22. Memori Manis Yang Menjadi Pahit ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

1.8K 97 4
                                    

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

TIDAK DI SARANKAN BACA DI SIANG HARI

⛔️🔞🔞🔞⛔️

Juna melihat kedatangan Ishana bersama Daniel dari jendela kamar Ishana.

'Ini alasanmu pulang terlambat?' Geram Juna dalam batinnya.

Rahang Juna mengeras, tangannya mengepal saat melihat Ishana saling tersenyum dengan pria itu.

Juna merasa Ishana tidak menghargainya. Istrinya iti tidak pernah memberikan senyuman sehangat itu untuknya.

Saat Juna melihat gelagat Daniel yang akan segera pergi, dia bergegas menuju ke lantai bawah.

Juna mendapati Ishana yang masuk rumah dengan terkejut karna kehadirannya yang tiba-tiba.

"Sudah ku bilang, kamu harus di rumah ketika aku pulang" suara Juna terdengar tegas.

*
*
*

Hawa kamar Juna yang dingin kini bertambah dingin karna sorot mata tajam Juna seperti elang yang terus tertuju pada Ishana.

Ishana merasa dirinya seperti mangsa yang akan di tangkap hidup-hidup oleh pria di depannya.

"Kenapa mas Juna semarah ini?" Ishana bertanya dengan suara yang gemetar.

"Kenapa aku tidak boleh marah? Kamu berkeliaran bersama pria lain, bagaimana bisa aku tidak marah?" Juna berucap dengan geram.

Ishana mencoba menyentuh lengan Juna.
"Mas, kak Daniel itu kakak aku, aku udah dari kecil sama dia. Gak mungkin aku menjauh dari kak Daniel. Lagian kita gak ada apa-apa, kak Daniel cuma antar pulang aku aja karna khawatir. Disana juga ada bibi dan yang lain" jelasnya panjang lebar.

"Mengenalmu dari kecil bukan berarti seenaknya kamu bisa selalu bersama dia. Fakta bahwa kalian hampir menikah, apa aku harus percaya kalau dia hanya menganggapmu sebagai adiknya?" Juna terus menunjukkan kilatan amarahnya dan berucap dengan nada menyentak.

"Mas gak tau soal kak Daniel..."

"Dia pria, Ishana! Apa kamu tau apa yang di pikirkan pria setiap melihatmu?!"

"Terus sekarang apa yang mas Juna mau?!" Ishana mencoba membalas bentakan Juna dengan berteriak meski dengan suara yang gemetar. Matanya berkaca-kaca karna di selimuti rasa ketakutan.

"Aku mau kamu sadar kalau kamu sudah menikah!" Tegas Juna penuh penekanan.

"Aku sadar... Aku tau batasnya. Dan aku bilang, aku gak ada hubungan apa-apa sama kak Daniel" ucap Ishana lirih.

Juna menarik nafasnya yang masih memburu.
"Apa kamu yakin kamu sadar? Bagaimana aku bisa percaya? Kamu begitu suka rela pergi bermain dengan pria itu dengan penuh senyuman seperti itu? Sedangkan saat bersama suamimu, kamu tidak pernah menampakkam raut wajah itu?" Juna menurunkan nada bicaranya namun masih terdengar penuh emosi.

"Aku udah sama kak Daniel dari kecil mas..."

Juna beranjak melangkahkan kakinya menuju lemari.
"Aku muak mendengar fakta bahwa kalian mengenal sejak kecil"

Juna membuka laci dan meraih tali pita hitam bertuliskan nama Ishana yang tersimpan begitu rapih di sana.

Juna mengambilnya dengan cepat dan kembali berjalan mendekati Ishana.

"Kamu tau ini apa?" Tanya Juna mengacungkan tali pita itu di hadapan Ishana.

Ishana terkejut saat melihat tali pita hitam itu.
"Itu... kenapa mas Juna bisa punya pita itu?"

Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang