Tubuh tegap Juna sedang berdiri sembari menyilangkan kedua tangannya di bawah dada. Dia berdiri tepat di dekat ranjang bayi, dengan raut wajah yang serius dan tatapannya terus memperhatikan Ishana yang sibuk sedari tadi.
"Kenapa dikeluarin lagi? Simpan saja di dalam kotak" ucap Juna dengan suara beratnya yang memenuhi isi kamar yang hening itu.
Ishana sedang duduk di karpet, melihat-lihat baju dan perlengkapan bayi yang awalnya terbungkus rapih, kini semuanya sudah terbuka dan berantakan karna Ishana masih penasaran dan ingin terus menyentuh semuanya.
Semenjak acara kemarin, banyak sekali yang memberikan secara langsung dan mengirimkan hadiah ke rumah mereka. Semua hadiah itu untuk bayi-bayi mereka nantinya.
Ishana semakin meneliti setiap barang yang dia sentuh.
"Aku gak sabar, mau liat anakku pakai ini" ucapnya tanpa menatap Juna.Juna menghela nafasnya.
"Belum lahir saja sudah menarik perhatianmu, kalau sudah lahir pasti aku semakin di abaikan"Ishana mengernyit, kemudian mendongak menatap Juna.
"Ngomongnya gitu terus, emang mas gak ada rasa antusias gitu lihat barang-barang ini?""Ya kan udah dari kemarin, masa mau dilihat terus tiap hari?"
Ishana kembali memalingkan pandangannya.
"Ya sudah sana pergi, ngapain di sini. Emang gak punya kesibukan lain apa?"Juna lagi-lagi hanya menghela nafasnya. Dia sama sekali tidak bisa mengusik Ishana. Tiba-tiba saja ponsel yang berada di saku celananya berdering, dia langsung merogoh dan melihat siapa yang menelponnya.
"Mau apa telpon di hari libur" gumam Juna saat melihat Alva menelponnya.
"Apa?" Tanya Juna sedikit ketus saat sudah menaruh ponsel di telinganya.
"Istriku sudah melahirkan"
Mendengar itu, raut wajah Juna berubah terkejut.
"Benarkah? Di mana sekarang?""Di rumah sakit. Sejak dini hari sudah di sini"
"Apa semua baik-baik saja? Kenapa tidak beritahu sejak pagi?"
"Semuanya lancar. Saya terlalu panik, jadi tidak sempat mengabari siapapun selain orangtua"
"Saya akan kesana bersama Ishana"
"Baiklah, di tunggu"
Sejak saat namanya di sebut, Ishana langsung menatap Juna.
"Siapa?"Juna menaikkan kedua sudut bibirnya, dia mendekat pada Ishana dan mengulurkan tangannya.
"Aliska sudah melahirkan"Ishana langsung mengembangkan senyumnya dengan mata yang berbinar.
"Benarkah?" Dia menerima uluran tangan Juna dan langsung berdiri di bantu oleh Juna."Alva bilang sejak dini hari sudah di rumah sakit" ucap Juna.
"Ayo kesana! Beli dulu hadiah!" Ujar Ishana antusias.
Juna menganggukkan kepalanya.
"Hati-hati" ucapnya menuntun Ishana melewati beberapa barang yang masih berserakan._____
Ishana mengetuk pintu rawat inap di mana Aliska berada, setelahnya dia membuka pintu tersebut dan langsung masuk, diikuti Juna di belakangnya.
Mata Ishana sangat berbinar saat pertama kali melihat box bayi di sebelah ranjang Aliska.
"Waaaah ada bayi!" Ujar Ishana langsung mendekat ke ranjang."Ishanaaaa!" Aliska pun antusias saat melihat Ishana yang mendekat.
"Selamat menjadi Ibu!" Ishana memberikan bucket bunga kepada Aliska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Ribbon
FanfictionJuna Delardo berusia 32 tahun, dia dikenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. Perangainya yang tajam seperti elang, membuat semua orang segan padanya. Sampai dimana dia bertemu den...