17. Aku Ingin Menciummu

1.6K 90 3
                                    

Setelah acara pernikahan selesai, Juna memutuskan untuk dia dan Ishana kembali lebih dulu ke rumah bi Maryam dan menginap di sana.

Waktu menunjukkan sudah hampir tengah malam.

Juna yang sudah menggunakan piyama tidurnya, tengah duduk di sofa ruang tengah dan sibuk dengan ponselnya. Saat mendengar suara langkah kaki, dia melirik ke arah samping dan mendapati Ishana yang berjalan menuju dapur.

Jarak dapur yang tidak terlalu jauh, membuat Juna bisa melihat jelas apa saja yang di lakukan Ishana di sana.

Ishana mengenakan dress tidurnya dan juga memakai kardigannya.

Ishana menatap Juna sebentar sebelum dia mengambil peralatan memasaknya.
"Aku mau buat mie instan. Mas Juna mau?" Tawarnya.

"Boleh" jawab Juna, dia kembali fokus pada ponselnya.

Ishana segera memasak 2 bungkus mie tanpa bertanya apa-apa lagi.

Setelah selesai, dia langsung membawa 2 mangkuk mie instan itu ke meja makan.

"Sudah selesai. Makan dulu" ucap Ishana dengan ekspresi datarnya, tanpa melihat ke arah Juna. Dia langsung duduk di kursinya dan mengaduk-aduk mie-nya.

Juna yang terpanggil pun beranjak ke meja makan.
"Wangi banget masakan istriku ini" ucap Juna dengan senyumnya saat duduk di kursi yang berhadapan dengan Ishana.

Ishana yang baru menyendokkan satu suap pun tersedak mendengar ucapan Juna, dia meraih gelasnya yang berisi air putih untuk dia minum segera.

"Sudah lama aku gak makan mie instan" Juna yang memang lapar, segera menyantap mie di mangkuknya.

Ishana juga kembali memakan mie nya sedikit demi sedikit, sembari sesekali menatap Juna di depannya.
"Emang di rumah gak ada mie instan?" Tanya Ishana.

"Paling ada satu. Punya Alva" jawab Juna.

Setelah Ishana melihat Juna lebih lama, dahinya mengernyit. Ishana merasa cara makan Juna aneh.

"Mas... mie nya gak di kunyah dulu?" Tanya Ishana.

Juna menatap Ishana dengan bingung.
"Emang makan mie harus di kunyah?"

Ishana menghela nafasnya.
"Terserah" dia kembali fokus untuk menghabiskan mie-nya.

Begitupun Juna.

Mereka menghabiskan mie dalam sekejap.

Ishana membawa mangkuk-mangkuk kotor ke wastafel.

Saat Ishana sudah kembali, Juna juga beranjak dari duduknya.

"Akhirnya bisa istirahat" ucap Juna melangkahkan kakinya hendak ke kamar, di ikuti Ishana dari belakang yang berjalan pelan dan ragu.

"Mas Juna" seruan Ishana membuat langkah Juna terhenti.

"Aku mau tidur di kamar bibi" ucap Ishana saat Juna menghadap padanya.

Juna sempat terdiam sebentar dengan tatapannya yang tertuju pada Ishana.

"Iya. Istirahatlah" ucap Juna.

Ishana pun mengangguk dan bergegas pergi ke kamar bi Maryam.

Juna menghela nafasnya, dia melanjutkan langkahnya menuju kamar Ishana.

Setelah masuk, Juna langsung membaringkan dirinya di ranjang.

Aroma kamar yang sangat feminim menusuk penciuman Juna. Wangi ranjang yang sama dengan wangi parfume Ishana, membuat Juna tidak bisa memejamkan matanya dengan tenang.

Dia bangkit dan kembali terduduk, tangannya mengacak-acak rambutnya frustasi.

Kemudian Juna beranjak menuju ke kamar mandi.

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang