orang segan padanya. Sampai dimana dia bertemu den...