Halooo... Menurut kalian gimana nih tentang Razka sampai sejauh ini? Aku harap kalian menikmati cerita aku.
Seperti biasa, apabila ada kekurangan mohon di maafkan dan apabila ada kesalahan kata mohon di koreksi.
Tanpa berlama lama lagi, lanjutt!!!
•••
Setelah infusan nya habis, Razka akhirnya diizinkan pulang oleh Abizar dengan catatan harus rajin minum obat dan sering kontrol minimal satu minggu sekali.
Di perjalanan dia di himpit abang dajjal nya alias Yohan dan Kaivan. Dua duanya berusaha membujuk Razka agar memaafkan mereka.
"Kan abang kira kamu beneran ketemu wewe gombel Ka... Makannya abang saranin kita ke ustadz, ruqyah dulu bentar biar Damai hidup kamu nya. " Ucap Kaivan padanya. Razka mencebik, tangan nya menepis tangan Kaivan yang lagi uyel uyel pipi nya.
"Udahan coba bang. Razka lemes banget sekarang, gak ada tenaga buat adu mulut... " Balas Razka yang menatapnya sayu.
Kaivan tertawa lalu menyandarkan kepala nya di bahu Razka. Ia memejamkan matanya, sedangkan tangannya asyik mengelus elus tangan empu nya.
"Abang seneng karna kamu sekarang lebih aktif. Lebih sering ngomong ketimbang dulu. Tapi sayang banget... Sikap manja nya ilang gitu aja, hiks. Sedih abang tuh, "
Razka terdiam. Ia tidak bisa berkata kata untuk menanggapi ucapan Kaivan ini. Ya yang ada di dalem dirinya bukan Razka asli kok. Tapi kenapa mereka gak curiga bahwa sikap nya ini termasuk yang paling kurang ajar ya?
Apa efek terlalu di sayangi???
Razka masih belum ingin percaya pada keempat saudara nya ini. Ia takut sewaktu waktu mereka menjauhinya dan tidak menyayangi nya. Mau bagaimana pun, ia tetap membutuhkan kasih sayang walaupun gengsi untuk mengungkapkan nya.
"Bobo aja bang. Ngigo mulu kan jadinya, "
Tidak ada sahutan dari Kaivan. Hanya terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Kaivan. Akhirnya ia tertidur juga. Sama hal nya dengan Yohan yang tiba tiba saja tidak bersuara ternyata sudah terlelap daritadi.
Tapi berat. Karena dua duanya bersandar di kedua bahunya.
Lama lama Razka ngantuk juga karena dua es yang duduk di depan itu sama sama bungkam. Jadi Razka memutuskan untuk ikut tidur saja lah, lagian perjalanan nya lumayan panjang juga.
Setelah benar benar hening, Daniel mengintip dari balik kaca yang ada di dalam mobil. Melihat ketiga adiknya sudah terlelap dan sama sama saling menyandarkan kepala nya. Terlihat menggemaskan.
"Kak, " Panggil Yudas yang memecah keheningan. Daniel hanya melirik nya sekilas.
"Tadi Yu di kejar geng motor lagi. " Ungkap nya yang mau tak mau bilang pada Daniel.
"Terus? Biasanya juga di lawan, " Jawabnya sedikit acuh.
"Lah emang gak papa kalau sama Razka? Masalah nya tadi aku bawa Razka, " Sambung Yudas yang melirik abang nya.
Daniel diam dulu sebentar. "Ntar kakak minta Nathan buat jagain adik kamu. Abang juga bakal minta orang buat jagain kamu, "
"Aku gak usah. Cukup Razka aja, " Timpal Yudas lagi. Daniel menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raka Not Razka
Teen FictionRaka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya. Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di...