Saat Ishana sedang berjalan-jalan santai di depan rumah sembari mengusap-usap lembut perutnya, sebuah mobil yang sangat dia kenali masuk dan berhenti di halaman.
Ishana langsung menaikkan kedua sudut bibirnya saat melihat Oliv turun dari mobil, seperti biasa dengan rambut yang disanggul rapih dan mengenakan dress di bawah lutut yang membuat wanita paruh baya itu terlihat sangat anggun di umurnya yang sudah tak lagi muda.
Ishana berdiam di tempatnya tanpa berniat menghampiri bibinya itu. Oliv juga tak langsung menghampiri Ishana meskipun mereka sudah saling menatap. Wanita paruh baya itu menuju bagasi mobil di temani supirnya. Terlihat ada beberapa barang yang mereka bawa.
Sebelumnya, Juna mengatakan pada Ishana jika Oliv akan datang. Tapi Juna tidak tau maksud kedatangan Oliv dalam hal apa. Ishana hanya bisa menebak apa yang akan di lakukan bibinya itu hari ini.
Sampai Oliv dan supirnya melangkah mendekati Ishana dengan beberapa jinjingan yang lebih banyak di bawa oleh supirnya.
"Juna sudah pergi?" Tanya Oliv dengan raut wajah datarnya.
"Sudah, tadi sama mas Alva" jawab Ishana yang masih tersenyum.
Oliv mengangguk dan melangkah mendahului Ishana masuk ke dalam rumah, yang langsung diikuti juga oleh Ishana.
"Di mana mba Suri? Mba Suri!" Suara Oliv langsung menggelegar memenuhi seisi rumah.
Suri seketika muncul dari arah pintu belakang dekat dapur.
"Iya nyonya""Saya bawa macam-macam ikan sama perdagingan" matanya melirik pada jinjingan yang di bawa oleh supirnya.
Suri yang mengerti langsung mengambil alih jinjingan dari supir itu.
"Itu khusus untuk Ishana, dia harus banyak makan makanan mengandung protein" ucap Oliv pada Suri dengan tegas.
Saat mendengar penuturan Oliv, baik Suri maupun Ishana mengembangkan senyumnya.
"Baik nyonya" ucap Suri membawa jinjingannya menuju dapur.
"Terima kasih bibi" ucap Ishana dengan suara lembutnya sembari menatap Oliv.
Supir Oliv sudah kembali ke luar rumah, dan sekarang hanya tersisa Oliv dan Ishana.
Oliv menghadap Ishana dan meneliti setiap tubuh Ishana dari puncak kepala hingga ujung kakinya.
"Bibi bawakan beberapa gaun untuk kamu coba. Semua keluarga memakai designer yang sama untuk acara besok. Jadi mari coba dulu, bibi sudah memesankan khusus untuk wanita hamil, jadi tidak di perlukan ukuran khusus" tangan Oliv mengisyaratkan agar Ishana mengikutinya.
Ishana pun langsung mengikuti langkah Oliv, mereka berjalan menuju kamar. Kali ini Ishana sedikit mempercepat langkahnya agar mendahului Oliv, kemudian dia membukakan pintu kamarnya untuk Oliv.
Saat Oliv masuk kamar, dia mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan.
"Bibi dengar, Juna sudah menyiapkan kamar untuk anak kalian?""Iya. Kamarnya ada di sebelah" ucap Ishana.
Oliv mengangguk paham. Kemudian dia berjalan untuk duduk di kursi meja rias.
"Cobalah sekarang, gaunnya ringan semua. Kamu akan nyaman memakainya" ucapnya sembari mengeluarkan gaun dari tas yang dia jinjing sedari tadi.Ishana langsung mendekat dan mengambil alih beberapa gaun tersebut.
"Aku coba satu-satu dulu ya bi" ucapnya.Oliv hanya berdeham menjawabnya.
*
Setelah mencoba beberapa gaun, akhirnya Ishana memilih gaun panjang berwarna navy dimana lebih banyak mengenakan kain tule juga beberapa hiasan permata di bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Ribbon
FanfictionJuna Delardo berusia 32 tahun, dia dikenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. Perangainya yang tajam seperti elang, membuat semua orang segan padanya. Sampai dimana dia bertemu den...