16. Hari Pernikahan

1.6K 91 6
                                    

Semenjak pertemuan mereka saat memesan gaun pernikahan, Juna jarang sekali ke Bandung.

Dan jika Juna menyempatkan diri, dia akan pergi langsung ke rumah Ishana di saat sore atau malam hari. Hanya sebentar. Setelah itu dia kembali ke Jakarta.

Bagaimanapun, Ishana tau jika kantor utama perusahaannya ada di Jakarta.

Sejak saat itu juga Ishana sudah berpikir, jika mereka menikah apa mungkin Juna akan membawanya ke Jakarta?
Tapi saat Juna mengatakan sedang membuat kamar untuknya di rumah yang berada di Bandung, Ishana menepis pikiran itu. Dia masih akan tetap tinggal di Bandung. Bersama bibinya.

Hal itu sedikit membuat Ishana lega. Karna pekerjaan Juna berada di Jakarta, kemungkinan besar mereka akan jarang bersama.

Dengan seperti itu, Ishana bisa belajar beradaptasi dengan Juna terlebih dulu. Mengingat pernikahan mereka yang tiba-tiba ini. Dan Ishana juga masih merasa canggung jika bersama Juna.

Terakhir kali Ishana bersama Juna adalah saat melihat lokasi acara pernikahan. Setelah itu, Juna hanya menanyakan kabar Ishana lewat telpon.

Dan hari ini tiba saatnya, hari pernikahan mereka...

Udara di pagi ini terasa lebih dingin dari hari kemarin.

Ishana melihat dari jendela kamarnya, bunga-bunga di halaman terlihat sedang bermekaran dengan indah. Banyak kupu-kupu yang juga berterbangan disana.

Ishana semalam hanya bisa tertidur sebentar. Rasa gugupnya terus bertambah seiring berjalannya waktu.

"Ishana!" Ketukan pintu kamar terdengar. Suara bi Maryam.

"Ya?"

Bi Maryam kemudian membuka pintu kamar Ishana dengan senyumnya yang cerah. Di belakangnya ada Lala dan dua orang wanita yang tidak dia kenali.

"Sudah waktunya bersiap. Juna sudah kirim orang untuk bantu kamu" ucap bi Maryam.

Dua orang wanita itu tersenyum dengan ramah, dan di sambut baik oleh Ishana.

"Hai Ishana, kenalin aku Aliska" ucap wanita itu mengulurkan tangannya dengan senyum yang mengembang.
"Aku yang bertanggung jawab atas kecantikan pengantin wanita hari ini" lanjutnya.

"Mohon bantuannya" ucap Ishana yang juga menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum.

Semua wanita disana segera mempersiapkan keperluan Ishana, sementara Ishana duduk di depan meja riasnya.

Ishana hanya diam dengan menatap dirinya di pantulan cermin, tanpa ekspresi apapun.

Selama diam itu, Ishana baru mengetahui jika Aliska adalah kekasih Alva. Karna dia terus mendengarkan celoteh Aliska saat mempersiapkan riasannya.

Riasan demi riasan telah menempel di wajah Ishana. Namun Ishana masih belum menyadari perubahannya, karna pikirannya bukan berada disini.

Bayangan Daniel yang mengatakan jika dirinya tidak akan datang terus menghantui pikirannya.

"Aku tidak mau melihatmu cantik untuk pria lain"

Ucapan Daniel kala itu terlalu menusuk hatinya. Ishana akui dia jahat saat ingin Daniel yang mengantarnya ke pernikahan sebagai pengganti orangtuanya.

Ishana tidak tau... apakah ini hari bahagia, atau hari kesedihannya...

Sampai saat dia menyadari kini telah memakai gaun pernikahannya.

"Nah selesai" ucap Aliska.

"Nah selesai" ucap Aliska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bittersweet RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang